Gelang Pendeteksi Sinar UV Berlebihan

NERACA

Sinar matahari adalah salah satu sumber energi yang sangat dibutuhkan manusia. Mesti begitu, kini cahaya matahari pun menjadi suatu yang ditakutkan, hal ini dikarenakan suhu panasnya yang terus naik tiap tahunnya.

Dahulu cahaya matahari dianggap sangat baik untuk kesehatan, khususnya bagi pertumbuhan tulang, namun seiring kerusakan bumi, dan terperangkapnya panas matahari di bumi oleh gas yang menyebabkan efek rumah kaca ini membuat sinar matahari tidak baik lagi untuk dinikmati. Bahkan isu yang berkembang saat menjelang 2012 mengatakan bahwa panasnya matahari dapat merusak kulit bahkan menyebabkan kanker kulit.

Efek rumah kaca memang menjadi penyebab utama semakin tingginya suhu matahari. Kerusakan bumi akan terus berjalan selama manusia tidak memulai untuk mengubahnya, salah satu sumbernya adalah banyaknya gas karbon yang terlepas ke udara, pemakaian bahan kimia yang mencemari udara, tanah dan air, dan kegiatan menebang hutan dan mengurangi sumber penghasil oksigen.

Sebuah penelitian yang dilakukan Strathclyde University tentang gelang pendeteksi sinar UV (Ultra Violet) atau cahaya matahari sepertinya akan segera dikomersilkan pada 2013.

Gelang berbahan kertas ini bisa mendeteksi kapan kita harus menghindari sinar matahari ketika tubuh kita sudah cukup menerima sinar UV. Gelang yang berwarna kuning akan berubah menjadi pink apabila sinar UV yang kita terima sudah terlalu banyak.

Gelang ini diklaim dapat mencegah peluang terjadinya kanker kulit. Cara kerjanya mirip seperti kertas lakmus yang digunakan untuk mengukur pH, di mana kertas akan berubah warna ketika terkena asam dari tubuh, misalnya keringat.

Menurut kabar yang berkembang, gelang ini akan dipasarkan berharga sekitar 10 pennies (IDR 1,5oo), memang cukup murah, karena dalam pemakaiannya gelang ini hanya dapat digunakan sekali saja dan tidak bisa digunakan lagi setelah gelang berubah warna.

Gelang ini juga didesain untuk kulit manusia yang berbeda-beda warnanya, karena setiap warna kulit memiliki toleransi terhadap sinar UV yang berbeda-beda. Namun tetap saja, paparan cahaya matahari yang berlebihan akan berdampak buruk terhadap kesehatan kulit kita.

Data dari Pusat Penelitian Kanker di Inggris menunjukkan ada 200,000 kasus kanker kulit setiap tahunnya sejak 2008, oleh karena itu kehadiran gelang pendeteksi UV ini diharapkan dapat mengurangi kasus tersebut.

Pada orang dengan warna kulit putih akan lebih cepat berubah warna gelangnya karena ketahanan terhadap sinar UV-nya lebih kecil dibandingkan dengan warna kulit hitam. Oleh karena itu, perusahaan Intellego Technologies di Swedia yang akan mengkomersilkan teknologi ini membuat beberapa model gelang UV yang akan disesuaikan dengan warna kulit penggunanya.

 

 

BERITA TERKAIT

Confluent Umumkan Ketersediaan Confluent Cloud untuk Apache Flink

  Confluent Umumkan Ketersediaan Confluent Cloud untuk Apache Flink NERACA Jakarta – Confluent, Inc. pelopor streaming data, mengumumkan ketersediaan umum…

Hindari Jadi Budak Medsos - Tidak Asal Sharing Informasi Tanpa Ricek

Sejak bangun tidur sampai tidur lagi di alam nyata, sebagian besar warga juga menjadi warga di alam digital lewat jaringan…

Teknologi AI, Kawan atau Lawan?

  Teknologi AI, Kawan atau Lawan?  NERACA Jawa Tengah - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan…

BERITA LAINNYA DI Teknologi

Confluent Umumkan Ketersediaan Confluent Cloud untuk Apache Flink

  Confluent Umumkan Ketersediaan Confluent Cloud untuk Apache Flink NERACA Jakarta – Confluent, Inc. pelopor streaming data, mengumumkan ketersediaan umum…

Hindari Jadi Budak Medsos - Tidak Asal Sharing Informasi Tanpa Ricek

Sejak bangun tidur sampai tidur lagi di alam nyata, sebagian besar warga juga menjadi warga di alam digital lewat jaringan…

Teknologi AI, Kawan atau Lawan?

  Teknologi AI, Kawan atau Lawan?  NERACA Jawa Tengah - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan…