NERACA
Jakarta- Geliat bisnis Grup Nusantara Infrastructure di bisnis jalan tol belum berhenti. Setelah berhasil mengakuisisi jalan tol MBZ, selanjutnya perusahaan resmi mengakuisisi 35% saham PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) yang merupakan operator jalan tol Trans Jawa dan anak usaha dari PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR). Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.
Kata Danni Hasan, Direktur Utama Margautama Nusantara, tol Transjawa merupakan salah satu jalan tol strategis di Indonesia yang menghubungkan kota-kota utama di Pulau Jawa, sekaligus memainkan peran penting dalam akselerator distribusi barang dan jasa untuk mendorong pertumbuhan ekonomi regional. “Aksi korporasi ini utamanya merupakan komitmen perusahaan dalam mendukung peran pemerintah untuk menciptakan infrastruktur yang berkelanjutan.”ujarnya.
Aksi korporasi ini, lanjutnya juga merupakan wujud konkret dan bukti nyata adanya sinergi yang baik antara pemerintah dan sektor swasta dalam semangat Indonesia incorporated untuk mendukung pembangunan infrastruktur nasional, sekaligus memberikan dampak positif dalam meningkatkan aksesibilitas, mendorong perkembangan ekonomi serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat luas.
Selain itu Danni mengungkapkan akuisisi yang dilakukan tersebut sebagai langkah strategis guna memperkuat fondasi pertumbuhan bisnis jangka panjang sekaligus meningkatkan daya saing di industri. “Keberhasilan ini tentunya tidak terlepas dari kerja sama solid dengan mitra strategis yang mendukung strategic movement Perusahaan, oleh karenanya kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh partner atas kepercayaan dan komitmennya untuk terus menciptakan nilai tambah yang lebih besar di masa depan,”katanya.
Sebagai informasi, gabungan konsorsium GIC-MPTC secara resmi telah menandatangani Akta Jual Beli Saham sebesar 35% saham PT Jasamarga Transjawa Tol dengan nilai setara Rp15,75 triliun (termasuk di dalamnya nilai penerbitan saham baru) pada 27 September 2024 di Jakarta. Setelah sebelumnya penandatanganan Conditional Share Purchase Agreement (CSPA) dilakukan pada 28 Juni 2024 yang lalu.
Asal tahu saja, jalan Tol Trans Jawa yang dioperasikan JTT membentang sepanjang 676 KM, dan terdiri dari 13 ruas jalan tol yang memiliki berbagai peran vital diantaranya untuk meningkatkan konektivitas di Pulau Jawa, mendukung mobilitas masyarakat, mendorong perekonomian nasional dan pengembangan kawasan strategis serta memperlancar distribusi barang dan jasa (logistik).
Direktur Utama Jasa Marga, Subakti Syukur pernah bilang, meskipun telah melepas saham JTT, Jasa Marga tetap mempertahankan posisinya sebagai pemegang saham pengendali utama di PT JTT dengan kepemilikan saham mayoritas sebesar 65%. Jasa Marga memastikan bahwa PT JTT masih menjadi bagian dalam kelompok usaha perseroan, dan akan terus memegang kendali penuh terhadap pengelolaan pengoperasian Jalan Tol Trans Jawa.
Adapun komposisi pemegang saham lain PT JTT saat ini yaitu sebesar 20,3% dimiliki PT MPTIS, 10,5% dimiliki oleh Warrington, dan 4,2% dimiliki oleh PT MUN yang merupakan anak usaha dari PT Nusantara Infrastructure Tbk.
Kembangkan ekspansi bisnisnya, PT Avia Avian Tbk (AVIA) resmi mengakuisisi PT Dextone Lemindo dengan nilai investasi sebesar Rp275,8 miliar. Perseroan…
Komunitas Jaringan Aksi Keselamatan Jalan (Jarak Aman) menyerukan agar perjalanan musim mudik Lebaran tahun 2025 kian rendah risiko. Data Korlantas…
Sepanjang tahun 2024, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG) mencatat laba bersih sebesar Rp3,29 triliun. Pencapaian itu berbalik untung dari…
Kembangkan ekspansi bisnisnya, PT Avia Avian Tbk (AVIA) resmi mengakuisisi PT Dextone Lemindo dengan nilai investasi sebesar Rp275,8 miliar. Perseroan…
Komunitas Jaringan Aksi Keselamatan Jalan (Jarak Aman) menyerukan agar perjalanan musim mudik Lebaran tahun 2025 kian rendah risiko. Data Korlantas…
Sepanjang tahun 2024, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG) mencatat laba bersih sebesar Rp3,29 triliun. Pencapaian itu berbalik untung dari…