Tim Indonesia untuk World Skill Competition tiba di tanah air usai tampil di ajang adu kompetensi tingkat dunia WorldSkills Competition (WSC) 2024 pada Selasa (17/9). Pada kompetisi tersebut, tim Indonesia berhasil mempersembahkan lima medali. Tim Indonesia meraih satu medali emas untuk bidang IT Network System Administration, satu medali emas untuk ekshibisi bidang Rail Vehicle Technology, satu medali silver untuk bidang Electronic, dan dua Medallion for Excellence untuk bidang Industrial Control dan Autonomous Mobile Robotic. Capaian prestasi tersebut menempatkan Indonesia di posisi ke-11 dari 46 negara peserta pada ajang kompetisi tersebut.
Medali emas diraih Favian Ahza Putra Sobar untuk bidang IT Network System Administration. Favian merupakan alumnus SMKN 1 Cimahi, Jawa Barat dan juga merupakan mahasiswa Universitas Komputer Indonesia (Unikom). Selain Favian, medali emas Indonesia lainnya diraih untuk kategori eksibisi bidang lomba Rail Vehicle Technology atas nama Cahyo Dwi Prayogo dan Mohamad As’ari. Cahyo Dwi merupakan alumnus SMKN 8 Jember, yang saat ini sudah bekerja di PT Kereta Api Indonesia (KAI), sedangkan Mohamad As’ari merupakan alumnus SMKN 2 Sragen, yang juga sudah bekerja di PT Kereta Commuter Indonesia (KCI).
Medali perak diraih oleh alumnus SMKN 1 Cimahi atas nama Fikhi Akmal untuk bidang lomba Electronic. Fakhi sendiri saat ini tercatat sebagai mahasiswa Politeknik Negeri Bandung. Sementara itu, Medal for Excellence diraih oleh Reho Kurnia, alumnus SMK Tunas Harapan Pati yang sudah berkarier di PT Denso Indonesia. Reho meraih Medal for Excellence pada bidang Industrial Control.
Selain Reho, Denny Syahrul Arfiansyah dan Ahmad Yogi Fernanda juga meraih prestasi yang sama untuk bidang Autonomous Mobile Robotic. Keduanya merupakan alumni SMK Tunas Harapan Pati dan sama-sama tercatat sebagai mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS). Medal for Excellence sendiri diberikan kepada peserta yang berhasil mengumpulkan nilai 500 atau lebih. Peraih medali ini dikategorikan sebagai peserta dengan keahlian tingkat dunia.
Torehan Prestasi Wujud Potensi Generasi Muda Indonesia Berkelas Dunia
Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Tatang Muttaqin, yang hadir saat penyambutan tim WSC 2024 di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten menyampaikan apresiasi dan rasa bangganya atas perjuangan para talenta dalam membawa nama baik Indonesia di kancah global. Menurutnya, dengan persiapan yang tak sampai sembilan bulan, capaian prestasi kali ini dinilai sangat baik setelah ajang serupa sebelumnya di Kazan pada 2019 lalu. “Ini adalah raihan yang sangat baik dan membanggakan, tidak hanya bagi peserta, tetapi bagi bangsa Indonesia,” ujar Tatang.
Selain membanggakan, menurut Tatang, prestasi ini juga menjadi bukti pendidikan vokasi di Indonesia mampu menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang siap berkompetisi di tingkat global. “Pengalaman ini menjadi pengingat untuk satuan pendidikan vokasi di Indonesia agar pembelajaran yang dilaksanakan semakin disesuaikan dengan standar global,” kata Tatang.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), Maria Veronica Irene Herdjiono, menyampaikan bahwa sebelum berlaga di WSC 2024 yang berlangsung di Lyon, Prancis tersebut, talenta vokasi ini telah mengikuti seleksi yang ketat, baik di tingkat nasional, ASEAN, dan ASIA. Mereka juga mendapat pembinaan, dan bimbingan dari mitra DUDI dan perguruan tinggi selama kurun waktu tiga bulan.
“Persiapan yang relatif singkat. Namun, ke depan kami berkomitmen untuk meningkatkan raihan prestasi serupa dengan cara meningkatkan proses seleksi dan berkolaborasi dengan DUDI untuk melihat potensi cabang yang bisa kita ikuti,” ucap Irene.
Sementara itu, Favian Ahza Putra Sabar, alumnus SMKN 1 Cimahi, sekaligus peraih medali emas di bidang IT Network System Administration, menceritakan bahwa pendidikan semasa SMK telah membantu persiapannya dalam mengikuti WSC 2024. “Ketika SMK saya terbiasa diberi materi terkait IT yang terus diperbaharui sesuai dengan perkembangan global. Inilah yang menjadi bekal buat saya dalam mengikuti ajang WSC 2024,” ucap Favian.
Favian yang harus menyelesaikan empat tantangan sebelum meraih medali emas ini merasa bahwa prestasi yang ia raih merupakan salah satu kebanggaan dalam membawa nama pendidikan vokasi Indonesia, khususnya pendidikan pada jenjang SMK di kancah dunia. “Semoga ini dapat memacu semangat para pelajar SMK untuk semakin mendalami konsentrasi keahlian yang telah mereka pilih,” kata Favian.
Selain Favian, alumnus SMK lain yang berhasil menorehkan prestasi di ajang WSC 2024 adalah Fikhi Akmal. Mahasiswa Politeknik Negeri Bandung ini berhasil meraih medali perak di bidang Electronic ini mengaku tidak menyangka bisa meraih medali perak. Terlebih, selama ini bidang lomba Electronic yang ia ikuti kerap didominasi oleh tim dari China, Swiss, Korea, dan Taiwan. “Awalnya tidak menyangka karena semua tim sangat bagus dan bidang Electronic ini selama ini selalu dimenangkan oleh China, Swiss, dan Korea atau Taiwan. Apalagi persiapan kita cukup terbatas,” ujar Fikhi.
Indonesia melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengenalkan konsep yang diajarkan Ki Hadjar Dewantara, sebagai konsep yang…
FEDERASI Serikat guru Indonesia (FSGI) mencatat tingginya kasus-kasus kekerasan di satuan pendidikan. Pada Januari- September 2024 sebanyak 36 kasus terjadi yang terdiri…
Belakangan ini banyak dibahas oleh netizen soal pemberian gelar doctor honoris causa kepada salah satu publik figur. Banyak yang…
Indonesia melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengenalkan konsep yang diajarkan Ki Hadjar Dewantara, sebagai konsep yang…
FEDERASI Serikat guru Indonesia (FSGI) mencatat tingginya kasus-kasus kekerasan di satuan pendidikan. Pada Januari- September 2024 sebanyak 36 kasus terjadi yang terdiri…
Belakangan ini banyak dibahas oleh netizen soal pemberian gelar doctor honoris causa kepada salah satu publik figur. Banyak yang…