Laris manis tanjung kimpul, dagangan laris duit pada ngumpul. Pengalaman inilah yang dirasakan bu Nanik pemilik pisang goreng madu yang mengikuti gelaran FIFGROUP 35th LOCALICIOUS. Ya, dibalik geliat pertumbuhan penjualannnya, tidak lepas dari peran dan pendampingan FIFGROUP yang mendukung pengembangan UMKM sebagai binaannya. Alhasil event tahunan festival kuliner yang diadakan FIFGROUP menjadi berkah baginya.
Nanik Soelistiowati terkenal dengan produknya, yaitu Pisang Goreng Madu Bu Nanik mengaku perhelatan FIFGROUP 35th LOCALICIOUS ini menjadi hajatan yang spesial. “Menurut saya hajatan ini menjadi spesial karena menjadi wadah liburan dan berwisata kuliner pilihan tepat bagi masyarakat Jakarta, FIFGROUP 35th LOCALICIOUS menawarkan hiburan musik hingga kegiatan-kegiatan seru yang gratis bagi warga,”ujarnya.
Disampaikannya, sangat jarang ditemui acara hiburan musik yang menghadirkan band ternama tanpa memungut biaya apapun bagi pengunjung. “Pengunjung yang mau menyaksikan band-band tersebut tidak perlu merogoh kocek untuk mendapatkan hiburan, selain itu bisa berwisata kuliner dengan menikmati makanan-makanan khas nusantara yang tidak setiap saat bisa didapatkan,” jelas Nanik.
Apa yang dirasakan bu Nanik juga dialami pemilik Bebek Sinjay asal Madura, Jawa Timur yang ludes selama pameran kuliner yang digelar FIFGROUP. Staf dari Bebek Sinjay, Rosi Andrian mengatakan, event ini merupakan tahun kedua Bebek Sinjay hadir turut meramaikan festival kuliner FIFGROUP 35th LOCALICIOUS yang menyajikan sajian bebek goreng dengan sambal mangga mudanya yang khas, yaitu pencit, dalam bahasa Jawa. “Saya sangat antusias ikut serta dalam festival FIFGROUP 35th LOCALICIOUS dan berharap di tahun depan semoga festival kembali digelar dengan lebih meriah dan semoga Bebek Sinjay dapat berpartisipasi kembali,” ujarnya.
Menurut pengakuan para pengunjung yang hadir, istimewa yang disampaikan dalam acara ini, pertama tentang kuliner yang hadir, berbagai promo dan games menarik hanya hadir selama acara, dikolaborasi dengan acara musik tanpa bayar.“Bagi saya sebagai yang baru lulus kuliah, ini adalah event istimewa, karena selain memasukkan lamaran di booth Jobfair-Growing at FIFGROUP, saya bisa menikmati musik sambil kulineran,” ungkap seorang pelamar dari Jakarta yang merupakan satu dari 148 pelamar yang memasukkan lamaran di hari pertama.
Komitmen FIFGROUP dalam mengembangkan UMKM tidak hanya melalui bantuan dana bergulir, tetapi memberikan pelatihan dan workshop hingga ikut mendorong UMKM binaanya untuk terlibat langsung di acara-acara kuliner baik yang diinisiasi oleh perseroan sendiri juga melalui acara-acara kuliner tingkat daerah. Sebut saja Kuyung, seorang penjual pempek yang menjadi salah satu UMKM binaan FIFGROUP bercerita, pendampingan dan binaan yang dilakukan FIFGROUP mambu membangun branding dagangannya sehingga bisa bersaing dengan UMKM lainnya dan bahkan diajak buka stand di acara Festival Foodies Palembang bersama FIFGROUP - Road to FIFGROUP 35th Localicious.
Asal tahu saja, di tengah persaingan yang semakin ketat dalam dunia bisnis, branding yang kuat menjadi aset penting yang harus dimiliki Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Dengan membangun dan memperkuat branding, UMKM dapat meningkatkan daya saing, membangun kepercayaan dan loyalitas pelanggan, meningkatkan penjualan hingga memperluas pasar.
Disampaikan Kuyung, sudah lebih dari 10 tahun menjadi UMKM binaan FIFGROUP. Sedari awal memulai usahanya, pria yang telah memutih rambutnya itu, sudah menjalankan usahanya di halaman depan kantor FIFGROUP Cabang Palembang. Kuyung menjalankan usaha berjualan pempek dan model, kuliner khas Palembang. “FIFGROUP sungguh telah membantu usahanya dengan luar biasa. Tidak hanya bantuan usaha dalam bentuk dana maupun juga dalam bentuk gerobak yang layak untuk berjualan. Di antara diberikan kesempatan untuk membuka lapak di Festival Foodies Palembang bersama FIFGROUP - Road to FIFGROUP 35th Localicious,”ungkapnya.
Kata Kuyung, sudah tujuh hari berjualan di acara kuliner tahunan itu, rata-rata 40 porsi mampu terjual setiap harinya. “Alhamdulilah,saya bahagia dan bersyukur dengan adanya acara ini. Setiap hari rata-rata bisa terjual 40 porsi dimulai dari siang pukul 13.00 hingga malam pukul 22.00,”tuturnya.
Ditambahkanya pula, dirinya kembali menyampaikan terima kasih kepada FIFGROUP untuk setiap bantuan yang diberikan sebagai UMKM binaan dan merasa sudah menjadi bagian dari keluarga FIFGROUP, karena sering juga diundang ke acara-acara pribadi dari rekan-rekan karyawan FIFGROUP.”Sekali lagi saya bertima kasih untuk perhatian FIFGROUP kepada binaannya dan pernah pula diajak untuk bertemu dengan salah satu direktur FIFGROUP, berjabat tangan dan berfoto bersama,” kisahnya sambil sumringah seakan-akan sedang mengingat kejadian yang terjadi di 2018 kala itu.
Kuyung terus berharap semoga beliau bisa terus menjalankan usahanya bersama FIFGROUP dan terus dapat menjalankan amanah dari bantuan sosial yang diberikan kepadanya. Direktur FIFGROUP, Esther Sri Harjati menegaskan bahwa perseroan memiliki komitmen penuh dalam memberikan kontribusinya untuk pengembangan UMKM. Apalagi, UMKM merupakan tonggak perekonomian Indonesia, yang pertumbuhannya tentu akan berdampak pada perekonomian Indonesia.“Di dalam pilar CSR FIFGROUP, salah satunya selalu konsisten dalam mengembangkan UMKM. Kami juga berkolaborasi dan menyelaraskan program kami dengan program program pemerintah, sehingga bisa sejalan dan terus bekerja sama,”ujarnya.
Tingkatkan Branding
Disebutkan salah satu upaya FIFGROUP memberdayakan pelaku UMKM dalam membangun branding usahanya adalah dengan menggelar FIFestival Street Food 2024 yang belum lama ini digelar di kantor pusat di Jakarta. “Kami selama ini memberikan training dan pembinaan untuk para UMKM, mulai dari bagaimana cara memasarkan, bagaimana cara berjualan online, juga bagaimana caranya branding. Nah, salah satu tujuan FIFestival ini juga untuk branding-nya mereka,” jelas Esther
Dirinya berharap, melalui kegiatan ini dapat terus membantu menyejahterakan UMKM, yang mana sesuai dengan misi FIFGROUP untuk membawa manfaat bagi masyarakat sekitar dan membantu UMKM Indonesia terus bertumbuh.“Harapannya dengan event ini, UMKM binaan FIFGROUP maju, UMKM karyawan FIFGROUP maju dan semua sejahtera yang akhirnya bisa ikut mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia,”tandasnya.
Selain itu, perhelatan ini juga diharapkan mampu mendorong kesempatan dan keberanian UMKM binaan dalam memiliki jiwa bersaing, serta membuka kesempatan bagi para pelaku UMKM binaan FIFGROUP untuk menjajakan produknya. Walikota Jakarta Selatan, Munjirin menyebut ada beberapa pelaku UMKM binaan Walikota Jakarta Selatan yang rupanya juga telah menjadi binaan FIFGROUP, sehingga dia berharap dapat terus terjalin kerja sama di masa mendatang.“Memang rupanya selaras sekali, karena visinya sama. Semoga ke depan bisa terus bekerja sama, agar daya sebarnya lebih luas lagi,” kata Munjirin.
Kebanyakan mereka pelaku UMKM yang hadir di festival tersebut mengaku penjualannya meningkat dan tidak seperti jualan sehari-hari. Hal itu diungkapkan oleh Cici Yohani yang menjajakan produknya berupa merek dagang Yoyobolen pada ajang FIFestival.“Saya sangat bersyukur dengan inisiatif baik yang dilakukan oleh FIFGROUP melalui kegiatan FIFestival kali ini. Sebelumnya saya juga turut dilibatkan dalam ajang LOCALICIOUS yang diselenggarakan di Gelora Bung Karno, Senayan, di mana jualan saya laris manis saat mengikuti kegiatan tersebut. Besar harapan saya ini bisa membuka kembali peluang dagangan saya bisa terjual dengan laris manis kembali,” tutur perempuan yang akrab dipanggil Cici.
Dalam membantu penjualan, FIFGROUP menyediakan e-catalog yang memuat produk- produk UMKM Binaan FIFGROUP yang dapat dipesan untuk kebutuhan pelatihan, seminar, acara perusahaan dan kegiatan lainnya. Pada ajang FIFestival tersebut, FIFGROUP menghadirkan 15 UMKM binaan pilihan yang menawarkan aneka produk kuliner. Hal ini mencerminkan keanekaragaman, kreativitas dan kepercayaan diri setiap UMKM binaan dalam menjajakan dagangannya.
Tidak hanya kuliner, tetapi kegiatan ini juga menawarkan produk kerajinan tangan dari UMKM disabilitas binaan FIFGROUP, yaitu Yayasan Chesire Indonesia dan sejumlah UMKM internal karyawan FIFGROUP serta FIFpreneur, yang merupakan program pembinaan dan pendampingan bagi calon karyawan purnabakti yang berpotensi dalam berwirausaha.
Masih dalam pengembangan dan pemberdayaan UMKM naik kelas, FIFGROUP bersama Universitas Parahyangan (UNPAR) meluncurkan program Sustaining Competitive and Responsible Enterprise (SCORE) serta Financial Life Skill (FLS). Sebanyak 50 UMKM di wilayah Bandung berpartisipasi dalam kegiatan inkubasi bisnis dalam program itu. Para peserta mendapatkan pelatihan dan pendampingan untuk meningkatkan kapasitas dan daya saing bisnis mereka.
Microfinancing Division Head FIFGROUP, Cicilia Tri Hapsariningtyas menyatakan, FIFGROUP melalui brand service FINATRA, senantiasa berkomitmen penuh mendorong perkembangan UMKM Indonesia. “Kami tidak hanya menyediakan pembiayaan modal usaha, tapi juga memberikan berbagai pengembangan pengetahuan dan kemampuan bagi para pelaku UMKM," kata Cicilia.
Kemudian lewat program ini, diharapkan memberikan solusi dan pemberdayaan UMKM bisa naik kelas. Pasalnya, menurut Riezky Candra Novariz, Microfinancing Partnership and Marketing Development Senior Analyst FIFGROUP, dua permasalahan utama yang dihadapi oleh para pelaku UMKM adalah permodalan dan pemasaran. Banyak UMKM yang mengalami kendala dalam mengembangkan bisnisnya menjadi lebih besar dengan mencakup pasar yang lebih luas.“FINATRA turut mendukung pengembangan UMKM dengan menjadi solusi finansial pilihan dalam memenuhi kebutuhan modal pertumbuhan usaha. Tidak hanya itu, kami juga turut mewujudkan komitmen kami dalam mendukung UMKM dengan menyelenggarakan berbagai kegiatan literasi, salah satunya adalah melalui program SCORE FLS untuk UMKM naik kelas,” kata Riezky.
Sementara Danny Syarief selaku Ketua Perkumpulan Pengusaha Karsa Mandiri (PPKM) mengatakan, kebanyakan UMKM saat ini mempertahankan cara lama dalam menjalankan bisnisnya. Hal tersebut yang membuat banyak para pelaku UMKM menjadi tidak berkembang. “Pelaku UMKM itu salah satu penyakitnya adalah bertahan di zona nyaman. Enggan berubah dan cenderung mempertahankan cara lama. Sementara itu, dunia terus berubah, perilaku pasar juga berubah, kita harus mampu beradaptasi dengan terus mengasah pengetahuan kita agar bisnis kita dapat bertahan dan terus berkembang,” jelas Danny.
Menurut Nina Septina, Dosen Program Vokasi UNPAR dan SCORE Trainer, UMKM harus lebih aktif mengikuti berbagai kegiatan dalam mendorong pengetahuan dalam berbisnis. “Kegiatan pembelajaran seperti yang dilakukan pada hari ini harus secara regular diikuti oleh UMKM yang ingin berkembang. Namun, yang perlu diperhatikan adalah UMKM wajib mengimplementasikan ilmu yang telah didapat, agar pembelajaran yang dilakukan tidak sia-sia,” kata Nina.
Lalu Dewi Amoe sebagai alumni dari program yang serupa mengakui bahwa dari sejumlah pelatihan yang diikut SCORE FLS menjadi salah satu program yang paling berdampak untuknya. “Program SCORE FLS ini sangat berbeda dari sejumlah program yang saya ikuti, coach-nya yang berasal dari dosen memberikan pemahaman yang jelas dan tidak menggurui, serta modul yang diajarkan lebih berguna bagi saya untuk diimplementasikan dalam bisnis yang saya jalankan,” tutur Dewi.
Emiten properti, APLN,melalui proyek Regional 2 Karawang mengjadirkan, show unit Parkland Podomoro Karawang sebagai bentuk komitmen kepada calon konsumen properti.…
NERACA Jakarta -Dukung pengembangan bisnis anak usaha, emiten properti PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) telah melakukan penambahan modal ditempatkan dan…
NERACA Palu- PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat pertumbuhan investor pasar modal di Sulawesi Tengah (Sulteng) mengalami peningkatan sangat signifikan…
Emiten properti, APLN,melalui proyek Regional 2 Karawang mengjadirkan, show unit Parkland Podomoro Karawang sebagai bentuk komitmen kepada calon konsumen properti.…
NERACA Jakarta -Dukung pengembangan bisnis anak usaha, emiten properti PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) telah melakukan penambahan modal ditempatkan dan…
NERACA Palu- PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat pertumbuhan investor pasar modal di Sulawesi Tengah (Sulteng) mengalami peningkatan sangat signifikan…