ISF 2024 Ajang Pelaku Industri Tunjukkan Inovasi Sektor Transisi Energi

NERACA

Jakarta - Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024 yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta pada 5-6 September mendatang, menjadi ajang bagi para pelaku industri di Tanah Air untuk menunjukkan hasil inovasi di sektor transisi energi.

Hal ini diungkapkan Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Kemaritiman, Investasi, dan Luar Negeri Kamar Dagang dan Industri (Kadin), Shinta Kamdani.

Shinta menegaskan, forum tersebut akan lebih dari sekadar diskusi. "Yang pasti forum ini tidak hanya forum diskusi, tapi nanti ada hasil-hasil dan outcome yang konkret termasuk juga kesempatan untuk para industri nanti bisa showcasing proyek-proyek mereka," kata Shinta.

Lebih lanjut, Shinta menuturkan aspek teknologi merupakan hal penting dalam pengembangan industri energi baru terbarukan (EBT). Meski begitu, ia menilai salah satu tantangan utamanya adalah terkait ketepatan teknologi pembangkit EBT di negara lain dengan Indonesia.

"Kita disini mengedepankan aspek teknologi. Karena untuk renewable energy salah satu tantangan terbesar itu membawa teknologi yang tepat," ujar Shinta.

Oleh sebab itu, Shinta mengatakan, pemerintah dan Kadin tidak hanya akan fokus pada pendanaan pada gelaran ISF 2024. Pemerintah dan Kadin akan melihat aspek lain yaitu mengenai peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Indonesia. Pasalnya, SDM sangat penting untuk meningkatkan penerapan sumber daya EBT termasuk di dalamnya energi surya.

Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Rachmat Kaimuddin, mengatakan ISF 2024 akan mempertemukan para pemimpin dunia, CEO, dan pakar keberlanjutan dalam mendorong terobosan bisnis untuk mengatasi isu perubahan iklim.

“Kita sekarang berada dalam detik-detik penentuan, a make-or-break moment, karena setiap langkah kecil yang kita jalankan dapat menyebabkan kemunduran atau kemajuan untuk mengatasi krisis iklim,” ujar Rachmat.

Rachmat menambahkan, ISF juga akan memberi informasi terkini mengenai proses dekarbonisasi Indonesia yang merupakan inti dari komitmen iklim Indonesia.

“Masa depan yang lebih hijau dan inklusif melalui upaya-upaya kolaboratif yang akan dipaparkan oleh ISF 2024," jelas Rachmat.

Lebih lanjut, ISF 2024 diyakini menjadi platform strategis untuk meningkatkan kerjasama ekonomi dan investasi global.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa ISF 2024 mencakup lima pilar utama yang diperlukan untuk mencapai pembangunan berkelanjutan

“Lima pilar utama yang diperlukan untuk mencapai pembangunan berkelanjutan yakni transisi energi, industri hijau, keanekaragaman hayati dan konservasi alam, kehidupan berkelanjutan, dan ekonomi biru,” jelas Luhut.

Forum ini juga mencakup penggerak utama pembangunan berkelanjutan di bidang finansial & non-finansial yang mencakup Green Finance & Carbon Pricing, Teknologi, sumber daya manusia, serta kebijakan & kolaborasi internasional, yang diperkirakan menjadi konferensi sustainability terbesar di Indonesia dan dunia, akan menghadirkan pemangku kebijakan, ahli, serta investor dari seluruh dunia untuk membahas berbagai isu penting terkait keberlanjutan dan ekonomi hijau.

Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi, Rachmat Kaimuddin, menyebutkan bahwa pentingnya ISF 2024 sebagai platform utama untuk mempertemukan para pemimpin dunia, menteri, serta para ahli dari berbagai sektor.

"ISF 2024 dirancang untuk menjadi forum yang tidak hanya membahas isu-isu keberlanjutan, tetapi juga menawarkan solusi nyata melalui sesi pleno dan diskusi tematik mendalam," tutur Rachmat.

Beberapa topik strategis yang akan diangkat antara lain transisi energi, ekonomi biru, keuangan hijau, dan teknologi berkelanjutan.

Disisi lain, Plt. Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati menyoroti sebagai upaya antisipasi agar acara berjalan lancar dan aman BMKG persiapkan Operasi Modifikasi Cuaca. 

Dwikorita juga menambhakan adanya komitmen kuat BMKG untuk mendukung kelancaran seluruh rangkaian International Sustainbility Forum

“Kami siap mendukung penuh, dan apabila ada kesempatan, kami mengundang pihak terkait untuk berkunjung ke markas BMKG, dimana kami akan menunjukan data data yang lengkap dan akurat", kata Dwikorita. 

Seperti diketahui, selain sesi diskusi dan plenary, ISF 2024 juga akan menyajikan pameran yang menampilkan inovasi dan solusi terbaru dalam bidang keberlanjutan. Inisiatif ini mencerminkan upaya Indonesia untuk menunjukkan kepada komunitas internasional bahwa negara ini siap memimpin dalam transisi menuju ekonomi hijau dan keberlanjutan global.

BERITA TERKAIT

Perluas Kerjasama Pengembangan Hulu Migas di Amerika Latin dan Karibia

NERACA Peru – PT Pertamina (Persero) terus menjajaki peluang kerja sama pengembangan hulu migas di negara-negara Amerika Latin dan Karibia atau…

Tahun 2025, Anggaran KKP Sebesar Rp6,22 Triliun

NERACA Jakarta – Anggaran Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tahun 2025 disepakati sebesar Rp6,22 triliun, dalam rapat kerja Komisi IV…

Perundingan Indonesia"GCC FTA, Tingkatkan Ekspor ke Kawasan Arab Teluk

NERACA Jakarta – Indonesia dan Dewan Kerja Sama untukNegara Arab di Teluk telah melaksanakan Perundingan Putaran Pertama Perjanjian Perdagangan Bebas…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Perluas Kerjasama Pengembangan Hulu Migas di Amerika Latin dan Karibia

NERACA Peru – PT Pertamina (Persero) terus menjajaki peluang kerja sama pengembangan hulu migas di negara-negara Amerika Latin dan Karibia atau…

Tahun 2025, Anggaran KKP Sebesar Rp6,22 Triliun

NERACA Jakarta – Anggaran Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tahun 2025 disepakati sebesar Rp6,22 triliun, dalam rapat kerja Komisi IV…

Perundingan Indonesia"GCC FTA, Tingkatkan Ekspor ke Kawasan Arab Teluk

NERACA Jakarta – Indonesia dan Dewan Kerja Sama untukNegara Arab di Teluk telah melaksanakan Perundingan Putaran Pertama Perjanjian Perdagangan Bebas…