NERACA
Jakarta -Kinerja keuangan PT PP Properti Tbk (PPRO) di semester pertama 2024 masih negatif. Dimana anak usaha PTPP ini masih merugi sebesar Rp459,57 miliar atau membengkak 1.135% dari rugi Rp37,21 miliar pada periode yang sama 2023. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.
Perseroan menjelaskan, kerugian disebabkan antara lain oleh, beban keuangan yang melonjak 785,79% jadi Rp463,58 miliar pada semester I 2024, dari Rp52,33 miliar pada semester I 2023. Beban keuangan yang melambung mengakibatkan emiten BUMN di bidang properti itu menderita rugi sebelum pajak sebesar Rp461,33 miliar pada semester I 2024, membengkak 1.246% dari Rp34,26 miliar pada semester I 2023.
Selain dipicu oleh kenaikan beban keuangan, kerugian PPRO juga disebabkan oleh pendapatan bersih Perseroan yang anjlok 36% menjadi Rp189,81 miliar pada semester I 2024 dari Rp296,75 miliar pada semester I 2023. Penyumbang terbesar kemerosotan pendapatan PPRO semester I 2024 adalah penjualan realti (apartemen dan tanah) yang anjlok 43,3% jadi Rp109,27 miliar, dari Rp192,77 miliar. Sementara pendapatan properti turun 22,5% jadi Rp80,54 miliar, dari Rp103,98 miliar.
Total aset PPRO per Juni 2024 sebesar Rp18,99 triliun, turun 3,5% dari Rp19,69 triliun per Desember 2023. Sedangkan jumlah liabilitas dan ekuitas perseroan per Juni 2024, masing-masing sebesar Rp16,16 triliun dan Rp2,82 triliun. Sebagai informasi, perseroan tahun ini menargetkan penjualan naik di kisaran 30%-40%. Selain itu, PPRO juga membidik laba operasi senilai Rp 23,15 miliar,”Tahun 2024 kami rencanakan ada peningkatan dari sisi penjualan sekitar 30% sampai 40%, kenaikan penjualan dari 2023 ke 2024," kata Direktur Keuangan PP Properti, Deni Budiman.
Dalam mengejar pertumbuhan bisnisnya, PP Properti menargetkan peningkatan kas operasi, fokus pada penjualan lahan dan divestasi saham, fokus pada peningkatan pemasaran residensial, serta fokus pada peningkatan pendapatan hospitality. Terakhir, PPRO juga bakal fokus meningkatkan jumlah tenant komersial dan selektif dengan pengembangan proyek baru.
PPRO menargetkan serah terima empat proyek residensial dan komersial di tahun ini, termasuk apartemen, rumah tapak, hingga hunian mahasiswa. Adapun proyek-proyek tersebut terdiri Louvin Apartment, Jatinangor, dan Permata Puri Cibubur yang akan diserahterimakan pada Desember 2023 dan selesai pada kuartal-I 2024.
Kemudian, Westown View, Surabaya pada kuartal-II, Gunung Putri Square, Bogor pada kuartal-III, dan Begawan Apartment, Malang pada kuartal-IV 2024, Selain itu, PP Properti telah menyiapkan sejumlah strategi dalam menghadapi 2024, seperti menargetkan peningkatan kas operasi, fokus pada penjualan lahan dan divestasi saham, fokus pada peningkatan pemasaran residensial, serta fokus pada peningkatan pendapatan hospitality.
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menegaskan komitmen perseroan untuk mendukung Program Tiga Juta Rumah di hadapan Presiden Prabowo…
NERACA Jakarta – Pasca pengawasan bursa kripto dan derivatif beralih dari Bappebti ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kini lembaga tersebut…
NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (14/1) sore ditutup turun mengikuti pelemahan…
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menegaskan komitmen perseroan untuk mendukung Program Tiga Juta Rumah di hadapan Presiden Prabowo…
NERACA Jakarta – Pasca pengawasan bursa kripto dan derivatif beralih dari Bappebti ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kini lembaga tersebut…
NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (14/1) sore ditutup turun mengikuti pelemahan…