Laba Bersih Jasa Marga Melesat Tajam 104,32%

NERACA

Jakarta – Semester pertama 2024, PT Jasa Marga Tbk (JSMR) membukukan lompatan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk 104,32% menjadi Rp 2,34 triliun, dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 1,148 triliun. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan yang dipublikasi di Jakarta, kemarin.

Perseroan mengungkapkan, lompatan laba tersebut sejalan dengan pertumbuhan kinerja operasional. Pendapatan perseroan dari Rp 8,92 triliun menjadi Rp 13,07 triliun. Penyumbang utama pendapatan berasal dari bisnis jalan tol dengan kenaikan pendapatan dari Rp 6,13 triliun menjadi Rp 8,37 triliun. Sisanya disumbangkan bisnis konstruksi yang melesat dari Rp 1,94 triliun menjadi Rp 3,96 triliun dan segmen pendapatan usaha lainnya turun dari Rp 848,92 miliar menjadi Rp 732,68 miliar.

Sejalan dengan kenaikan pendapatan, perseroan membukukan kenaikan beban pokok pendapatan dari Rp 5,28 triliun menjadi Rp 7,69 triliun. Alhasil laba bruto perseroan naik dari Rp 3,63 triliun menjadi Rp 5,37 triliun. Sedangkan laba usaha meningkat dari Rp 2,96 triliun menjadi Rp 4,51 triliun. Kenaikan tersebut menjadikan total laba periode berjalan meningkat dari Rp 1,02 triliun menjadi Rp 3,02 triliun. Kenaikan tersebut menjadikan total laba per saham perseroan melambung dari Rp 68,55 menjadi Rp 323,37 per saham.

Jasa Marga (JSMR) juga mencatatkan kenaikan total asset dari Rp 129,31 triliun menjadi Rp 133,58 triliun hingga akhir Juni 2024. Total liabilitas juga naik dari Rp 90,40 triliun menjadi Rp 91,92 triliun. Sedangkan ekutias meningkat dari Rp 38,91 triliun menjadi Rp 41,66 triliun. Adapun, Sucor Sekuritas dalam riset terakhirnya mempertahankan rekomendasi beli saham JSMR dengan target harga Rp 6.600. Rekomendasi ini mempertimbangkan kenaikan tarif ruas tol, seperti kenaikan tarif ruas Japek, pulihnya trafik lalu lintas pada jalan tol yang sebelumnya telah dikenakan kenaikan tarif, dan rencana peningkatan tarif tiga ruas tol baru.

Target harga tersebut juga mempertimbangkan sejumlah faktor, seperti konsistensi perseroan mencatatkan arus kas positif, peningkatan kontribusi ruas tol baru, dan didukung peningkatan trafik ke depan.  

 

BERITA TERKAIT

Geliat Pertumbuhan Portofolio Berkelanjutan - Langkah Nyata Bank Mandiri Demi Warisan Anak Cucu

Dibalik pertumbuhan laba tahun 2024, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) juga membukukan total portofolio berkelanjutan mencapai Rp293 triliun atau…

Gacor, BRIS Raup Laba Bersih Rp7 Triliun

NERACA Jakarta – Di tahun 2024, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI mencatatkan kinerja positif dengan perolehan laba…

Data Negatif dari BPS Bawa IHSG Ke Zona Merah

NERACA Jakarta-Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (6/2) sore ditutup melemah di tengah penguatan bursa…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Geliat Pertumbuhan Portofolio Berkelanjutan - Langkah Nyata Bank Mandiri Demi Warisan Anak Cucu

Dibalik pertumbuhan laba tahun 2024, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) juga membukukan total portofolio berkelanjutan mencapai Rp293 triliun atau…

Gacor, BRIS Raup Laba Bersih Rp7 Triliun

NERACA Jakarta – Di tahun 2024, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI mencatatkan kinerja positif dengan perolehan laba…

Data Negatif dari BPS Bawa IHSG Ke Zona Merah

NERACA Jakarta-Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (6/2) sore ditutup melemah di tengah penguatan bursa…