NERACA
Jakarta – Emiten produsen cat Avian, PT Avia Avian Tbk (AVIA) membukukan laba semester pertama 2024 sebesar Rp808,24 miliar (Rp13,14 per saham) atau tumbuh 0,20% menjadi dibandingkan laba priode yang sama tahun lalu sebesar Rp806,62 miliar (Rp13,02 per saham). Peningkatan laba ini seiring kenaikan pendapatan AVIA sepanjang semester I 2024. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan yang dipublikasi di Jakarta, kemarin.
Kondisi yang sama juga diaalmi pendapatan bersih perseroan yang naik 3,13% dari Rp3,51 triliun per Juni 2023 menjadi Rp3,62 triliun. Seiring pendapatan, beban pokok penjualan AVIA juga naik 3,64% dari Rp1,92 triliun menjadi Rp1,99 triliun. Meski begitu, laba kotor AVIA tetap tumbuh 3,16% dari Rp1,58 triliun menjadi Rp1,63 triliun per Juni 2024.
Akan tetapi beban penjualan naik 13,20% dari Rp548,34 miliar menjadi Rp620,75 miliar. Beban umum dan administrasi juga naik 10,70% dari Rp112,95 miliar menjadi Rp125,04 miliar. Akibatnya, laba sebelum pajak AVIA turun 1,92% dari Rp1,04 triliun per Juni 2023 menjadi Rp1,02 triliun per Juni 2024.
Dari segi neraca, total aset AVIA turun 2,78% dari Rp11,16 triliun per 31 Desember 2023 menjadi Rp10,85 triliun per 30 Juni 2024. Total liablitas turun 3,22% dari Rp1,24 triliun menjad Rp1,20 triliun, dan total ekuitas AVIA tergerus 2,72% menjadi Rp9,65 triliun per 30 Juni 2024 dari Rp9,92 triliun per 31 Desember 2023.
Sebagai informasi, tahun ini perseroan menargetkan pertumbuhan dobel digit dalam kinerja laba bersih dan Ebitda. Guna memuluskan target tersebut, perseroan berencana membuka sekitar delapan hingga sembilan titik pusat distribusi baru pada tahun ini. Ekspansi tersebut merupakan salah satu strategi perseroan untuk menggenjot penjualan. “Kami ingin memperluas penetrasi produk di seluruh wilayah Indonesia dengan memberikan layanan pengiriman unggul dibanding pemain-pemain lainnya,”kata Head of Investor Relations Avia Avian, Andreas Timothy Hadikrisno.
Disampaikannya, pembukaan pusat distribusi baru ini sejalan dengan target perseroan yang berupaya memperkuat jaringan distribusi milik sendiri menjadi total 140 pusat distribusi pada 2026. Untuk pembukaan satu titik pusat distribusi, dirinya mengestimasikan, bakal menelan biaya sebesar Rp 2 miliar. Artinya, tahun ini AVIA akan menghabiskan belanja modal (capital expenditure/capex) untuk pembukaan sembilan pusat distribusi baru sejumlah Rp 18 miliar.
Capex tersebut di luar belanja modal yang dialokasikan perseroan untuk melanjutkan pembangunan pabrik cat di Cirebon, Jawa Barat, senilai Rp 450 miliar dari total nilai Rp 750 miliar pada tahun ini. Andreas menerangkan, penambahan pusat distribusi baru ini berkaitan erat dengan inovasi perseroan dalam meningkatkan layanan jasa pengiriman produksi dari one day delivery service menuju express delivery service. Pasalnya, pembukaan pusat distribusi baru menjadi faktor penting agar AVIA tetap unggul dibanding kompetitor-kompetitor lain. Mengingat, kompetitor lain tidak memiliki jaringan distribusi seluas perseroan.
Rayakan hari jadinya ke-15, Midea Electronics Indonesia menggelar kegiatan pelestarian lingkungan di Pulau Tidung Kecil, Jakarta. Dalam kegiatan ini, Midea…
Mengulang kesuksesan penjualan properti di tahun sebelumnya, PT Timah Karya Persada Properti (Timah Properti) yang merupakan anak usaha dari PT…
Perluas dampak positif bagi masyarakat dalam pemberdayaan, FWD Group Holdings Limited (FWD) resmi memperpanjang kemitraan selama tiga tahun bersama JA…
Rayakan hari jadinya ke-15, Midea Electronics Indonesia menggelar kegiatan pelestarian lingkungan di Pulau Tidung Kecil, Jakarta. Dalam kegiatan ini, Midea…
Mengulang kesuksesan penjualan properti di tahun sebelumnya, PT Timah Karya Persada Properti (Timah Properti) yang merupakan anak usaha dari PT…
Perluas dampak positif bagi masyarakat dalam pemberdayaan, FWD Group Holdings Limited (FWD) resmi memperpanjang kemitraan selama tiga tahun bersama JA…