Indeks Akhir Pekan, Investor Siap Ambil Untung

NERACA

Jakarta – Sikap Bank Indonesia yang tetap mempertahankan acuan suku bunga Bank Indonesia (BI) sebesar 5,75% memberikan dampak positif terhadap pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pasalnya, mengakhiri perdagangan Kamis sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup menguat menguat 4,957 poin ke 4.284,967 atau naik 0,12%.

Menurut analis Panin Sekuritas Purwoko Sartono, IHSG BEI kembali ditutup menguat setelah sepanjang hari bergerak di area negatif menyusul penurunan "rating" Spanyol oleh Standard & Poor's (S&P) sebanyak dua tingkat menjadi BBB- (triple B minus) dengan outlook negatif, “Peringkat Spanyol itu hanya terpaut satu tingkat dari kategori 'junk bond'," katanya di Jakarta, Kamis (11/10).

Dia menuturkan, menguatnya indeks BEI terdorong oleh kembali menguatnya (rebound) saham grup Bakrie. Oleh karena itu, dia memproyeksikan indeks BEI Jum’at akhir pekan akan bergerak "mixed" dengan kecenderungan melemah di kisaran 4.250-4.295 poin. Sementara saham yang layak dikoleksi diakhir pekan adalah Berau Coal Energy (BRAU), Tiga Pilar Sejahtera Food (AISA), Bumi Resources Minerals (BRMS), Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP).

Perdagangan Kamis sore berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 146.445 kali pada volume 6,311 miliar lembar saham senilai Rp 4,656 triliun. Sebanyak 121 saham naik, sisanya 105 saham turun, dan 105 saham stagnan. Bursa Asia juga bergerak mixed dengan kecenderungan melemah.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya (MYOR) naik Rp 850 ke Rp 22.800, (ITMG) naik Rp 500 ke Rp 41.850, (ICBP) naik Rp 350 ke Rp 7.350 dan (GGRM) Rp 250 ke Rp 51.850.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain (BMRI) turun Rp 150 ke 7.950, (AALI) turun Rp 150 ke Rp 20.600 dan (ROTI) turun Rp 100 ke Rp 6.000. Padahal pada perdagangan sesi I, indeks BEI ditutup melemah 11,250 poin (0,26%) ke posisi 4.268,760. Sementara indeks LQ45 tercatat 2,783 (0,38%) ke posisi 739,302.

Pelemahan indeks dipengaruhi keputusan IMF yang kembali memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global ini membuat bursa Asia enggan bergerak ke zona positif. Bahkan IMF baru saja menyatakan emerging market mulai terkena dampak krisis ekonomi global.

Sektor infrastruktur dan konstruksi yang terlihat menghijau disamping basic industry. Sedangkan seluruh sektor lainnya loyo. Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 79.611 kali pada volume 2,12 miliar lembar saham senilai Rp 2,150 triliun. Sebanyak 94 saham naik, sisanya 105 saham turun, dan 95 saham stagnan.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya (MYOR) naik Rp 400 ke Rp 22.350, (PSAB) naik Rp 350 ke Rp 6.050, (ITMG) naik Rp 300 ke Rp 41.650 dan (INTP) Rp 150 ke Rp 20.900. Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain (GTBO) turun Rp 175 ke Rp 3.725, (BMRI) turun Rp 150 ke 7.950, (ISAT) turun Rp 100 ke Rp 6.000 dan (INDF) turun Rp 100 ke Rp 5.700.

Sementara diawal perdagangan, indeks BEI juga dibuka turun 11,24 poin atau 0,26% ke posisi 4.268,76. Sementara indeks 45 saham unggulan (LQ45) melemah 2,87 poin (0,39%) ke level 759,22, “Mayoritas bursa Asia kembali dibuka melemah, selain memfaktorkan koreksi di bursa global kemarin," ujar analis Samuel Sekuritas Yualdo Yudoprawiro.

 Yualdo Yudoprawiro menambahkan, pelemahan IHSG BEI juga didorong oleh sentimen negatif dari diturunkannya peringkat utang Spanyol oleh Standard & Poor's (S&P) sebanyak dua level menjadi BBB- (triple B minus).

Selain itu, lanjut dia, sentimen negatif juga datang dari Jepang dengan data "machinery orders" di bulan Agustus yang melemah lebih buruk dari ekspektasi. Oleh sebab itu, dia memperkirakan IHSG Kamis sudah diprediksikan kembali bergerak melemah seiring tekanan sentimen negatif dari bursa global serta minimnya sentimen positif baru dari domestik dengan level 'support' berada di 4.250 poin.

Sementara itu, analis Panin Sekuritas Purwoko Sartono menambahkan, IHSG dibuka melemah menyusul sentimen negatif dari penurunan outlook ekonomi global oleh lembaga Dana Moneter internasional (IMF).

Perdagangan bursa regional, diantara indeks Hang Seng Kamis dibuka menguat 54,94 poin (0,26%) ke level 20.974,54, indeks Nikkei-225 turun 24,79 poin (0,29%) ke level 8.571,44, dan Straits Times melemah 2,57 poin (0,08%) ke level 3.031,24. (bani)

 

 

 

 

 

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…