Manfaatkan Limbah Rumah Tangga - PLN EPI Sulap Limbah Minyak Jelantah Jadi Sabun

PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) berkomitmen menciptakan budaya Keselamatan, Kesehatan, dan Keamanan (K3) di lingkungan pegawai dan masyarakat sekitar kantor melalui penyelenggaraan workshop (lokakarya) pemanfaatan limbah minyak jelantah menjadi sabun dan limbah kantong kresek menjadi casing handphone.

Direktur PLN EPI, Iwan Agung Firstantara dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengungkapkan, komitmen PLN EPI terhadap budaya K3 ini ditunjukkan dari pemaparan mengenai hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan sabun dari minyak jelantah, seperti selalu gunakan alat pelindung diri, sarung tangan, masker, dan kacamata.”Jangan lupa untuk selalu menggunakan alat pelindung diri dan menggunakan bahan aluminium. Hal yang perlu diingat bahwa soda api yang merupakan bahan campuran pembuat sabun merupakan bahan berbahaya dan perlu dijauhkan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan,”ujarnya.

Untuk meningkatkan pengetahuan mengenai pemanfaatan limbah rumah tangga, PLN EPI berkolaborasi dengan Kertabumi Recycling Center yang telah sukses dalam mengembangkan konsep sustainable lifestyle melalui kegiatan daur ulang sampah. Dalam workshop ini dipaparkan tiga metode pembuatan sabun dari minyak jelantah, yaitu metode Cold Press (CP), Hot Process (HP), dan Melt & Pour (MP). Sabun dari minyak jelantah ini dapat digunakan untuk membersihkan lantai atau membersihkan kamar mandi serta benda lain yang tidak bersentuhan dengan makanan.

Diketahui bahwa minyak jelantah merupakan limbah barang berbahaya dan beracun (B3) sehingga pembuangannya harus dengan cara yang benar dan tepat. Jika tidak diproses dengan benar, maka minyak jelantah ini akan berdampak pada lingkungan, seperti pencemaran air, udara, dan tanah. Melalui pelaksanaan workshop ini, diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan terhadap pemanfaatan limbah rumah tangga beserta penerapan K3 di lingkungan masyarakat.

Selain diajarkan membuat sabun dari limbah minyak jelantah, 63 peserta workshop yang terdiri dari warga sekitar kantor dan pegawai PLN EPI juga diajarkan untuk membuat casing handphone dari limbah kantong kresek/plastik. Limbah plastik sendiri merupakan limbah yang memerlukan penindakan lebih, karena sifatnya yang membutuhkan waktu lama serta susah untuk didaur ulang. Untuk itu, pengolahan lebih lanjut dari limbah kantong plastik sangat diperlukan.

Dian Sutopo, salah satu peserta mengungkapkan bahwa program ini dapat meningkatkan kesadaran sekaligus melahirkan kebiasaan untuk menerapkan gaya hidup yang ramah terhadap lingkungan."Terima kasih PLN EPI atas kepeduliannya terhadap lingkungan dan juga mengajarkan mendaur ulang sampah menjadi barang yang bermanfaat," tuturnya.

Apa yang dilakukan PLN EPI memanfaatkan limbah menjadi nilai ekonomi sejalan dengan program Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang menargetkan sektor limbah dan sampah tidak akan lagi menyumbang emisi pada 2050 dengan peluncuran dokumen Zero Waste Zero Emission 2050."Pengelolaan sampah dan limbah merupakan salah satu elemen penting dalam pembangunan rendah emisi karbon dan berketahanan iklim," ujar Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya.

Menteri LHK Siti Nurbaya mengingatkan bahwa pengelolaan sampah dan limbah merupakan salah satu dari lima sumber utama dalam upaya pemerintah untuk menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK), sesuai dengan target yang tertuang di dokumen iklim Enhanced Nationally Determined Contribution (NDC). Tidak hanya itu, katanya, persoalan sampah juga merupakan isu keseharian ditemukan di tengah masyarakat yang akan merasakan dampaknya jika tidak terkelola dengan baik, terutama berpengaruh terhadap kesehatan.

BERITA TERKAIT

SIG Bantu Kelompok Peternak Puyuh Andalas Memproduksi 4.000 Telur/Hari

    NERACA  Jakarta - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) terus membuktikan komitmennya untuk membantu pengusaha lokal maju dan…

Festival Bank Sampah se-Tasikmalaya - Langkah Kecil dari Kreativitas Mampu Beri Dampak Luas

PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat (JBB), melalui Fuel Terminal Tasikmalaya, turut mendukung ajang Festival Bank Sampah se-Kota…

Pentingnya Pengelolaan TPA Yang Ramah Lingkungan

Permasalahan sampah tidak hanya berhenti pada tempat pemprosesan akhir (TPA), tetapi juga bagaimana pengelolaan sampah itu sendiri yang berada di…

BERITA LAINNYA DI CSR

SIG Bantu Kelompok Peternak Puyuh Andalas Memproduksi 4.000 Telur/Hari

    NERACA  Jakarta - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) terus membuktikan komitmennya untuk membantu pengusaha lokal maju dan…

Festival Bank Sampah se-Tasikmalaya - Langkah Kecil dari Kreativitas Mampu Beri Dampak Luas

PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat (JBB), melalui Fuel Terminal Tasikmalaya, turut mendukung ajang Festival Bank Sampah se-Kota…

Pentingnya Pengelolaan TPA Yang Ramah Lingkungan

Permasalahan sampah tidak hanya berhenti pada tempat pemprosesan akhir (TPA), tetapi juga bagaimana pengelolaan sampah itu sendiri yang berada di…