Perluas Pasar Mamin Indonesia di Korea Selatan - SEOUL FOOD AND HOTEL 2024

NERACA

Jakarta – Produk makanan dan minuman (mamin) olahan Indonesia siap dicicipi peserta pameran Seoul Food and Hotel 2024 yang dihelat di Kintex Convention Center di Ilsan, Korea Selatan pada 11—14 Juni 2024. Ini merupakan kali ketiga Indonesia berpartisipasi pada salah satu pameran produk makanan dan perhotelan terbesar di Korea Selatan secara fisik setelah pandemi Covid-19.

Pameran Seoul dan Hotel 2024 akan diikuti sekitar 1.300 pelaku usaha dari berbagai negara. Selain Korea Selatan, pameran akan diikuti peserta dari 40 negara dengan menampilkan paviliun nasional masing-masing. 

Seoul Food and Hotel merupakan pameran tahunan yang digelar Korea Trade-Investment Agency  (KOTRA). Setiap tahun, tidak kurang dari 50.000 pengunjung hadir pada pameran ini.

Atase Perdagangan Seoul Eko Prilianto menegaskan, Seoul Food and Hotel 2024 menjadi awal baru kolaborasi bersama antara semua pemangku kepentingan, baik dari pelaku usaha, pemerintah, dan Bank Indonesia dalam mendukung promosi makanan dan minuman olahan Indonesia ke pasar Korea Selatan.

"Pameran ini menjadi peluang produk makanan dan minuman Indonesia untuk mengikuti jejak  kesuksesan produk yang sudah berkibar di pasar Korea Selatan, seperti Indomie dan Kopiko yang sudah memiliki pasar di kalangan konsumen," jelas Eko.

Tahun ini, Paviliun Indonesia memfasilitasi pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) binaan bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Pelaku usaha tersebut terdiri atas 11 UKM di bawah program Karya Kreatif Indonesia Bank Indonesia serta 9 UKM program BNI Xpora. Selain UKM binaan, Paviliun Indonesia juga memfasilitasi 9 UKM secara mandiri.  Partisipasi Paviliun Indonesia pada pameran ini merupakan sinergi bersama Atase Perdagangan di Seoul, Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) di Busan, Kedutaan  Besar Republik Indonesia di Seoul, serta didukung penuh Perwakilan Bank Indonesia di Tokyo.

Deputi Gubernur Bank ndonesia, Doni Primanto Joewono mengapresiasi semua pihak yang telah berperan dalam menghadirkan Paviliun Indonesia. 

Doni optimistis keikutsertaan dalam ajang ini akan mendatangkan potensi transaksi yang tinggi, terutama kesepakatan perjanjian dagang dengan buyer potensial dari Korea Selatan maupun negara lain dalam beberapa hari ke depan.

“Diharapkan kehadiran Paviliun Indonesia akan melahirkan peluang bisnis danjejaring  strategis bagi pelaku usaha Indonesia. Ini menjadi wadah untuk mempromosikan keanekaragaman sekaligus keunggulan  cita  rasa  produk  makanan  dalam  kemasan  asli  Indonesia,  tidak  hanya  dalam  skala industri, tetapi juga UKM,”ujar Doni.

Sementara itu, Kuasa Usaha Ad Interim di Seoul Zelda Wulan Kartika berharap, partisipasi Indonesia  pada pameran ini dapat mendukung upaya pemerintah Indonesia untuk meningkatkan nilai ekspor  nasional.

“Ekspor produk makanan dan minuman  ke  Korea  Selatan  dapat  ditingkatkan  melalui  peningkatan  kualitas  dan  promosi,  salah satunya melalui keikutsertaan dalam Seoul Food and Hotel 2024,” jelas Zelda.

Kepala ITPC Busan Husodo menambahkan, manfaat partisipasi pada Seoul and Hotel 2024 akan diperkuat melalui kegiatan penjajakan kerja sama bisnis (business matching).

"Seminar ini akan menjadi media untuk melakukan diseminasi informasi mengenai manfaat yang akan didapat dalam melakukan perdagangan dengan Indonesia. Khususnya, melalui pemanfaatan perjanjian  ekonomi yang telah disepakati oleh Indonesia dan Korea Selatan, baik dalam forum regional maupun bilateral. Diseminasi informasi perjanjian ekonomi akan memberikan pemahaman yang jelas tentang   manfaat penurunan tarif yang disepakati serta fasilitasi investasi yang diberikan," papar Husodo.  

Ekspor produk makanan dan minuman Indonesia ke Korea Selatan memiliki peluang yang sangat besar.  Pada 2023, ekspor makanan dan minuman Indonesia ke Korea Selatan tercatat sebesar USD522,80 juta atau 1,67 persen dari total impor Korea Selatan yang tercatat sebesar USD31,41 miliar.

Sebelumnya, dalam pertemuan bilateral antara Indonesia dengan Korea Selatan, pemerintah Indonesia berkomitmen memperlancar arus barang masuk, khususnya bahan baku dan barang modal, termasuk yang berasal dari Korea Selatan. Pemerintah terus bersinergi dengan seluruh pihak terkait peningkatan kerja sama perdagangan yang saling menguntungkan.

Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga mengungkapkan melalui Peraturan Menteri Perdagangan  (Permendag) Nomor 8 Tahun 2024 dapat memberikan relaksasi untuk impor bahan baku dan barang modal. Sehingga diharapkan Permendag Nomor 8 Tahun 2024 dapat memperlancar arus barang,  khususnya bahan baku dan barang modal yang  diperlukan untuk pengembangan kerja sama  perdagangan.

Salah satu relaksasi yang diatur dalam Permendag tersebut adalah penghapusan syarat pertimbangan   teknis untuk tujuh komoditas yang awalnya memerlukan pertimbangan teknis dari Kementerian  Perindustrian, yaitu komoditas elektronik, obat tradisional dan suplemen kesehatan, kosmetik dan  perbekalan rumah tangga, alas kaki, pakaian jadi dan aksesori pakaian jadi, tas, dan katup.

“Permendag Nomor 8 Tahun 2024 merupakan langkah nyata pemerintah dalam upaya menciptakan  iklim usaha yang nyaman dan bermanfaat melalui percepatan proses perizinan bahan baku dan barang modal,” jelas Jerry.

 

BERITA TERKAIT

Hilirisasi Pertanian Jadi Terobosan Transformasi Perdagangan

NERACA Jakarta – Program hilirisasi pertanian yang didukung oleh kebijakan perdagangan dan pembukaan akses  pasar secara masif dapat menjadi kunci…

Pemanfaatan Hasil Sedimentasi Morodemak Dipastikan untuk Masyarakat Nelayan

NERACA Morodemak – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memastikan pemanfaatan hasil sedimentasi di Perairan Morodemak, Jawa Tengah sebagai langkah strategis…

KemenKopUKM Gandeng PT Pos Perkuat dan Kengembangkan UMKM

NERACA Jakarta - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) dan PT Pos Indonesia (Persero) mempererat kolaborasi dalam rangka mendukung penguatan dan…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Hilirisasi Pertanian Jadi Terobosan Transformasi Perdagangan

NERACA Jakarta – Program hilirisasi pertanian yang didukung oleh kebijakan perdagangan dan pembukaan akses  pasar secara masif dapat menjadi kunci…

Pemanfaatan Hasil Sedimentasi Morodemak Dipastikan untuk Masyarakat Nelayan

NERACA Morodemak – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memastikan pemanfaatan hasil sedimentasi di Perairan Morodemak, Jawa Tengah sebagai langkah strategis…

KemenKopUKM Gandeng PT Pos Perkuat dan Kengembangkan UMKM

NERACA Jakarta - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) dan PT Pos Indonesia (Persero) mempererat kolaborasi dalam rangka mendukung penguatan dan…