Terancam Didepak dari AB - BEI Ultimatum Financorpindo Soal Restrukturisasi

NERACA

Jakarta- PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memberikan ultimatum terakhir kepada PT Financorpindo Nusa untuk segera meningkatkan permodalan sebelum batas akhirnya di bulan ini. "Kami masih menunggu perkembangan restrukturisasi. Kalau sampai akhir bulan ini tidak ada perkembangan maka Surat Persetujuan Anggota Bursa (SPAB) Financorpindo akan dicabut,"kata Direktur Perdagangan dan Kepatuhan Anggota Bursa BEI Samsul Hidayat di Jakarta akhir pekan kemarin.

Sebagaimana diketahui, saat ini PT Financorpindo Nusa tengah melakukan restrukturisasi untuk meningkatkan permodalannya sesuai peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No.V.D.5 tentang Pemeliharaan dan Pelaporan Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD).

Samsul Hidayat menambahkan, pihak bursa menerima kabar bahwa ada investor baru yang akan masuk menambahkan modal kepada Financorpindo Nusa itu. Meski demikian, pihak BEI tidak memperpanjang tenggat yang telah diberikan. "Kami terima kabar bulan lalu. Katanya sudah ada investor baru yang akan masuk dan menyuntik modal tambahan," katanya.

Pihak Bursa telah memberikan tenggat hingga akhir bulan ini agar sekuritas itu segera melakukan restrukturisasi. Restrukturisasi harus dilakukan sebab MKBD Financorpindo tidak memenuhi persayaratan minimal.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, nilai MKBD Financorpindo per Juli tahun ini tercatat minus Rp1,08 miliar. MKBD sekuritas itu tercatat anjlok 79,81 persen menjadi Rp4,89 miliar dari Rp24,27 miliar pada November 2011 lalu. "Sesuai ketentuan, nilai minimal MKBD sebesar Rp25 miliar," tuturnya.

Dia juga mengemukakan, rencana restrukturisasi juga akan dilakukan oleh PT Bapindo Bumi Sekuritas. Perusahaan sekuritas itu tengah berusaha meningkatkan MKBD-nya dengan mencari investor baru.

Tenggat Waktu

Asal tahu saja, PT Financorpindo Nusa Securities diberikan batas waktu hingga akhir Oktober 2012 untuk mendapatkan investor baru oleh BEI.  “Kalau sampai batas waktu yang kami berikan Finan belum juga mendapatkan calon investor baru, maka BEI akan mencabut Surat Persetujuan Anggota Bursa (SPAB) milik Finan,”kata Direktur Perdagangan dan Kepatuhan Anggota Bursa BEI Samsul Hidayat.

Seperti yang tertera dalam aturan keanggotaan BEI,  bila SPAB dicabut maka sekuritas memberikan kesempatan kepada perusahaan efek tersebut untuk mencari calon investor dalam jangka waktu satu tahun. “Jika dalam jangka waktu setahun tidak menemukan calon investor maka kami melakukan lelang,” tambah dia.

Samsul menambahkan lelang tersebut  yang dilakukan setiap awal bulan selama enam kali berturut-turut. “Bila kursi anggota bursa masih belum terjual maka keanggotaan bursa dapat dibeli kembali (buy back) oleh otoritas BEI dengan harga nominal untuk satu kursi sebesar Rp135 juta,” tukasnya.

Izin berdagang Finan memang telah dihentikan sementara perdagangan efeknya sejak akhir 2011 lalu karena nilai Modal Kerja Bersih Disesuaikannya (MKBD) sudah mencapai Rp0 dari Rp1,28 miliar di akhir Februari 2012. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…