IHSG Bergerak Terbatas di Awal Pekan

NERACA

Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) Jum’at akhir pekan ditutup menguat 37,537 poin (0,89%) ke level 4.262,561. Sementara Indeks LQ45 menguat 6,530 poin (0,90%) ke level 731,774. Aksi beli jelang penutupan mendorong indeks melesat tinggi.

Analis Panin Sekuritas Purwoko Sartono mengatakan, indeks ditutup menguat menyusul sentimen positif dari bursa regional setelah Spanyol berjanji untuk memangkas defisit anggarannya untuk mendapatkan bantuan, “Sentimen lain juga harapan bahwa pemerintah China akan melakukan lebih lagi untuk mendorong pertumbuhan ekonominya,”katanya di Jakarta, akhir pekan kemarin.

Dia mengatakan, dua berita positif dari China dan Spanyol berhasil menutupi data yang kurang bagus dari AS, yakni data "business spending" dan pertumbuhan ekonomi kuartal II 2012. Sementara lanjut dia, mengawali pekan depan, Senin (1/10) diproyeksikan IHSG BEI masih akan bergerak menguat terbatas di kisaran 4.230-4.280 poin.

Terakhir kali IHSG mencetak rekor pada Jumat 14 September 2012, yaitu di level 4.256,998 setelah ditutup naik 86,359 poin (2,07%). Saham-saham lapis dua justru yang memegang peranan dalam pencetakan rekor.

Hampir seluruh sektor industri di lantai bursa berhasil menguat akibat aksi beli tersebut. Hanya sektor finansial yang melemah, terutama gara-gara saham-saham bank BUMN yang terkena aksi ambil untung.

Perdagangan berjalan cukup ramai dengan frekuensi transaksi mencapai 124.441 kali pada volume 4,219 miliar lembar saham senilai Rp 4,656 triliun. Sebanyak 151 saham naik, sisanya 78 saham turun, dan 110 saham stagnan. Bursa-bursa di Asia berakhir mixed menutup perdagangan akhir pekan. Sentimen China yang berniat memberi stimulus hanya berimbas kepada pasar sahamnya saja, tidak sampai ke seluruh pasar saham regional.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Semen Gresik (SMGR) naik Rp 500 ke Rp 14.450, Lion Metal (LION) naik Rp 500 ke Rp 10.000, Mayora (MYOR) naik Rp 450 ke Rp 22.400, dan Gudang Garam (GGRM) naik Rp 450 ke Rp 46.450.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Multi Prima (LPIN) turun Rp 500 ke Rp 10.300, Astra Agro (AALI) turun Rp 250 ke Rp 21.950, Japfa (JPFA) turun Rp 150 ke Rp 4.700, dan Fajar Surya (FASW) turun Rp 150 ke Rp 2.400.

Menutup perdagangan sesi I, indeks BEI ditutup naik 14,926 poin (0,35%) ke level 4.239,950. Sementara Indeks LQ45 menguat 2,825 poin (0,39%) ke level 728,069. Indeks berhasil menjauhi zona merah dan secara perlahan indeks menanjak hingga ke posisi tertingginya di 4.248,814. Indeks mendekati posisi intraday tertingginya.

Aksi beli menyasar saham-saham unggulan dan lapis dua sehingga sembilan sektor di lantai bursa bisa menguat. Hanya satu sektor yang masih kena koreksi, yaitu sektor aneka industri. Perdagangan berjalan cukup ramai dengan frekuensi transaksi mencapai 75.124 kali pada volume 2,558 miliar lembar saham senilai Rp 1,979 triliun. Sebanyak 140 saham naik, sisanya 56 saham turun, dan 105 saham stagnan.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Indocement (INTP) naik Rp 300 ke Rp 20.450, Semen Gresik (SMGR) naik Rp 250 ke Rp 14.200, Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 250 ke Rp 42.250, dan Ace Hardware (ACES) naik Rp 200 ke Rp 6.400.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain MUlti Prima (LPIN) turun Rp 1.300 ke Rp 9.500, ABM Investasi (ABBM) turun Rp 175 ke Rp 3.375, Supreme Cable (SCCO) turun Rp 150 ke Rp 5.850, dan Samindo (MYOH) turun Rp 90 ke Rp 1.330.

Kemudian diawal perdagangan, indeks BEI dibuka naik 11,72 poin atau 0,28% ke posisi 4.236,74. Sementara indeks 45 saham unggulan (LQ45) menguat 2,98 poin (0,41%) ke level 728,23, “Bursa Asia menguat menyusul spekulasi China akan memberikan stimulus setelah data industri kembali mengalami penurunan dan pemerintah Spanyol yang menyetujui penurunan defisit senilai 18 miliar euro untuk tahun 2013," kata analis Samuel Sekuritas Sally Agustina.

Dia menambahkan, keputusan pemerintah Spanyol itu direspon dengan penurunan surat utang negara (SUN) selama 10 tahun sebesar 10 bps dan penurunan SUN 10 tahun Italia sebesar 9,2 bps. "Sentimen itu berhasil menutupi sentimen negatif dari AS dimana GDP kuartal II 2012, 'jobless claims' dan 'pending home sales' tercatat lebih buruk dari eskpektasi," katanya.

Sementara analis Sinarmas Sekuritas James Wahjudi menambahkan, spekulasi bank sentral China untuk memberikan stimulus dalam mendorong pertumbuhan ekonominya menjadi sentimen positif bagi indeks BEI.

Tercatat diawal perdagangan, bursa regional diantaranya indeks Hang Seng menguat 59,42 poin (0,29%) ke level 20.821,50, indeks Nikkei-225 TURUN 30,43 poin (0,34%) ke level 8.919,44, dan Straits Times menguat 11,44 poin (0,37%) ke level 3.070,69. (bani)

 

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…