Mengenal dan Deteksi Awal Penyakit Papiledema

Terbatasnya penglihatan dan bahkan nyaris buta yang diderita mantan kiper Timnas Kurnia Mega diketahui karena mengidap penyakit papiledema sejak 2017 akibat sering menenggak minuman keras. Namun taukah apa itu papiledema, berikut penjelasan dokter dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Dr. dr. Syntia Nusanti.

Disampaikannya, papiledema disebabkan oleh sejumlah hal, salah satunya tumor di otak yang menyebabkan peningkatan tekanan di bagian intrakranial atau hambatan dalam pengeluaran cairan di otak."Papiledema ini adalah pembengkakan kepala saraf kedua yang terjadi secara bersamaan antara dua mata. Jadi dua-duanya bukan satu. Kalau satu mata kita sebutnya kebalikannya, edema papil," katanya dalam siaran radio di Jakarta,kemarin.

Dia menjelaskan bahwa papiledema bukan penyakit yang berhubungan dengan usia dan banyak sekali penyebabnya. Selain tumor di otak dan hambatan pengeluaran cairan, kata dia, terdapat sebab-sebab lain, contohnya infeksi di otak, seperti meningitis."Namun ada juga yang kita sebut sebagai idiopatik. Nah idiopatik ini terjadi peningkatan tekanan di intrakaranya tanpa sebab khusus gitu," katanya.

Menurut dia, untuk papiledema yang sifatnya idiopatik banyak ditemukan pada perempuan-perempuan obesitas berusia kisaran 30-40 tahun. Dia juga mengatakan, papiledema dijumpai pada pasien-pasien dengan hipertensi, terutama hipertensi emergensi yang menyebabkan tekanan darah naik hingga saraf mata bengkak.

Adapun gejala-gejalanya, ujar dokter itu, biasanya berupa sakit kepala hebat yang membuat rasa mual bahkan muntah. Kemudian, secara penglihatan, keburaman tidak serta-merta terjadi, namun perlahan-lahan dan sementara."Terjadi penurunan tajam penglihatan sementara saat pasien biasanya bangun dari jongkok kemudian dia batuk gitu ya, jadi segala sesuatu yang menyebabkan terjadi peningkatan penanganan intrakranial," kata Syntia.

Dia juga mengatakan, contoh lainnya adalah ketika mengedan saat buang air besar, di mana selama satu hingga dua menit terjadi penurunan penglihatan."Biasanya pertama mungkin kehilangan kemampuan melihat warna atau kemudian kontras, jadi terang gelap itu akan jadi sulit dan lama-lama akan terjadi penurunan terhadap penglihatan. Kadang-kadang ini disertai juga dengan penglihatan ganda," dia menambahkan.

Perawatan yang diberikan untuk papiledema, katanya, berbeda tergantung pada penyebabnya. Sebagai contoh, pada kasus perempuan-perempuan obesitas, biasanya digunakan obat-obatan serta terapi gizi guna menurunkan berat badan."Indikasi operasinya adalah kalau setelah pengobatan jangka waktu tertentu kemudian tidak juga turun tekanannya baru kita mulai bersikap tindakan operasi," katanya.

Apabila disebabkan oleh tumor, katanya, maka yang perlu ditangani terlebih dahulu adalah tumornya, begitu pula yang disebabkan oleh infeksi. Sebagai informasi, gejala awal papilledema yang paling umum adalah perubahan minor pada penglihatan. Mulanya, perubahan ini mungkin terasa seperti gangguan penglihatan sepele dan hanya terjadi beberapa detik.

Namun, jika tekanan otak terus berlanjut, perubahan penglihatan bisa berlangsung selama beberapa menit atau lebih lama. Dalam beberapa kasus, gejala ini bahkan bisa menjadi permanen. Adapun gejala yang dimaksud termasuk penglihatan kabur, penglihatan ganda, melihat kilatan, kehilangan penglihatan selama beberapa detik, mual dan muntah, mengalami sakit kepala yang tidak normal, bahkan mendengar dering atau suara lain di telinga. Jika Anda atau orang di sekitar mengeluhkan gejala serupa, segera periksakan ke dokter.

BERITA TERKAIT

Hadirkan Inspirasi Cinta Budaya Lokal - Lagi, Marina Beauty Journey Digelar Cari Bintangnya

Mengulang kesuksesan di tahun sebelumnya, Marina Beauty Journey kembali hadir mendorong perempuan muda Indonesia untuk memaknai hidup dalam kebersamaan dan…

Mengenal LINAC dan Brachytherapy Opsi Pengobatan Kanker

Terapi radiasi atau radioterapi, termasuk yang menggunakan Linear Accelerator (LINAC) dan metode brachytherapy telah menjadi terobosan dalam dunia medis untuk…

Masyarakat Diminta Responsif Gejala Kelainan Darah

Praktisi kesehatan masyarakat, dr. Ngabila Salama meminta masyarakat untuk lebih responsif terhadap gejala kelainan darah dengan melakukan pemeriksaan atau skrining.…

BERITA LAINNYA DI Kesehatan

Hadirkan Inspirasi Cinta Budaya Lokal - Lagi, Marina Beauty Journey Digelar Cari Bintangnya

Mengulang kesuksesan di tahun sebelumnya, Marina Beauty Journey kembali hadir mendorong perempuan muda Indonesia untuk memaknai hidup dalam kebersamaan dan…

Mengenal LINAC dan Brachytherapy Opsi Pengobatan Kanker

Terapi radiasi atau radioterapi, termasuk yang menggunakan Linear Accelerator (LINAC) dan metode brachytherapy telah menjadi terobosan dalam dunia medis untuk…

Masyarakat Diminta Responsif Gejala Kelainan Darah

Praktisi kesehatan masyarakat, dr. Ngabila Salama meminta masyarakat untuk lebih responsif terhadap gejala kelainan darah dengan melakukan pemeriksaan atau skrining.…