Rampungkan Akuisisi Batavia, AirAsia Janjikan IPO Tahun Depan

NERACA

Jakarta – Rencana PT Indonesia AirAsia mencatatkan saham perdananya melalui penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan dilakukan tahun depan seiring dengan tuntasnya akuisisi 100% Batavia Air.

Direktur CIMB Securities Yuga Nugraha yang mewakili Indonesia AirAsia sebagai penjamin pelaksana emisi IPO, menjelaskan penjualan saham perdana milik AirAsia Berhad ini diperkirakan terlaksana triwulan I-2013, “Penundaan IPO karena Indonesia AirAsia masih memproses penyelesaian merger atas akuisisi Batavia Air,"katanya di Jakarta kemarin.

Menurutnya, proses teknis ini harus dilalui selain penyelesaian hukum termasuk meminta persetujuan dari pemegang saham. Indonesia AirAsia juga wajib mengaudit laporan keuangan terakhir sebagai syarat dari pelepasan saham kepada publik.

Oleh karena itu, dia memastikan proses merger bisa selesai tahun ini dan kemudian dilakukan audit laporan keuangan. “Misalnya pakai tahun buku Desember 2012, paling cepat IPO jadinya di semester II tahun depan," tambahnya.

Lanjut Yuga, hasil IPO Indonesia AirAsia mencapai US$200 juta, atau sesuai dengan pernyataan CEO Group AirAsia Berhard, Tony Fernandes. Tony memang sebagai Chief Executive Group sebelumnya menegaskan, rencana IPO anak usahanya tersebut. Total saham yang dilepas sekitar 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.

AirAsia Berhad memang terus ekspansi di setiap negara Asia Negara. Salah satu caranya dengan IPO. Perusahaan AirAsia di Singapura dan Thailand juga telah mencatatkan sahamnya di Bursa masing-masing negara. Saat IPO di Thailand, perseroan memperoleh dana 4,5 miliar baht atau US$ 143 juta di Mei 2012.

Asal tahu saja, rencana IPO AirAsia berjalan molor dari target dijadwalkan kuartal pertama 2012 menjadi kuartal pertama 2013. Kala itu, alasan Tony penundaan IPO disebabkan anak usaha AirAsia di bursa Malaysia tengah disibukkan mencatatkan saham perdananya pada bulan Oktober dan November.

Sebagaimana diketahui, PT Indonesia AirAsia merupakan anak usaha TP AirAsia Bhd. Dimana perseroan tengah membidik Indonesia sebagai basisnya untuk ekspansi. AirAsia Bhd, memiliki 49% saham PT Indonesia AirAsia yang memiliki 17 Airbus A320.

Perusahaan maskapai penerbangan berbiaya murah, AirAsia Group menyatakan segera melakukan pencatatan saham perdana (initial public offering/IPO) melalui perusahaan afiliasinya di Thailand dan Indonesia.

AirAsia Thailand nantinya yang pertama melakukan proses pengajuan aplikasi IPO ke regulator, kemudian disusul Indonesia. Indonesia AirAsia menargetkan pangsa pasar domestik meningkat 10% di tahun depan dari posisi 2011 yang masih 3%.

Kenaikan pangsa pasar ini seiring ditambahnya jumlah armada, dan tahun depan, jumlah pesawat menjadi 21 unit. Saat ini perseroan mengoperasikan 16 pesawat Airbus 320, nantinya jumlah pesawat menjadi 21 unit, yakni setelah pesanan datang dari pabrikan Airbus di Perancis sebanyak 5 unit. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…