Sekitar Rp1 Triliun - Mandiri-BNI Salurkan Kredit Pelindo II

NERACA

Jakarta--PT Bank Mandiri,Tbk  dan PT Bank Negara Indonesia Tbk mengucurkan  kredit modal kerja (KMK) sekitar Rp1 triliun kepada PT Pelindo II. Adapun pinjaman ini  dengan tenor setahun dan dapat diperpanjang atas kesepakatan kedua pihak. Fasilitas ini merupakan pembiayaan bersama secara "Club Deal", porsi BNI dalam KMK tersebut mencapai Rp500 miliar atau 50 % dari total fasilitas kredit, sedangkan sisanya dipenuhi oleh Bank Mandiri.

Direktur Business Banking Corporate BNI Krishna R Suparto di Jakarta, Selasa mengatakan, keputusan BNI untuk memberikan KMK kepada Pelindo II didasarkan atas beberapa alasan.

Pertama, Pelindo II memiliki posisi strategis sebagai penyedia jasa kepelabuhanan di Indonesia. Sebagai penyedia jasa, Pelindo adalah garda terdepan pelayanan logistik di Indonesia. "Jika Pelindo II tidak efisien, maka sebagian penyediaan logistik Indonesia juga akan tidak efisien, dan perusahaan pelayaran akan membayar mahal,"kata Krishna.

Menurut Krishna, hal itu akan bermuara pada tingginya biaya logistik di Indonesia dan membuat industri dalam negeri tidak kompetitif saat bersaing dengan perusahaan asing.

Pembiayaan modal kerja ini dibutuhkan Pelindo II untuk membantu likuiditas perusahaan pada 2012 dan 2013. Penguatan finansial tersebut dibutuhkan antara lain karena pada akhir 2012, Pelindo II akan memulai pembangunan proyek Pelabuhan Kalibaru atau dikenal dengan New Tanjung Priok.

Krishna menambahkan, penyediaan KMK ini sejalan dengan upaya BNI untuk mendukung program percepatan pembangunan ekonomi yang diusung pemerintah melalui MP3EI. Salah satu segmen yang dikembangkan melalui MP3EI ini adalah pembangunan infrastruktur di enam koridor. "Alasan kedua (pengucuran KMK) adalah Pelindo II menjanjikan potensi besar, sehingga kredit ini merupakan salah satu jalan untuk masuk ke dalam bisnis penyediaan infrastruktur kepelabuhanan di masa mendatang," ujarnya

Sebagai informasi, nilai pembiayaan untuk sektor infrastruktur yang sudah tersalurkan BNI hingga Juli 2012 mencapai Rp 36 triliun. Dari jumlah tersebut, nilai pembiayaan untuk sektor transportasi mencapai Rp5,5 triliun. **cahyo

BERITA TERKAIT

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…

Farad Cryptoken Merambah Pasar Indonesia

  NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…

OJK: Kewenangan Satgas Waspada Iinvestasi Diperkuat

NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…

BERITA LAINNYA DI

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…

Farad Cryptoken Merambah Pasar Indonesia

  NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…

OJK: Kewenangan Satgas Waspada Iinvestasi Diperkuat

NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…