Sepi Minat IPO, Bahana Hanya Tangani Tiga Perusahaan

NERACA

JAKARTA – Hingga akhir tahun 2012, PT Bahana Securities hanya mampu menangani dua sampai tiga perusahaan yang IPO. Minimnya klien yang IPO, dipengaruhi minimnya minat perusahaan yang IPO hingga akhir tahun.

Direktur PT Bahan Securities Eko Yuliantoro mengatakan, jelang akhir tahun sulitnya memprediksikan pasar untuk IPO, “Market sekarang ini sedang volatile, jadi investor juga agak naik turun, namun cukup positif hingga saat ini kita menangani IPO dan right issue sekitar tiga," katanya di Jakarta, Senin (17/9).

Namun pihaknya hingga kini belum dapat memastikan IPO tersebut, melihat sudah memasuki akhir akhir tahun. Menjelang akhir tahun, diakuinya sulit untuk memprediksi pasar lantaran sepinya investor. Sebaliknya, bila kondisi cukup baik awal tahun akan cukup ramai, karena untuk melakukan IPO sendiri cukup lama sekira tiga sampai empat bulan. "Saat ini Bank Tabungan Negara (BTN) merupakan salah satu yang ditangani IPO dengan total emisi sekira Rp500 miliar. Namun untuk BUMN sendiri belum ada yang siap,"paparnya.

Kondisi ini bertolak belakang dengan apa yang disampaikan Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Ito Warsito. Pasalnya, BEI menyakini di paruh kedua tahun ini, target industri pasar modal mampu mencatatkan 25 emiten baru tahun ini dapat terealisasi.

Bahkan pihak BEI mengklaim, pencatatan saham perdana PT Inti Bangun Sejahtera Tbk (IBST) pada Jumat akhir pekan lalu (31/8) sebagai bukti bahwa masih ada emiten yang bersedia IPO, “Dengan pencatatan emiten ini, menunjukkan kekhawatiran bahwa tidak ada minat IPO tidak tepat, masih banyak emiten yang mau IPO," kata Ito.

Kendatipun demikian, dirinya tidak menapik dampak krisis global mempengaruhi rencana perseroan untuk listing di pasar modal. Namun hal tersebut tidak menjadi kendala utama. Sementara Direktur Penilaian BEI Hoesen mengatakan, akan ada delapan perusahaan yang bakal mencatatkan sahamnya di pasar modal hingga akhir tahun.

Dia mengungkapkan, perusahaan yang akan melakukan IPO hingga akhir tahun ini terdapat dari sektor agrobisnis, properti dan transportasi. Dengan rencananya saham yang akan dilepas sekira 20%, “BEI berharap hingga akhir 2012, ada perusahaan besar yang akan melakukan penawaran saham perdana kembali, selain itu BEI berharap adanya perusahaan besar yang melakukan IPO, sehingga masyarakat bisa memiliki saham dari perusahaan yang berkualitas,"ungkapnya.

Hingga saat ini total emiten yang telah mencatatkan sahamnya di bursa sebanyak 15 emiten. Target BEI hingga akhir tahun yakni 25 perusahaan mencatatkan sahamnya. Pihak BEI optimis target hingga akhir tahun dapat tercapai dan diharapkan dengan semakin banyaknya perusahaan yang akan IPO, maka market cap Indonesia semakin besar. (bani)

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…