Kata Sandi E-Mail Harus Kuat - Kejahatan Dunia Maya Diperkirakan $110 Miliar/Tahun

 

Norton by Symantec merilis laporan tahunan Norton Cybercrime Report, salah satu penelitian kejahatan dunia maya terbesar. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai bagaimana kejahatan dunia maya mempengaruhi konsumen, dan bagaimana teknologi baru yang telah beradaptasi dan berevolusi berdampak pada keamanan banyak orang.

NERACA

Berdasarkan pengalaman pribadi yang dilaporkan, bahwa ada lebih dari 13.000 orang dewasa di 24 negara, Norton Cybercrime Report edisi 2012 menghitung biaya langsung1 yang terkait dengan kejahatan konsumen global dunia maya pada US $110 miliar2 selama 12 bulan terakhir.

Setiap detik, 18 orang dewasa menjadi korban kejahatan dunia maya, pada tingkat global korban kejahatan dunia maya mencapai lebih dari satu setengah juta setiap harinya. Dengan total kerugian rata-rata sebesar US 197 per korban di seluruh dunia4 atau biaya kejahatan konsumen di dunia maya lebih dari satu minggu dapat mencukupi kebutuhan makan untuk empat orang dalam satu keluarga5. Dalam 12 bulan terakhir diperkirakan ada 556 orang dewasa6 mengalami kejahatan dunia maya, hal ini melebihi dari populasi penduduk Uni Eropa7. Angka ini mewakili 46 persen orang dewasa yang menjadi korban kejahatan dunia maya dalam 12 bulan terakhir, setara dengan temuan tahun 2011 (45 persen).

 

Mengubah Wajah Kejahatan Dunia Maya

Survei tahun ini menunjukkan adanya peningkatan bentuk “baru” kejahatan dunia maya dibandingkan dengan tahun terakhir, seperti penemuan pada jejaring sosial atau perangkat mobile8 – menandakan bahwa kejahatan dunia maya mulai berfokus dan meningkat pada perangkat yang populer. Satu dari lima orang dewasa yang melakukan aktivitas online (21 persen) telah menjadi korban kejahatan dunia maya mulai dari menjadi korban di jejaring sosial sampai menjadi korban di perangkat bergerak, dan 39 persen dari pengguna jejaring sosial telah menjadi korban dari kejahatan sosial di dunia maya, dengan rincian: 15 persen pengguna jejaring sosial melaporkan bahwa profil seseorang telah dibajak serta berpura-pura menjadi orang pemilik profil tersebut.

Satu dari 10 pengguna jejaring sosial mengatakan bahwa mereka telah menjadi korban scam dan link yang menipu pada jejaring sosial. Sementara 75 persen percaya bahwa kejahatan dunia maya mengatur pandangan mereka di jejaring sosial, kurang dari setengahnya (44 persen) sebenarnya menggunakan solusi keamanan yang melindungi mereka dari ancaman jejaring sosial dan hanya 49 persen menggunakan privacy settings untuk mengkontrol informasi apa yang mereka sebarkan, mereka berikan, dan dengan siapa mereka berbagi.

Hampir sepertiganya (31 persen) pengguna perangkat mobile menerima pesan singkat dari seseorang yang tidak mereka kenal dan meminta mereka untuk mengklik link yang telah tersambung atau melakukan panggilan keluar ke nomor yang tidak dikenal untuk mengambil “pesan suara”.

“Kejahatan dunia maya mengubah taktik mereka dengan mentargetkan pada pertumbuhan perangkat bergerak dan jejaring sosial dimana konsumen kurang perhatian dengan risiko keamanannya,” ujar Marian Merritt, Norton Internet Safety Advocate. “Hal ini mencerminkan apa yang kita lihat di Symantec Internet Security Threat Report9 tahun ini yang dilaporkan hampir dua kali lipat kerentanan perangkat mobile di tahun 2011 dari tahun sebelumnya.”

Norton Cybercrime Report 2012 juga mengungkap bahwa sebagian besar pengguna internet mengambil langkah-langkah dasar untuk melindungi diri mereka dan informasi pribadinya – seperti menghapus email yang mencurigakan dan menjadi lebih berhati-hati dengan rincian online pribadi. Bagaimanapun juga, ada beberapa tindakan pencegahan utama yang diabaikan, seperti: 40 persen tidak menggunakan kata sandi yang kompleks atau mengubah kata sandi mereka secara berkala, dan lebih dari sepertiga tidak memeriksa kembali simbol gembok di browser sebelum memasukkan informasi pribadi yang sensitif seperti rincian online perbankan.

Di samping itu, laporan tahun ini mengindikasikan bahwa orang dewasa yang melakukan aktivitas online banyak yang tidak menyadari mengenai beberapa bentuk yang paling umum dari kejahatan dunia maya yang telah berevolusi selama beberapa tahun sehingga memakan waktu yang cukup lama untuk mengenali malware, atau beberapa virus beraksi di komputer mereka. Kenyataannya, 40 persen orang dewasa tidak mengetahui bahwa malware dapat bekerja secara diam-diam sehingga sulit untuk mengetahui apakah komputer mereka telah diganggu, dan lebih dari setengahnya (55 persen) tidak yakin bahwa komputer mereka saat ini bebas dan bersih dari virus.

“Malware dan virus digunakan secara jelas untuk mendatangkan malapetaka pada komputer Anda,” lanjut Merritt. “Anda akan mendapatkan layar menjadi biru, atau komputer akan mengalami gangguan, memperingatkan komputer Anda akan terinfeksi. Tetapi metode kejahatan dunia maya telah berevolusi; mereka menginginkan untuk terhindar dari deteksi selama mungkin. Hasil tahun ini menunjukkan bahwa hampir dari setengah pengguna internet percaya bahwa jika komputer mengalami kerusakan, mereka tidak 100 persen percaya bahwa telah menjadi korban serangan seperti itu.”

 

Masih Merupakan Kunci

Lebih dari seperempatnya (27 persen) orang dewasa yang melakukan aktivitas online melaporkan bahwa mereka mendapatkan pemberitahuan untuk mengubah kata sandi mereka karena akun email yang mereka gunakan telah dibajak. Dengan orang-orang yang mengirim, menerima, dan menyimpan segala sesuatu dari foto pribadi (50 persen) untuk bekerja terkait korespondensi dan dokumen (42 persen) atas laporan bank (22 persen) dan kata sandi untuk akun online lainnya (17 persen), beberapa akun email tersebut berpotensi untuk menjadi pintu gerbang bagi para penjahat yang mencari informasi pribadi dan perusahaan.

“Akun email pribadi sering berisikan kunci ke dunia online Anda. Tidak hanya penjahat yang mendapatkan segala akses ke inbox Anda, mereka juga bisa mengatur ulang kata sandi Anda untuk setiap situs online lainnya dengan mengklik link “forgot your password”, mencegat beberapa email dan secara efektif mengunci Anda keluar dari akun Anda sendiri,” ujar Adam Palmer, Norton Lead Cybersecurity Advisor. “Lindungi email Anda dengan menggunakan kata sandi yang kompleks dan menggantinya secara bertahap.”

BERITA TERKAIT

Confluent Umumkan Ketersediaan Confluent Cloud untuk Apache Flink

  Confluent Umumkan Ketersediaan Confluent Cloud untuk Apache Flink NERACA Jakarta – Confluent, Inc. pelopor streaming data, mengumumkan ketersediaan umum…

Hindari Jadi Budak Medsos - Tidak Asal Sharing Informasi Tanpa Ricek

Sejak bangun tidur sampai tidur lagi di alam nyata, sebagian besar warga juga menjadi warga di alam digital lewat jaringan…

Teknologi AI, Kawan atau Lawan?

  Teknologi AI, Kawan atau Lawan?  NERACA Jawa Tengah - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan…

BERITA LAINNYA DI Teknologi

Confluent Umumkan Ketersediaan Confluent Cloud untuk Apache Flink

  Confluent Umumkan Ketersediaan Confluent Cloud untuk Apache Flink NERACA Jakarta – Confluent, Inc. pelopor streaming data, mengumumkan ketersediaan umum…

Hindari Jadi Budak Medsos - Tidak Asal Sharing Informasi Tanpa Ricek

Sejak bangun tidur sampai tidur lagi di alam nyata, sebagian besar warga juga menjadi warga di alam digital lewat jaringan…

Teknologi AI, Kawan atau Lawan?

  Teknologi AI, Kawan atau Lawan?  NERACA Jawa Tengah - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan…