BNI-BRI Bantu Pengadaan Kapal Pintar

NERACA

Jakarta--Bank Negara Indonesia dan Bank Rakyat Indonesia memberikan bantuan kepada TNI Angkatan Laut dalam pengadaan Kapal Pintar Perpustakaan Bergerak untuk membantu pendidikan di wilayah terpencil. "Pengadaan kapal pintar dimaksudkan untuk mensukseskan Program Indonesia Pintar," kata Direktur Utama Bank Negara Indonesia (BNI) Gatot Mudiantoro Suwondo di Mabes TNI-AL Cilangkap Jakarta, Senin.

Gatot mengatakan daya tembus sarana pendidikan ke wilayah-wilayah terpencil di Indonesia hingga saat ini masih sangat terbatas sehingga BNI ikut membantu pengembangan pendidikan anak-anak yang kurang beruntung di wilayah terpencil dalam bentuk pengadaan satu unit Kapal Pintar. BNI mengalokasikan dana Rp3 miliar untuk membantu pelaksanaan program tersebut. "Kami berharap sarana yang ada ini dapat menambah manfaat dan meningkatkan pendidikan anak-anak yang kurang beruntung di daerah terpencil dan terisolir," tambahnya

Sementara itu Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia (BRI) Sofyan Basir mengatakan BRI juga mengalokasikan dana Rp3 miliar untuk pengadaan satu unit kapal pintar. Bantuan tersebut dalam rangka Program Bakti TNI-AL dengan sasaran desa tertinggal, terpencil dan terisolasi, pesisir pantai serta pulau-pulau kecil dan terluar. "Di dalam Kapal Pintar ada tempat belajar dengan segala perlengkapannya bagi masyarakat pesisir, utamanya anak-anak usia sekolah yang dilengkapi dengan buku-buku pengetahuan dan alat peraga," ujar Sofyan.

Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Soeparno mengatakan dua Kapal Pintar yang berbobot masing-masing lima ton dengan panjang 15 meter diperkirakan akan siap dioperasikan TNI-AL pada pekan ketiga Desember 2012. Kapal tersebut dirancang sebagai perpustakaan bergerak yang dilengkapi buku pengetahuan dan alat peraga yang bersifat mendidik anak-anak usia dini.

Kasal menambahkan anggaran pengadaan Kapal Pintar sebesar Rp3 miliar per unit, merupakan sumbangan dari kedua Bank BUMN. Nantinya TNI-AL akan mengoperasikan kapal tersebut ke pulau-pulau terpencil seperti di Kepulauan Riau dan Maluku. **ria

 

BERITA TERKAIT

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…

Farad Cryptoken Merambah Pasar Indonesia

  NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…

OJK: Kewenangan Satgas Waspada Iinvestasi Diperkuat

NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…

BERITA LAINNYA DI

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…

Farad Cryptoken Merambah Pasar Indonesia

  NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…

OJK: Kewenangan Satgas Waspada Iinvestasi Diperkuat

NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…