Agro Bahari Tetapkan Harga IPO Rp 100 Saham

NERACA

Jakarta – Danai pengembangan bisnisnya, emiten anyar PT Agro Bahari Nusantara Tbk. (UDNG) berencana melakukan penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO) dengan menetapkan harga sebesar Rp100 per saham. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam prospektusnya yang dirilis di Jakarta, kemarin.

Perseroan akan menerbitkan 500 juta saham atau sebanyak 28,57% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Saham yang memiliki nilai nominal Rp10 tersebut akan ditawarkan dengan harga Rp100 per saham. UDNG membidik dana segar sebesar Rp50 miliar.  Selain akan menerbitkan saham baru, UDNG juga akan menerbitkan 400 waran seri I atau sebesar 32% dari jumlah ditetapkan dan disetor penuh setelah IPO. 

Waran dengan nominal Rp10 per saham akan memiliki rasio 1 banding 1 atau setiap kepemilikan 1 saham berhak untuk menebus 1 waran.  Ada pun harga pelaksanaan waran adalah Rp105. Maka dana hasil penerbitan waran adalah sebesar Rp42 miliar. Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek adalah PT MNC Sekuritas dan PT Korea Investment and Sekuritas Indonesia.  

UDNG berencana menggunakan dana hasil penawaran umum perdana saham yaitu sekitar 88,89% akan dialokasikan untuk ekspansi bisnis dengan membangun tambak udang baru yang direncanakan berlokasi di daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melalui Perusahaan Anak.  Sisanya akan digunakan untuk modal kerja UDNG termasuk namun tidak terbatas kepada pembelian benur, pakan udang, mineral dan probiotik pada pihak ketiga yang dilakukan melalui pembelian jual-beli putus serta untuk biaya operasional gaji, listrik, dan biaya umum operasional.  

Sementara, dana yang diperoleh dari pelaksanaan waran seri I, seluruhnya akan digunakan untuk modal kerja yang akan digunakan untuk membiayai aktivitas operasional rutin dari manajemen properti seperti biaya karyawan, biaya maintenance properti, dan biaya operasional. Rencananya UDNG akan melantai di Bursa pada 31 Oktober 2023 dengan masa penawaran umum pada 23 – 27 Oktober, tanggal penjatahan pada 27 Oktober dan distribusi saham pada 30 Oktober 2023.

Sebelumnya PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebutkan, 27 perusahaan masuk dalam daftar tunggu IPO dengan mayoritas memiliki aset di bawah Rp250 miliar.  Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna menjelaskan hingga periode 20 Oktober 2023 sebanyak 73 perusahaan resmi melantai di bursa dengan dana dihimpun hingga Rp53,1 triliun. Adapun sebanyak 27 perusahaan masih mengantre masuk bursa.  “Hingga saat ini, terdapat 27 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI,”ujarnya.  

Mayoritas atau sebanyak 15 perusahaan yang masuk dalam pipeline terdaftar sebagai perusahaan dengan skala menengah yaitu memiliki aset di antara Rp50 miliar hingga Rp250 miliar. Sisanya satu perusahaan masuk dalam kategori aset skala kecil dengan jumlah aset dibawah Rp50 miliar dan 11 perusahaan aset besar atau di atas Rp250 miliar.  

BERITA TERKAIT

Jumlah Nasabah BTN Prospera Melonjak 170% - BTN Terus Perkuat Strategi Engagement Berkelanjutan

Salah satu layanan dari PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, BTN Prospera berhasil menunjukkan performa impresif sepanjang 2025. Sejak peluncurannya…

Absen Bagi Dividen, Modernland Juga Rombak Jajaran Komisaris

Hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Modernland Realty Tbk. (MDLN) mengesahkan perombakan jajaran dewan komisaris serta menetapkan arah…

Absen Bagi Dividen, Modernland Juga Rombak Jajaran Komisaris

Hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Modernland Realty Tbk. (MDLN) mengesahkan perombakan jajaran dewan komisaris serta menetapkan arah…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Absen Bagi Dividen, Modernland Juga Rombak Jajaran Komisaris

Hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Modernland Realty Tbk. (MDLN) mengesahkan perombakan jajaran dewan komisaris serta menetapkan arah…

Absen Bagi Dividen, Modernland Juga Rombak Jajaran Komisaris

Hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Modernland Realty Tbk. (MDLN) mengesahkan perombakan jajaran dewan komisaris serta menetapkan arah…

Perkuat Modal, PP Presisi Absen Bagikan Dividen

Perkuat struktur permdolan, PT PP Presisi Tbk (PPRE) absen membagikan dividen dan hal tersebut telah disetujui dalam rapat umum pemegang…