Matahari Fokus Intensifkan Hypermart

Guna menutupi utang pinjaman bank dan obligasi jatuh tempi sekitar Rp2, 4 triliun, PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) berencana menjual aset atau bisnis non inti seperti restoran, toko buku dan lainnya. Langkah penjualan divestasi tersebut juga dilakukan agar perseroan fokus pada bisnis inti perseroan.

Sekretaris Perusahaan PT Matahari Putra Prima Tbk Lina Latif mengatakan, penjualan aset dan bisnis inti tersebut akan membuat perseroan semakin fokus dan mengintensifikasi pertumbuhan Hypermart sebagai bisnis inti, “Kontribusi pendapatan dari unit usaha bisnis non inti tersebut hanya mewakili 5% dari total pendapatan perseroan,"kata Lina dalam siaran persnya kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Kamis (6/9).

Dia menyebutkan, intensifikasi tersebut meliputi ekspansi gerai baru lebih agresif dan peningkatan kinerja gerai yang telah beroperasi dengan didukung oleh strategi promosi dan distribusi semakin baik. Penjualan bisnis non inti tersebut pun tidak akan mempengaruhi perseroan karena kontribusi masih kecil.

Lebih lanjut dia mengatakan, dana hasil penjualan bisnis non inti kepada PT Multipolar Tbk (MLPL) tersebut sebagian akan digunakan untuk melunasi sebagian utang. "Sebagian dana yang akan diterima Perseroan dari hasil pelaksanaan rencana transaksi dalam jumlah sebesar kurang Rp2,4 triliun akan dicadangkan untuk membayar seluruh atau sebagian pinjaman perseroan terhadap kreditur bank dan pemegang obligasi serta sukuk ijarah perseroan," kata Lina.

Selain itu, perseroan akan mendaaptkan kelebihan likuiditas dana kas dan setara kas yang mencapai Rp6,1 triliun dari hasil penjualan aset atau bisnis non inti tersebut. Oleh karena itu perseroan akan melakukan penyisihan modal kerja Hypermart dan food division, pencadangan pembayaran seluruh dan sebagian utang bank kreditur dan pemegang obligasi serta sukuk Ijarah, dan kelebihan likuiditas akan didistribusikan kepada pemegang saha, dalam bentuk dividen dan penurunan nilai nominal saham atau dicadangkan sebagai tambahan modal kerja. Lina menegaskan, pihaknya tidak menjual aset atau bisnis non inti kepada pihak lain selain PT Multipolar Tbk. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Laba Mandiri Herindo Adiperkasa Naik 78,04%

Di tiga bulan pertama 2024, PT Mandiri Herindo Adiperkasa Tbk(MAHA) membukukan laba bersih Rp73,204 miliar atau naik 78,04% dibanding periode…

Anak Usaha HRUM Raih Pinjaman US$620 Juta

Danai ekspansi bisnisnya, PT Tanito Harum Nickel, anak usaha PT Harum Energy Tbk(HRUM) meraih fasilitas pinjaman senilai US$ 620 juta…

Sawit Sumbermas Raup Laba Rp512,25 Miliar

Laba bersih PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) tercatat sebesar Rp512,25 miliar pada tahun 2023 atau anjlok 72,1% dibanding tahun…

BERITA LAINNYA DI

Laba Mandiri Herindo Adiperkasa Naik 78,04%

Di tiga bulan pertama 2024, PT Mandiri Herindo Adiperkasa Tbk(MAHA) membukukan laba bersih Rp73,204 miliar atau naik 78,04% dibanding periode…

Anak Usaha HRUM Raih Pinjaman US$620 Juta

Danai ekspansi bisnisnya, PT Tanito Harum Nickel, anak usaha PT Harum Energy Tbk(HRUM) meraih fasilitas pinjaman senilai US$ 620 juta…

Sawit Sumbermas Raup Laba Rp512,25 Miliar

Laba bersih PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) tercatat sebesar Rp512,25 miliar pada tahun 2023 atau anjlok 72,1% dibanding tahun…