NERACA
Jakarta – PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) memberikan penjaminan kredit usaha rakyat (KUR) senilai Rp85,4 triliun untuk 1.471.508 debitur hingga September 2023. "Penjaminan KUR membantu perekonomian masyarakat secara umum. Askrindo mendapat penugasan dari pemerintah untuk menjamin KUR guna membantu UMKM," kata Corporate Communication Askrindo Luluk Lukmiyati dalam acara Literasi Asuransi Kepada Media di Jakarta, Selasa (10/10).
Luluk mengatakan sektor usaha perdagangan menjadi sektor terbesar untuk penjaminan KUR dengan total Rp41,39 triliun atau sebesar 48,46 persen dari total penjaminan KUR hingga September 2023. Askrindo memberikan pertanggungan atau penjaminan KUR untuk pembiayaan modal kerja dan atau investasi yang diberikan oleh lembaga keuangan penyalur KUR kepada debitur usaha yang produktif dan layak, namun belum memiliki agunan tambahan sesuai dengan ketentuan bank (non bankable).
KUR merupakan program pemerintah yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Penjaminan KUR bermanfaat untuk memberikan kepastian pembayaran bagi lembaga keuangan yang telah ditunjuk oleh pemerintah sebagai penyalur KUR apabila debitur gagal bayar, memberikan akses debitur terhadap sumber pembiayaan, dan mengurangi risiko yang dihadapi lembaga keuangan penyalur KUR atas pemberian kredit kepada debitur KUR.
Sektor yang dijamin adalah sektor pertanian, kelautan dan perikanan, industri pengolahan, perdagangan, jasa, dan konstruksi. Program KUR adalah salah satu program pemerintah dalam meningkatkan akses pembiayaan kepada UMKM yang disalurkan melalui lembaga keuangan dengan pola penjaminan.
Program KUR dimaksudkan untuk memperkuat kemampuan permodalan usaha dalam rangka pelaksanaan kebijakan percepatan pengembangan sektor riil dan pemberdayaan UMKM. Di sisi lain, Askrindo dan PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) diusulkan oleh Kementerian BUMN untuk mendapatkan penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp3 triliun pada 2024. Menurut Luluk, PMN tersebut akan bermanfaat untuk meningkatkan kapasitas perusahaan untuk memberikan penjaminan KUR.
Dalam kesempatan tersebut, Askrindo juga terus mengedukasi dan meningkatkan pemahaman masyarakat dan media agar melek asuransi. "Askrindo meningkatkan komitmennya dalam terus mengedukasi masyarakat mengenai pemahaman tentang asuransi di tengah tantangan era digital dan tetap memberikan inovasi yang selaras dengan prinsip Good Corporate Governance, " kata Sekretaris Perusahaan Askrindo Cahyo Hari Purwanto.
Data Indeks Literasi Keuangan Nasional 2022 mencatat literasi sektor perasuransian meningkat menjadi 31,72 persen dari yang semula 15,8 persen pada 2016. Namun, angka tersebut memperlihatkan hanya sebagian kecil masyarakat yang sudah terliterasi tetapi belum terdorong dalam memanfaatkan produk asuransi.
Oleh karena itu, Askrindo melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan literasi asuransi kepada masyarakat seperti melalui media sosial dan penetrasi ke komunitas-komunitas. Bersamaan dengan Hari Asuransi dan Bulan Inklusi Keuangan 2023, Askrindo kembali mengadakan Kegiatan Literasi Asuransi kepada media pada 10 Oktober 2023.
NERACA Jakarta - Pemerintah telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebanyak Rp96,75 triliun kepada 1,7 juta debitur per…
NERACA Jakarta – Pelaku industri asuransi syariah menilai bahwa minat dan permintaan terhadap asuransi jiwa dan kesehatan berbasis syariah…
NERACA Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tengah mengembangkan skema Exchange-Traded Fund (ETF) emas atau ETF Gold untuk menguatkan…
NERACA Jakarta - Pemerintah telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebanyak Rp96,75 triliun kepada 1,7 juta debitur per…
NERACA Jakarta – Pelaku industri asuransi syariah menilai bahwa minat dan permintaan terhadap asuransi jiwa dan kesehatan berbasis syariah…
NERACA Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tengah mengembangkan skema Exchange-Traded Fund (ETF) emas atau ETF Gold untuk menguatkan…