NERACA
Jakarta - Danai operasional dan termasuk pengembangan bisnisnya, anak usaha langsung dan tidak langsung emiten kontraktor tambang PT Golden Energy Mines Tbk. (GEMS), yakni PT Borneo Indobara (BIB) dan PT Barasentosa Lestari (BSL) memperoleh fasilitas pinjaman sebesar Rp2,2 triliun dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI).
Corporate Secretary GEMS, Sudin dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan, bank BRI dan BIB, telah menandatangani perjanjian kredit modal kerja cash collateral dengan limit pinjaman Rp2,2 triliun pada 26 September 2023. Jangka waktu dari fasilitas kredit ini adalah 12 bulan. "Tujuan dari fasilitas kredit ini adalah untuk keperluan modal kerja,"ujarnya.
Selain Borneo Indobara, Barasentosa Lestari juga menandatangani perjanjian kredit modal kerja dengan limit pinjaman Rp225 miliar. Jangka waktu dari fasilitas kredit ini adalah 12 bulan. Sama seperti BIB, fasilitas kredit BSL juga akan digunakan untuk membiayai keperluan modal kerja.
Sudin mengatakan, fasilitas kredit ini akan mendukung pertumbuhan dan kinerja operasional GEMS, dan memperkuat kondisi keuangan GEMS karena tambahan fasilitas modal kerja. "Fasilitas kredit ini juga berdampak positif terhadap kelangsungan usaha GEMS," ucapnya.
Sebagai informasi, Borneo Indobara merupakan salah satu tambang GEMS yang beroperasi di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Sementara itu, Barasentosa Lestari beroperasi di Kabupaten Musi Rawas Utara dan Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Sebelumnya, BIB dan BSL bersama entitas langsung dan tidak langsung GEMS seperti PT Kuansing Inti Makmur dan PT Roundhill Capital Indonesia juga tercatat mendapatkan fasilitas pinjaman dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) senilai total US$180 juta atau setara Rp2,73 triliun. Pinjaman ini diperoleh pada 31 Juli 2023.
Rincian fasilitas yang didapatkan tersebut adalah term loan yang terdiri dari 2 tranches, dengan Trance A term loan dan Trance B term loan revolving. Pinjaman ini memiliki jangka waktu 5 tahun. Limit pinjaman dari masing-masing fasilitas tersebut adalag Trance A - Term Loan maksimal US$50 juta, Tranche B - Term Loan Revolving maksimal US$110 juta, dan fasilitas accordion maksimal US$20 juta.
Genjot pertumbuhan transaksi dan bisnisnya, JCB International Co., Ltd., anak perusahaan untuk operasional internasional dari JCB Co., Ltd., satu-satunya merek…
Sehubungan dengan pernyataan resmi dari Kejaksaan Agung Republik Indonesia mengenai proses hukum atas pemberian fasilitas kredit kepada PT Sritex pada…
Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.yang diselenggarakan Rabu (21/5) telah menyetujui laba bersih…
Genjot pertumbuhan transaksi dan bisnisnya, JCB International Co., Ltd., anak perusahaan untuk operasional internasional dari JCB Co., Ltd., satu-satunya merek…
Sehubungan dengan pernyataan resmi dari Kejaksaan Agung Republik Indonesia mengenai proses hukum atas pemberian fasilitas kredit kepada PT Sritex pada…
Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.yang diselenggarakan Rabu (21/5) telah menyetujui laba bersih…