BTN Sinergi Dengan Telkom dan Prodia - BTN Yakin KPR FLPP Bakal Habis Diserap Pasar

NERACA

Jakarta – PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) optimis Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dengan dukungan dana subsidi Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) habis diserap pasar sampai Desember 2012.

Menurut Direktur Utama Bank BTN Iqbal Latanro, BTN memperoleh tambahan tugas menyalurkan KPR FLPP sebesar 50 ribu unit lagi. Sebelumnya, Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) menugaskan BTN mengucurkan KPR FLPP sebesar 16 ribu unit. “Kemarin kami mengadakan sosialisasi di beberapa tempat. Rata-rata pengembang dan konsumen antusias menanggapinya,” kata Iqbal usai penandatanganan kerjasama dengan PT Telkom dan Klinik Prodia, di Jakarta, Rabu (5/9).

Menurut Iqbal, dalam sebulan, BTN rata-rata mampu menyalurkan KPR bersubsidi sekitar 10 -15 ribu unit. “Tenor KPR FLPP ini bisa sampai 20 tahun,” jelas Iqbal.

Produk Remittance

Dalam kesempatan itu, Iqbal mengungkap, Bank BTN menjalin kerjasama dengan Telkom dalam pengiriman uang (remittance).

Iqbal menjelaskan, kerjasama dengan Telkom merupakan salah satu strategi penetrasi pasar untuk meningkatkan daya saing perusahaan melalui kerjasama aliansi strategis.

Seperti diketahui PT Telkom merupakan Perusahaan penyelenggara bisnis T.I.M.E (Telecommunication, Information, Media, and Edutainment) yang terbesar di Indonesia. “Dengan adanya kerjasama aliansi ini maka diharapkan co-branding antara Bank BTN – Telkom menjadi lebih kuat dan mempunyai nilai jual yang bermanfaat bagi masing-masing pihak,” paparnya.

Dia menuturkan, perkembangan teknologi saat ini sudah sangat canggih dewasa, hingga mendorong kemudahan dalam bertransaksi yang dapat diberikan kepada nasabah. “Melalui produk Delima (fasilitas kiriman uang) yang dimiliki PT. Telkom, nasabah Bank BTN akan menikmati kemudahan dan kecepatan dalam pengiriman uang, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Pengambilan uang dapat dilakukan di outlet mana saja yang berlogo DELIMA,” terangnya.

Iqbal menambahkan, pola kerjasama melalui proses Delima dapat mendukung pelayanan Bank BTN terkait dengan remittance, yaitu layanan kiriman uang agent to agent, peer to agent, agent to peer dan peer to peer serta transaksi redeem. Sementara dari kerjasama ini masyarakat dapat memperoleh manfaat antara lain dalam bentuk kemudahan pengiriman uang dengan outlet yang terjangkau, kiriman uang secara real time serta jaminan rasa aman.

Gaet Prodia

Di sisi lain, Bank BTN juga menjalin kerjasama dengan Laboratorium Prodia dalam rangka memberikan apresiasi kepada nasabah. Kerjasama Bank BTN dengan Prodia sebagai tahap awal berupa program health promo yang meliputi Pemeriksaan gratis yang diberikan setiap awal tahun bagi nasabah Tabungan BTN Batara Pensiunan, dan Pemberian diskon pembayaran pemeriksaan di Prodia sebesar 10% untuk nasabah Bank BTN pemegang kartu Prioritas (Gold & Platinum).

Seperti diketahui Laboratorium Klinik Prodia adalah sebuah nama yang sudah terkenal dalam bidang kesehatan di Indonesia. Bank BTN bekerja sama dengan Prodia.

Menurut Iqbal, kerja sama dengan Telkom dan Prodia akan ditindaklanjuti dengan upaya campaign dan penjualan bersama melalui berbagai macam kegiatan. Ke depan kerjasama aliansi Bank BTN dengan Telkom tentunya tidak hanya sebatas layanan Delima tetapi akan terus dikembangkan dalam bentuk kerjasama yang lain, seperti layanan Triple Play dan jenis-jenis kerjasama berbasis IT lainnya. Sementara dengan Prodia diharapkan juga akan terus dikembangkan kerjasama untuk jenis-jenis program lainnya seperti health payment, health package, point reward maupun linked outlet. **kam

 

BERITA TERKAIT

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…

Farad Cryptoken Merambah Pasar Indonesia

  NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…

OJK: Kewenangan Satgas Waspada Iinvestasi Diperkuat

NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…

BERITA LAINNYA DI

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…

Farad Cryptoken Merambah Pasar Indonesia

  NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…

OJK: Kewenangan Satgas Waspada Iinvestasi Diperkuat

NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…