NERACA

Jakarta – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan penghentian sementara (suspensi) perdagangan saham PT Golden Flower Tbk (POLU) untuk perdagangan tanggal 21 September 2023. Hal tersebut dilakukan karena terjadi peningkatan harga kumulatif yang signifikan atas saham tersebut.“Maka dalam rangka cooling down, Bursa Efek Indonesia memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham PT Golden Flower Tbk (POLU) pada perdagangan tanggal 21 September 2023,” jelas pengumuman BEI dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

BEI menegaskan, penghentian sementara perdagangan Saham PT Golden Flower Tbk (POLU) dilakukan di pasar reguler dan pasar tunai, dengan tujuan untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di saham POLU.

Kemudian para pihak yang berkepentingan diharapkan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh perseroan. Pada perdagangan 20 September, saham POLU melesat 24,76% membentur batas auto reject atas (ARA) ke Rp 655. Dalam satu bulan terakhir saham ini mendadak terbang 162%.

Sebelumnya, BEI juga sudah mengambil tindakan dengan membuat pengumuman terkait unusual market activity (UMA) atas saham POLU. Pasalnya, saham itu melesat di luar kebiasaan.“Dengan ini kami menginformasikan bahwa telah terjadi peningkatan harga saham PT Golden Flower Tbk (POLU) yang di luar kebiasaan (unusual market activity),” jelas pengumuman BEI tertanggal 15 September 2023.

Didirikan pada tahun 1980, PT Golden Flower Tbk (POLU) adalah salah satu perusahaan manufaktur dan pengekspor garmen. Dalam website perseroan dijelaskan bahwa perseroan merupakan solusi belanja untuk produksi pakaian, khususnya pakaian kasual dan formal bagi pria maupun wanita dengan total kapasitas produksi sekitar 8,5 juta potong per tahun.

PT Golden Flower Tbk memiliki 8 fasilitas produksi yang berada di kawasan berikat (bonded zone) dan menempati tanah seluas 8 hektare dengan total karyawan sekitar 3.500 orang. Hingga Maret 2023, POLU mencatat penjualan Rp17,43 miliar turun dari penjualan Rp30,35 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Sementara beban pokok penjualan turun menjadi Rp14,31 miliar dari Rp24,87 miliar dan laba kotor diraih Rp3,12 miliar turun dari laba kotor Rp5,49 miliar.

Rugi operasi diderita sebesar Rp2,59 miliar usai meraih laba operasi Rp2,13 miliar tahun sebelumnya. Rugi sebelum pajak penghasilan diderita Rp3,27 miliar dari laba sebelum pajak penghasilan Rp1,81 miliar tahun sebelumnya. Rugi bersih diderita Rp3,27 miliar dari laba bersih Rp1,81 miliar.