UPNVJ Latih Laporan Keuangan Aplikasi Digital Dan Literasi Manajemen Usaha Pada UMKM Daroyon Cileles Banten

NERACA

Jakarta – Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta (UPNVJ) menyelengarakan acara Pelatihan Laporan Keuangan Aplikasi Digital Dan Literasi Manajemen Usaha Pada UMKM. Pengabdian Pada Masyarakat ini dilaksanakan di Daroyon Cileles Lebak Banten yang  bertujuan untuk pengembangan usaha  UMKM agar pendapatan meningkat melalui Penyusunan Laporan Keuangan berbasis aplikasi dan menerapan manajemen usaha.

“Kegiatan ini menggunakan dua pendekatan yaitu pendekatan penyuluhan dan pendekatan pendampingan/ pelatihan. Pendekatan penyuluhan meliputi : 1) pelatihan pengelolaan keuangan, 2) pelatihan pengelolaan risiko, 3) pelatihan penetapan modal kerja, Sedangkan pelatihan/pendampingan : 1) pendampingan aplikasi laporan keuangan digital, pendampingan menetapkan kebutuhan  modal kerja optimal, 2) pendampingan penyusunan Harga pokok penjualan 3) Pendampingan mitigasi risiko usaha,” kata Dosen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta (UPNVJ), Dra. Alfida Aziz, MM, dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (4/8).

Dia menjelaskan kegiatan target dan luaran yang diinginkan dari pengabdian kepada masyarakat ini adalah suatu artikel yang dipublikasikan melalui jurnal ber ISSN atau prosiding ber ISBN dari seminar nasional dan untuk memberikan  solusi kepada pengelola usaha pelaku UMKM di Daroyon Cileles  agar  usaha yang dikelola dapat bersaing dan mengalami perkembangan serta meningkatnya penjualan sehingga terjadinya peningkatan kesejahteraan keluarga.

“Sebelum pelaksanaan abdimas dilakukan, para pelaku UMKM diminta untuk mengisi kuesioner tentang  laporan keuangan, modal kerja, harga pokok penjulan , penetapan harga jual dan risiko usaha. Diakhir pelatihan   dilakukan evaluasi terjadi peningkatan pemahan peserta sebanyak 90% atau 18 orang dan selanjutnya dilakukan pemdampingan /pelatihan melalui menerapan materi yang telah diberikan ke usaha yang dikelola sebanyak 90% atau 18 orang bersedia untuk mengaplikasikan ke usaha yang mereka kelola,” jelasnya.

Menurut data Dinas Koperasi dan UMKM tahun 2022 UMKM di Kecamatan Cileles berjumlah 694 ( enam ratus sembilan pupuh empat ) UMKM  merupakan asset yang sangat besar untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lebak. Cileles adalah sebuah Kecamatan di kabupaten Lebak  perpenduduk sebanyak 3.177.67 ( tiga juta seratus tujuh puluh tujuh ribu enam puluh tujuh orang) (Disdukkapil lebakkota.bps.go.id). Pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan di Kecamatan Cileles tepatnya pada para pelaku UMKM di Kelurahan Daroyon, sedangkan jumlah UMKM di desa Daroyon sebanyak 73 ( tujuh puluh tiga) UMKM ( Cileles dalam Angka ( Cileles kota.bps.go.id/)

Sejalan dengan berkembangnya teknologi yang ada saat ini, strategi dalam melakukan pengelolaan  keuangan  secara konvensional pun juga mulai berubah ke arah yang lebih modern. Strategi keuangan digital  memang jauh lebih mudah dan Praktis   jika dilakukanpenerapan nya oleh  para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM).Tetapi jika merujuk pada hasil penelitian yang dilakukan Hetika and Mahmudah (2017) bahwa penerapan akuntansi yang dilakukan oleh para pelaku UMKM   masih dilakukan  secara  manual  dan  sangat  sederhana  sehingga  menyebabkan  kualitas  laporan  keuangan menjadi rendah.

Digital Keuangan  tidak hanya dapat membantu pemilik bisnis dalam menghasilkan Pendapatan  Tapi Digital Keuangan  dapat pula menghemat anggaran biaya.begitu juga dengan pemahaman tentang manajemen usaha sehingga usaha yang dikelola dapat berkembang.

Pelatihan ini disusun untuk mengarahkan para pelaku UMKM desa Daroyon Lebak Bantententang penguasaan keuangan digital dan pemahaman tentang manajemen usaha, terutama manajemen Keuangan, yang bisa dilihat dari sisi permodalan, penetapan harga pokok dan penetapan harga jual serta risiko yang dihadapi dalam pengelolaan usaha agar memiliki kemampuan dalam menyusun perencanaan keuangan dan anggaran (budgeting), serta  pengendalian (controlling) keuangan sesuai prinsip akuntansi, dan prinsip bisnis, sehingga dapat mengembangkan usaha dan sekaligus dapat meningkatkan pendapatan.

“Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : Kurangnya  tertib  administrasi  dalam  pengumpulan  data  jumlah  yang terjual. Padahal ini merupakan data awal bagi perhitungan laporan keuangan yang  harus  dibuat  pengelola. Kurangnya  pengetahuan  dan  keterampilan pengelola ( para pelaku UMKM) penyusunan laporan keuangan yang berbasis digital dan  manajemen usaha yang  terkait dengan penetapan harga, penetapan harga pokok serta mitigasi risko pada usaha yang dikelola,” kata Dosen Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, Shinta Widyastuti.

Dia mengatakan pemaparan materi dilakukan oleh tim pengabdian sehubungan dengan permasalahan yang dihadapi mitra yaitu Pemahaman tentang konsep akuntansi dasar . Konsep dasar manajemen keuangan/usaha, konsep risiko bisnis. Materi yang disampaikan diharapkan dapat memberikan peningkatan pengetahuan dan pemahaman dan selanjutnya dapat diterapkan dalam kegiatan usaha yang dikelola.

“Setelah materi selesai dipaparkan, dilanjutkan dengan diskusi berupa tanya jawab dengan peserta. dengan tujuan  untuk mengetahui sejauh mana pemahaman peserta terhadap materi yang telah disampaikandiskusi tidak hanya sekedar transfer knowledge saja melainkan  sharing pengalaman maupun permasalahan yang sedang dihadapi mitra.  Selanjutnya dilakukan evaluasi terhadap penyuluhan dengan indicator,” katanya.

Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan hari Minggu tanggal 11 Juni 2023 jam 8.30.00 sampai dengan jam 17.00   bertempat di kantor kepala desa Daroyon dihadiri oleh pelaku UMKM  20 orang peserta,  hasil pengabdian kepada masyarakat ini adalah:

1. Peserta pengabdian diikuti oleh santri laki-laki 65% atau 13 orang dan sisanya di ikuti oleh santri perempuan sebanyak 15% atau 7 orang

2. Evaluasi melalui pengisian kuesioner sebelum pelaksanaan dilakukan untuk mengukur sejauh mana pemahaman peserta tentang materi yang akan disampaikan,sebanyak  85 % atau 17 orang belum paham tentang materi yang akan disampaikan

3. Evaluasi setelah pengabdian di lakukan denganpenyebaran kuesioner kembali untuk mengukur pemahaman mereka mengenai  materi yang telah disampaikan, terjadi peningkatan dimana 90% atau 18 orang sudah paham dengan materi yang disampaikanmengenai  penyusunan laporan keuangan berbasis digital (buku kas) dan perhitungan harga pokok, perhitungan harga jual serta mitigasi risko usaha.

(Mohar)

 

BERITA TERKAIT

Konferensi PUIC ke-19 Jadi Inspirasi Perbaikan Tata Kelola Parlemen Negara Islam

  NERACA Jakarta - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia resmi membuka Konferensi ke-19 *Parliamentary Union of the OIC Member…

RI"Bahrain Sepakat Perkuat Kerja Sama Parlemen, Bahas Kajian hingga Digitalisasi di PUIC 2025

  NERACA Jakarta - Sidang hari pertama Konferensi ke-19 Persatuan Parlemen Negara Anggota OKI (PUIC) di Gedung DPR RI, Jakarta,…

Kuningan Ingin Pemerataan Pembangunan Infrastruktur dari Pemprov Jabar

NERACA Kuningan - Pemerintah Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, menginginkan adanya pemerataan pembangunan infrastruktur dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat, mengingat banyaknya…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Konferensi PUIC ke-19 Jadi Inspirasi Perbaikan Tata Kelola Parlemen Negara Islam

  NERACA Jakarta - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia resmi membuka Konferensi ke-19 *Parliamentary Union of the OIC Member…

RI"Bahrain Sepakat Perkuat Kerja Sama Parlemen, Bahas Kajian hingga Digitalisasi di PUIC 2025

  NERACA Jakarta - Sidang hari pertama Konferensi ke-19 Persatuan Parlemen Negara Anggota OKI (PUIC) di Gedung DPR RI, Jakarta,…

Kuningan Ingin Pemerataan Pembangunan Infrastruktur dari Pemprov Jabar

NERACA Kuningan - Pemerintah Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, menginginkan adanya pemerataan pembangunan infrastruktur dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat, mengingat banyaknya…

Berita Terpopuler