NERACA
Jakarta - Indonesia melalui Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) bersama Pemerintah Republik Korea Selatan (Korsel) sepakat untuk bersama membangun ekonomi dan bisnis UKM, khususnya di bidang Teknologi Informasi (Information and Communication Technology/ICT) agar mampu meningkatkan kapasitas dan level UKM hingga go global.
“Kami sudah ada kerja sama dengan Korea Selatan terutama di bidang teknologi yaitu pengembangan startup. Di mana Indonesia menjadi negara ke-5 yang memiliki jumlah startup terbanyak mencapai 2.600. Ini adalah potensi yang akan dikerjasamakan dengan Korsel untuk membawa startup juga UKM Indonesia go global,” kata Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki di Jakarta.
Teten mengapresiasi komitmen Pemerintah Republik Korea, khususnya Kementerian Ilmu Pengetahuan, Informasi, Komunikasi, dan Teknologi dalam menjajaki peluang dan kerja sama di bidang digitalisasi UKM.
Sebelumnya, dalam rangka memperingati 50 tahun hubungan bilateral antara Republik Indonesia dan Republik Korea, telah ditandatangani Nota Kesepahaman Bersama antara Kementerian Koperasi dan UKM dengan Kementerian UKM dan Start-Up Republik Korea pada 13 November 2022 di Bali.
Melalui Nota Kesepahaman ini, Teten menyampaikan bahwa Indonesia dan Korea telah mengimplementasikan beberapa program atau kegiatan. Antara lain Green Business Center, Knowledge Sharing Program (KSP), Official Development Assistance (ODA) Project, Korea-ASEAN Business Model Competition, dan Ecothon Indonesia.
Menurut Teten, beberapa potensi kerja sama bilateral yang bisa ditindaklanjuti antara Indonesia dan Korea, seperti Program Business Matching dan kegiatan konsultasi dengan para ahli, lembaga penelitian, dan UKM Korea untuk membangun jaringan inovasi dan membantu pengembangan teknologi, terutama di industri yang menjadi prioritas kedua negara, seperti mobil elektrik, perangkat elektronik pintar, bioteknologi, dan pemrosesan makanan.
Selain itu, ada juga seminar mengenai peningkatan kapabilitas, daya saing, dan inovasi UKM di Indonesia dan Korea melalui teknologi dan digitalisasi. Kemudian lokakarya bersama untuk mengembangkan kerangka kerja yang dapat meningkatkan akuntabilitas bisnis dan kepercayaan konsumen.
“Terutama dalam mendorong penggunaan perdagangan elektronik, perlindungan konsumen daring, dan keamanan dunia maya yang melibatkan bisnis dan pemangku kepentingan lainnya,” ucap Teten.
Selanjutnya, dukungan terhadap ekosistem digital di Indonesia melalui pembentukan inkubator bisnis dengan menyediakan bantuan teknis, penelitian dan pengembangan, infrastruktur, serta kerja sama antara UKM Korea dan Indonesia.
“Saya ingin menggarisbawahi, pentingnya pembentukan ekosistem digital bagi UKM kita. Dengan digitalisasi, kita dapat memberdayakan individu dan komunitas, agar UKM kita dapat berkembang dalam skala global,” kata Teten.
Sementara itu, Ministry of Science and ICT Republic of Korea Park Yun Kyu yang mengatakan, berbagai pihak sudah bekerja keras untuk mempersiapkan acara kemitraan IT bisnis dan konten hari ini, sehingga diharapkan ada hasil terbaik bagi perusahaan Korsel di bidang ICT dan konten.
“Indonesia sebagai negara mitra utama dan mitra bisnis Korsel, telah kerja sama di berbagai bidang seperti ekonomi, budaya, dan sebagainya. Tahun in adalah tahun yang sangat bermakna karena hubungan diplomatik Korea antara Indonesia menginjak usia ke 50 tahun,” kata Yun Kyu.
Yun Kyu melanjutkan, perusahaan-perusahaan di bidang Smart City, perlindungan informasi, dan konten yang berpartisipasi dalam acara hari ini adalah yang memimpin inovasi digital di Korea berdasarkan teknologi dan layanan terbaik, tujuan menghadiri acara hari ini yaitu demi kemajuan bersama, melalui kerja sama dengan perusahaan Indonesia di bidang digital.
“Saya berharap, kerja sama hari ini akan memberikan peluang kerja sama dan peluang bisnis baru antara kedua negara di bidang ICT dan konten, serta memperkuat kerja sama kedua negara. Kami juga berkomitmen melakukan investasi di bidang ICT di Indonesia,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala BRIN Laksana Tri Handoko menambahkan, melalui program factory sharing di KemenKopUKM, pihaknya bersama Pemerintah Korsel siap melakukan research and development (R&D) untuk bersama-sama mengembangkan level baru bagi koperasi di Indonesia.
“Keberadaan riset kedua negara sangat penting. Tidak heran Korsel menjadi salah satu mitra negara yang sangat penting. Untuk itu kami siap menaikkan level UKM dan koperasi Tanah Air,” ujar Tri Handoko.
NERACA Jakarta-Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Mohammad Faisal menyambut baik optimalisasi digitalisasi yang dilakukan PT…
NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian bertekad untuk terus menjalankan program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) sebagai wujud nyata dalam…
NERACA Kuningan - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) memperkuat jaringan dan kemitraan strategis Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi dan UMKM…
NERACA Jakarta-Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Mohammad Faisal menyambut baik optimalisasi digitalisasi yang dilakukan PT…
NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian bertekad untuk terus menjalankan program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) sebagai wujud nyata dalam…
NERACA Kuningan - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) memperkuat jaringan dan kemitraan strategis Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi dan UMKM…