NERACA
Jakarta – Sentiment negatif tengah mengampiri PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Pasalnya, pasca direktur utamanya jadi tersangka, peringkat obligasi perseroan juga disematkan Pefindo jadi idD atau gagal bayar buntut dari disuspensinya perdagangan saham WSKT di pasar karena menunda pembayaran bunga obligasi.
Lalu kinerja keuangan emiten konstruksi pelat merah ini juga masih merugi di tahun 2022 hingga kuartal pertama 2023. Berdasarkan laporan keuangan kuartal pertama 2023, WSKT membukukan rugi bersih Rp374,93 miliar atau turun 54,86% secara tahunan (YoY) dari priode yang sama tahun lalu rugi bersih Rp830,63 miliar. Kerugian didorong dari menurunnya pendapatan. Pada pendapatan WSKT di kuartal pertama 2023 tercatat turun menjadi Rp2,73 triliun, turun 0,36% dari periode sebelumnya Rp2,74 triliun.
Serta naiknya beban umum dan administrasi sebesar 35,88% menjadi Rp 505,28 miliar yang menjadi pendorong kerugian WSKT. Harga saham perseroan sebelum disuspensi juga masih terkoreksi. Pada pembukaan perdagangan Selasa (5/2) saham WSKT jatuh Auto Rejection Bawah (ARB) 6,09% di level Rp216 per lembar saham. Jatuhnya harga saham WSKT didorong oleh sentimen negatif dari direktur utama perseroan Destiawan Soewardjono yang telah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan tindak pidana korupsi oleh Tim Penyidik Direktorat Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung.
Kasus hukum yang menimpa direksi bukan kali ini saja, sebelumnya penyidik Jampidsus Kejaksaan Agung juga menetapkan Direktur Operasi II Waskita Karya periode 2018 hingga sekarang yakni Bambang Rianto sebagai tersangka kasus korupsi penyimpangan penggunaan fasilitas pembiayaan beberapa bank. Bambang Rianto terbukti melakukan aksi melawan hukum berupa persetujuan untuk mencairkan dana supply chain financing (SCF) dengan dokumen palsu.
Menyikapi hal tersebut, analis Kiwoom Sekuritas, Abdul Azis seperti dikutip Liputan6 menilai, prospek pergerakan saham WSKT masih bearish dan masih terdapat potensi untuk mengalami penurunan kembali.Kami menyarankan untuk wait and see terlebih dahulu pada saham WSKT, kinerja keuangan yang belum membaik serta adanya kasus dan rencana penundaan pembayaran kewajiban akan membuat kekhawatiran dalam pelaku pasar," kata Abdul.
Bagi para investor, Abdul merekomendasikan jual untuk saham WSKT dengan target Rp 195 per saham.”Kami rekomendasi trading sell untuk Waskita Karyadengan target 195 tetapi jika breakdown potensi membentuk support baru," ujarnya.
Sementara itu, Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani menuturkan, sentimen negatif dari skandal petinggi Waskita Karya menyebabkan saham WSKT anjlok,”Jadi saya tidak merekomendasi saham ini. Karena sentimen ini akan pengaruh tidak hanya WSKT akan tetapi BUMN karya ini general lebih dihindari untuk saat ini,"ungkapnya.
Dirinya menilai, prosek saham WSKT ini kurang baik. Lantaran, dirut perseroan menjadi tersangka kasus dugaan korupsi. Menurutnya, investor disarankan agar lebih fokus terhadap saham yang kondusif. "Kalau kita lihat Waskita Karya berada di downtrend sejak awal 2021 belum tentu kapan bottom nya," kata dia.
NERACA Jakarta – Sebagai bentuk apresiasi kepada pemegang saham, PT Intanwijaya Internasional (INCI) berencana membagikan dividen tunai tahun buku 2024…
NERACA Jakarta – Di kuartal pertama 2025, PT Daaz Bara Lestari Tbk (DAAZ), salah satu pemain di sektor perdagangan komoditas…
Berhasil mencatatkan pertumbuhan laba di kuartal pertama 2025 dan juga seiring tren kenaikan harga, likuiditas, dan market capital membuat saham…
NERACA Jakarta – Sebagai bentuk apresiasi kepada pemegang saham, PT Intanwijaya Internasional (INCI) berencana membagikan dividen tunai tahun buku 2024…
NERACA Jakarta – Di kuartal pertama 2025, PT Daaz Bara Lestari Tbk (DAAZ), salah satu pemain di sektor perdagangan komoditas…
Berhasil mencatatkan pertumbuhan laba di kuartal pertama 2025 dan juga seiring tren kenaikan harga, likuiditas, dan market capital membuat saham…