Laba Bersih Mulia Industrindo Naik 30,8%

NERACA

Jakarta- Laba bersih emiten produsen kaca, PT Mulia Industrindo Tbk (MLIA) tercatat sebesar Rp853,7 miliar pada tahun 2022 atau tumbuh 30,8% dibanding tahun 2021 yang tercatat Rp652,4 miliar. Sementara pendapatan tumbuh 14% menjadi Rp 5,073 triliun dibanding tahun 2021. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan yang dirilis di Jakarta, kemarin.

Perseroan menyebutkan, pertumbuhan penjualan ditopang dari penjualan ke dalam negeri tumbuh 11,2% menjadi Rp3,694 triliun. Ditambah dengan nilai ekspor yang terkerek 20,5% menjadi Rp1,517 triliun. Walau beban pokok pendapatan membengkak 13,2% menjadi Rp3,299 triliun. Tapi laba kotor tetap meningkat 15,5% menjadi Rp1,773 triliun.

Sementara beban keuangan dapat dipangkas 23,6% menjadi Rp110,67 miliar. Bahkan keuntungan nilai tukar mata uang asing naik 94,1% menjadi Rp33,419 miliar. Sehingga laba sebelum pajak naik 31,8% menjadi Rp1,092 triliun. Lalu total kewajiban berkurang 12,1% menjadi Rp2,323 triliun. Pada sisi lain, jumlah ekuitas bertambah 28,9% menjadi Rp4,483 triliun.

Tahun ini,perseroan menyiapkan capex senilai Rp 400 miliar yang bersumber dari kas internal dan sebagian dari pinjaman bank. Dimana penggunaannya untuk pembelian tambahan satu mesin botol serta perawatan operasional alat. "Di tahun 2023 kami siapkan capex sekitar Rp 400 miliar yang akan digunakan untuk pembelian tambahan 1 mesin botol serta untuk capex rutin lainnya agar operasional dapat berjalan dengan baik dan lancar,”kata Direktur dan Sekretaris Perusahaan Mulia Industrindo, Henry Bun seperti dikutip kontan.

Perseroan mengincar pertumbuhan kinerja bisnis di tahun 2023 di angka sebesar Rp 5,3 triliun dan target laba bersih mencapai Rp 700 miliar. Menurut dia, target pertumbuhan yang dibidik tahun ini memang tidak terlalu signifikan. Keputusan itu diambil mengingat adanya ancaman resesi ekonomi global pada tahun 2023. 

Namun demikian, Henry menyebutkan bahwa sepanjang 2022 MLIA berhasil mencapai target bisnis dengan baik. Hal ini didukung oleh peningkatan nilai penjualan produk kaca lembaran, produk botol dan kaca pengaman otomotif. "Target bisnis tahun 2022 berhasil dicapai dengan baik karena didukung oleh peningkatan nilai penjualan produk kaca lembaran, produk botol dan kaca pengaman otomotif dibandingkan dengan tahun 2021," ujarnya lagi.

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…