Ekspor Agri dan Industri Mamin ke Arab Saudi Diperkuat

NERACA

Riyadh – Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan melakukan pertemuan dengan Presiden  Eksekutif  Saudi Food and Drug Authority (SFDA) Hisham bin Saad Al-Jadhey untuk membahas sejumlah hal khususnya ekspor produk Indonesia khususnya di sektor agri bisnis seperti pertanian, perikanan dan industri makanan dan minuman  (mamin) olahan ke Arab Saudi

Pertemuan keduanya bertujuan untuk memperkuat ekspor produk Indonesia ke Arab Saudi serta menyelesaikan isu perdagangan yang berpotensi menghambat ekspor Indonesia ke Arab Saudi. Pertemuan tersebut merupakan bagian dari kegiatan misi dagang ke Arab Saudi yang dilaksanakan pada 21—23  Januari  2022. 

Dalam pertemuan tersebut, Zulkifli mengungkapkan agar SFDA dapat memberikan fasilitas dan kemudahan untuk akses produk-produk Indonesia masuk ke pasar Arab Saudi, antara lain produk pangan olahan, produk perikanan khususnya ikan budidaya, produk unggas dan daging, serta mempercepat penyelesaian pembahasan kerjasama tentangjaminan kualitas produk halal.

“Saya berharap SFDA dapat segera menindak lanjuti beberapa hal yang menjadi konsen Indonesia untuk mempermudah proses registrasi produk-produk Indonesia di Arab Saudi, sehingga produk-produk Indonesia dapat dikonsumsioleh para jamaah haji, khususnya jamah haji Indonesia,” harap Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.

Zulkifli juga menegaskan kepada SFDA bahwa terkait dengan produk unggas dan daging, Indonesia  telah mengekspor ke Jepang, Singapura, Timor Leste, Papua Nugini. Sementara untuk produk  perikanan,Indonesia juga berhasil mengekspor ke Amerika,Tiongkok, Jepang, Swiss, Norwegia, Islandia,dan beberapa negara lainnya.

“Saya meminta SFDA untuk segera melakukan pertemuan di tingkat teknis untuk mempercepat proses registrasi produk-produk Indonesia dan segera menyelesaikan pembahasan kerjasama di bidang halal, sehingga produk-produk Indonesia khususnya produk di sektor pertanian dan perikanan Indonesia dapat segera diterima di pasar Arab Saudi,” tambah Zulkifli.

Selain itu, Zulkifli juga percaya, hubungan perdagangan bilateral antara Indonesia dan Arab Saudi  akan semakin meningkat ke  depannya. Hal ini didukung dengan adanya rencana pembentukan persetujuan dagang antara Indonesia dan Gulf Cooperation Council(GCC) dan Arab Saudi sebagai salah satu negara anggota GCC.

Sementara itu, Presiden  Eksekutif  SFDA, Hisham bin Saad Al-Jadhey menyampaikan,Indonesia  merupakan negara muslim terbesar di dunia dan hubunganbilateralIndonesia dan Arab Saudi terjalin sangat kuat. Arab Saudi telah menerapkan standaruntuk beberapa produktertentu dan Indonesia memiliki produk-produk yang sangat berkualitas.

Untuk itu, SFDA mempercayai produk-produk Indonesia sudah banyak diterima pasar Arab Saudi. SFDA akan berupaya memfasilitasi dan memberi kemudahan bagi Indonesia dalam upaya untuk masuk ke pasar Arab Saudi.

“Terkait dengan registrasi produk-produk Indonesia,khususnya produk perikanan, unggas dan daging serta kerjasama di bidang halalakan segera tindak lanjuti. Kami segera lakukan pertemuandi tingkat  teknis dengan mitra di Indonesia untuk membahas percepatan proses registrasi dan termasuk terkait  biaya, serta pembahasan terkait halal sehingga produk-produk Indonesia dapat segera masuk ke pasar Arab Saudi,” tambah Hisham.

Hisham berharap, hubungan bilateral Indonesia dan Arab Saudi semakin kuat ke depannya. Hal ini disebabkan masih banyak potensi-protensi kedua negara yang dapat dikerjasamakan, baik di bidang perdagangan maupun investasi.

Seperti diketahui, perdagangan Indonesia–Arab Saudi pada periode Januari—November 2022, perdagangan Indonesia dengan Arab Saudi tercatat sebesar USD 7 miliar atau naik 45,42 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya yang tecatat sebesar USD 4,82 miliar.

Pada Januari–November 2022, ekspor Indonesia ke Arab Saudi tercatat sebesar USD 1,84  miliar  yang terdiri atas ekspor migas sebesar USD 200 ribu dan sisanya merupakan ekspor nonmigas. Sedangkan, impor Indonesia dari Arab Saudi tercatat sebesar USD 5,17 miliar yang terdiri atas impor migas sebesar USD 4,33 miliar dan impor nonmigas sebesar USD USD 842,30 juta.

Arab Saudi merupakan negara tujuan ekspor peringkat ke-24 bagi Indonesia. Produk ekspor utama Indonesia ke Arab Saudi di antaranya motor cars, palm oil, Prepared/preserved fish, sauces,dan plywood. Sedangkan, impor utama Indonesia dari Arab Saudi di antaranya petroleum oils crude, petroleum oils, petroleum gases, acyclic alcohols, dan polymers of ethylene.

 

BERITA TERKAIT

NRE dan VKTR Sepakat Kembangkan e-MaaS di Indonesia

NERACA Jakarta – Pertamina New & Renewable Energy ("Pertamina NRE"), subholding PT Pertamina (Persero) yang fokus pada pengembangan energi bersih, dan…

Produksi PHE ONWJ Dioptimalkan

NERACA Cirebon – Tim dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan peninjauan proyek Offshore PT Pertamina Hulu Energi…

Investasi dan Ekspor Industri Mamin Semakin Lezat

NERACA Jakarta – Industri makanan dan minuman (mamin) merupakan salah satu sektor strategis dan memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan…

BERITA LAINNYA DI Industri

NRE dan VKTR Sepakat Kembangkan e-MaaS di Indonesia

NERACA Jakarta – Pertamina New & Renewable Energy ("Pertamina NRE"), subholding PT Pertamina (Persero) yang fokus pada pengembangan energi bersih, dan…

Produksi PHE ONWJ Dioptimalkan

NERACA Cirebon – Tim dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan peninjauan proyek Offshore PT Pertamina Hulu Energi…

Investasi dan Ekspor Industri Mamin Semakin Lezat

NERACA Jakarta – Industri makanan dan minuman (mamin) merupakan salah satu sektor strategis dan memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan…