Tekan Angka Sanitasi Buruk - Semarak Jumat Berfaedah Bangun Tangki Septik Gratis

Prilaku buruk sanitasi warga Jakarta masih sangat memprihatinkan, dimana angka masyarakat yang buang air besar secara sembarangan masih tinggi. Hal ini sejalan data menurut Bank Dunia yang menyebutkan, sebanyak 57 juta orang Indonesia masih melakukan praktek Buang Air Besar Sembarangan (BABS), di mana 40 juta diantaranya tinggal di perdesaan.

Di sejumlah negara dunia terutama di negara berkembang, perbaikan kondisi sanitasi memang masih menjadi satu kendala yang cukup sulit untuk diselesaikan. Penyebabnya bukan hanya karena rendahnya akses pelayanan terhadap sanitasi layak saja, namun juga karena kebiasaan masyarakat yang sulit untuk diubah. Kendati demikian, saat ini sejumlah pihak telah berkomitmen untuk terus berupaya meningkatkan kondisi sanitasi di dunia.

Berangkat dari upaya menekan dan meningkatkan edukasi sanitasi yang layak, pemerintah Kota Jakarta Barat menggelar program "Jumat Berfaedah" dalam bentuk bedah rumah setiap Jumat sebagai upaya mengejar kebutuhan tangki septik yang sesuai dengan standar kesehatan dan lingkungan di setiap kepala keluarga (kk) pada tahun 2023,"Program pembangunan tangki septik gratis dalam "Jumat Berfaedah" akan kita lakukan pada tahun ini," kata Wali Kota Jakarta Barat, Yani Wahyu Purwoko, saat ditemui di kantor Wali Kota Jakarta Barat, kemarin.

Yani mengatakan, saat ini tercatat  358.000 kk di wilayah Jakarta Barat. dari jumlah itu sebanyak 95,7% sudah memenuhi ketentuan sanitasi total berbasis masyarakat (STBM). Berarti sudah ada lima pilar STBM yang  terpenuhi yakni pertama masyarakat bebas buang air besar sembarangan, yang kedua rajin penerapan cuci tangan, yang ke tiga akses air minum yang layak, keempat pengolahan air limbah, dan kelima pengelolaan sampah yang layak.

Sisanya yakni sekitar 4,7% kk di Jakarta Barat masih belum memenuhi STBM yang layak, salah satunya tidak memiliki tangki septik. Melihat hal tersebut, tahun ini Yani beserta jajarannya akan memfasilitasi 4,7% kk dengan tangki septik gratis. Hal tersebut dilakukan agar seluruh warga Jakarta Barat tidak lagi melakukan buang air besar sembarangan. Dengan demikian, lingkungan akan bersih dan warga pun dipastikan sehat serta terhindar dari potensi tengkes (stunting).

Program "Jumat Berfaedah" sendiri diperkirakan akan berlangsung pada Februari 2023 mendatang. Maka dari itu, saat ini Pemerintah Kota Jakarta Barat tengah memetakan wilayah mana saja yang membutuhkan tangki septik."Sebelum kita berjalan ya tentu kita cari dulu, kita petakan dulu di mana lokasinya yang 4,7% kk itu,"ujar Yani.

Sediakan Fasilitas MCK

Sebelumnya Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta menggandeng lintas organisasi perangkat daerah (OPD) untuk menyediakan fasilitas mandi-cuci-kakus (MCK) sesuai standar. Langkah ini dilakukan sebagai upaya menghilangkan perilaku buang air besar (BAB) sembarangan di masyarakat."Kami selalu bekerja sama lintas OPD tentang pemenuhan MCK yang baik dan sesuai standar," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI, Widyastuti.

Pemenuhan fasilitas MCK itu mencermati masih ada warga Jakarta yang melakukan aktivitas BAB sembarangan. Meski begitu, Widyastuti masih akan mengecek kembali terkait data jumlah warga yang melakukan BAB sembarangan. Sebab, menurutnya, perilaku membuang popok bayi (Pampers) bekas secara sembarangan juga termasuk aktivitas BAB sembarangan."Yang namanya defikasi, buang air besar sembarang itu kan seperti saat ini kami tahu kebiasaan membuang Pampers, itu kan termasuk bagian BAB sembarangan," imbuhnya.”


Partai Gerindra menyoroti banyaknya warga di DKI Jakarta yang masih buang air besar (BAB) sembarangan. Gerindra meminta agar alokasi anggaran pengadaan tangki septik (septic tank) komunal ditambah.

Hal itu disampaikan anggota DPRD DKI Fraksi Gerindra, Thopaz Nugraha Syamsul, saat menyampaikan pandangan umum tentang Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2023. Gerindra menyebutkan, berdasarkan data dari Dinkes DKI Jakarta, warga di DKI yang masih BAB sembarangan mencapai 770 ribu orang."Menurut data dari Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2021, menyebutkan bahwa masih ada 770 ribu warga Jakarta yang buang air besar sembarangan (BABS) atau open defecation," tulis isi pandangan Gerindra yang dibacakan Thopaz.”

Untuk itu, Gerindra meminta adanya penguatan anggaran terhadap Perusahaan Umum Daerah Pengelola Air Limbah (Perumda PAL). Nantinya anggaran dialokasikan untuk penyediaan tangki septik komunal di kawasan padat penduduk dan kumuh.



 

BERITA TERKAIT

Ikuti Instruksi Boikot dari MUI - Produk Terafiliasi Bisa di Akses Via Web dan Aplikasi

Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan tidak punya otoritas mengeluarkan daftar produk terafiliasi Israel, namun tetap mendorong konsumen Muslim agar aktif…

Gelar Charity Program di Panti - Sharp Greenerator Tularkan Kepedulian Lingkungan

Membangun kepedulian pada lingkungan sejak dini menjadi komitmen PT Sharp Electronics Indonesia. Kali ini melalui Sharp Greenerator komunitas anak muda…

Melawan Perubahan Iklim dengan Sedekah Pohon

Momentum Ramadan sebagai bulan yang pernuh berkah tidak hanya menyerukan untuk berbagi kepada sesama, tetapi juga pada lingkungan. Hal inilah…

BERITA LAINNYA DI CSR

Ikuti Instruksi Boikot dari MUI - Produk Terafiliasi Bisa di Akses Via Web dan Aplikasi

Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan tidak punya otoritas mengeluarkan daftar produk terafiliasi Israel, namun tetap mendorong konsumen Muslim agar aktif…

Gelar Charity Program di Panti - Sharp Greenerator Tularkan Kepedulian Lingkungan

Membangun kepedulian pada lingkungan sejak dini menjadi komitmen PT Sharp Electronics Indonesia. Kali ini melalui Sharp Greenerator komunitas anak muda…

Melawan Perubahan Iklim dengan Sedekah Pohon

Momentum Ramadan sebagai bulan yang pernuh berkah tidak hanya menyerukan untuk berbagi kepada sesama, tetapi juga pada lingkungan. Hal inilah…