NERACA
Karangasem – Kementerian Kelautan dan Perikanan meluncurkan program induk udang vaname unggul Nusa Dewa dengan harapan dapat meningkatkan produksi udang nasional yang berujung pada peningkatan ekonomi masyarakat pembudidaya udang.
"Ini kali kedua saya ke sini untuk memastikan dan saya surprise ternyata bukan hanya udang yang semakin baik pembangunannya atau risetnya, tapi juga ada abalone yang sudah bisa dikembangkan yang menurut saya ini satu potensi ekonomi yang bisa dilakukan masyarakat," ungkap Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono di di Balai Produksi Induk Udang Unggul dan Kekerangan (BPIU2K) di Karangasem, Bali.
Progres program menunjukkan tingkat produktivitas yang baik melalui program induk udang unggul NuSa Dewa berdasarkan hasil uji performa multilokasi.
Selain induk udang, yang menjadi concernnya juga adalah soal pakan. Pengembangan terus dilakukan melalui balai-balai budidaya KKP untuk mendorong kemandirian perikanan budidaya di dalam negeri mulai dari induk, pakan, serta teknologi pendukung produktivitas lainnya.
"Jadi bukan hanya soal pembesarannya saja atau produksinya saja, tapi juga bagaimana pakan yang paling penting. Bagaimana membangun induk yang baik sampai akhirnya kita memiliki kemandirian," papar Trenggono.
Lebih lanjut, Trenggono turut mengajak pemerintah daerah (Pemda)bersinergi mengembangkan budidaya udang karena nilai jualnya tinggi di pasar lokal maupun global. Pemerintah menargetkan produksi udang nasional sebanyak 2 juta ton pada tahun 2024.
"Saya tadi juga sudah bicara sama pak wakil bupati, dan kepala dinas provinsi dan kabupaten untuk karena nilai ekonominya tinggi sekali, dan permintaannya juga bagus bukan hanya lokal tapi juga nasional. Ini yang bisa kita kembangkan," ungkap Trenggono.
Sebelumnya Trenggono pun menyatakan akan mendorong penuh peningkatan ekspor udang. Sebab, udang merupakan komoditas perikanan yang paling banyak diminati pasar global. Dalam kurun waktu 2015–2019 udang merupakan permintaan pasar nomor dua setelah salmon.
Terkait dengan budidaya udang vaname, Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP Tb Haeru Rahayu memaparkan, keberhasilan mengembangkan induk udang unggul vaname akan menjawab kebutuhan para pembudidaya di Indonesia.
Sehingga dengan adanya program pengembangan ini, Tebe -sapaan Tb Haeru Rahayu- juga optimis KKP mampu meningkatkan produksi udang nasional dan mengurangi impor induk udang vaname yang selama ini volume dan nilainya cukup tinggi.
"Khusus untuk komoditas udang pada tahun 2024, pemerintah menargetkan produksi sebanyak 2 juta ton dengan kenaikan nilai ekspor udang sebesar 250 persen. Pencapaian ini menghadapi tantangan yang salah satunya adalah ketersediaan benih udang yang berkualitas," ungkap Tb Haeru Rahayu atau bisaa disapa Tebe.
Tebe pun mengungkapkan, tujuan program pengembangan tersebut untuk menghasilkan sumber daya genetik udang yang adaptif sesuai kondisi lokal Indonesia agar dapat tumbuh cepat dan toleran sesuai tujuan dan kemandirian udang nasional.
"Setelah (peluncuran ini) kami masih terus melakukan penyempurnaan pengembangan, penambahan jumlah sumber daya genetik, pengembangan Multiplication Center (MC), serta melakukan uji coba multilokasi kepada pembudidaya," ungkap Tebe.
Lebih lanjut, udang termasuk komoditas unggulan ekspor produk perikanan Indonesia dengan nilai mencapai USD2,2 miliar pada tahun 2021. KKP melalui program strategis Ekonomi Biru, menempatkan udang sebagai komoditas yang digenjot produktivitasnya untuk kebutuhan pasar ekspor. Indonesia sendiri selama kurun waktu tahun 2015-2020 berkontribusi terhadap pemenuhan pasar udang dunia rata-rata sebesar 6,9 persen.
Lebih lanjut, KKP juga melakukan konsep pendekatan hulu-hilir meliputi hatchery, pabrik pakan, on-farm budidaya udang, pengolahan hasil budidaya, proses pengemasan, pabrik es, hingga pabrik kemasan berada dalam satu kawasan. Dengan demikian, kegiatan ekonomi yang dihasilkan lebih besar dan memberikan peluang usaha yang lebih beragam lagi kepada masyarakat.
Kemudian juga dilakukan kerja sama dengan pemerintah daerah (Pemda), mulai dari penentuan lokasi shrimp estate, pakan, hatchery dan obat-obatan, sebab udang kalau dibudidayakan dengan baik maka hasilnya akan luar biasa.
Sehingga pengembangan budidaya udang menggunakan konsep hulu hilir ini dapat memacu peningkatan produksi udang nasional, di mana pemerintah telah menargetkan produksi udang sebanyak 2 juta ton pada tahun 2024.
NERACA Gorontalo – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparerkaf/Baparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengajak para pelaku…
NERACA Jakarta – PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) siap menyambut pengembangan proyek Energi Baru dan Terbarukan (EBT) yang cerah.…
NERACA Jakarta – Indonesia memiliki target penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebesar 32% dengan kemampuan sendiri dan 41% dengan…
NERACA Gorontalo – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparerkaf/Baparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengajak para pelaku…
NERACA Jakarta – PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) siap menyambut pengembangan proyek Energi Baru dan Terbarukan (EBT) yang cerah.…
NERACA Jakarta – Indonesia memiliki target penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebesar 32% dengan kemampuan sendiri dan 41% dengan…