NERACA
Jakarta – Di penghujung akhir tahun 2022, PT Mitra Investindo Tbk. (MITI) berhasil menyelesaikan rights issue dan mengantongi dana segar untuk mengakuisisi dua perusahaan pelayaran. Presiden Direktur Mitra Investindo, Andreas Tjahjadi dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan, perseroan mengakuisisi 99% saham PT Pelayaran Karana Line (PKL) dan 70% saham PT Karya Abadi Luhur (KAL) dari PT Perusahaan Pelayaran Samudra Karana Line (SKL) senilai total Rp178 miliar.
Disampaikannya, akuisisi ini diharapkan bisa mengakselerasi pertumbuhan aset dan nilai pasar perseroan ke depan. “Selain bertumbuh pesat, kami harapkan juga kerja samanya antara KAL dan PKL ini dengan MITI, sehingga komunikasi berjalan lancar. Dengan masuknya dua perusahaan baru, maka beberapa hal harus ditingkatkan,” kata Andreas.
Sebagai informasi, PT Pelayaran Samudra Karana Line (PSKL) dan Karya Abdi Luhur merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengangkutan laut, logistik, dan jasa bongkar muat. “Tentunya kami mempersiapkan terus untuk bisa ke depannya kami merencanakan bahwa shipping group ini nantinya akan menjadi total logistic supaya perkembangannya akan lebih pesat ke depan,” jelas Andras.
Menurutnya, untuk lebih melengkapi bisnis total logistik, MITI juga mempersiapakan pergudangan, trucking, forwading yang diperkuat pada tahun depan. Dilihat dari kinerja keuangan terakhir, hingga kuartal III/2022, MITI mencatatkan kinerja positif. Total pendapatan naik 46,42% menjadi Rp50,05 miliar, dibandingkan kuartal III/2021 yang sebesar Rp34,18 miliar.
Kenaikan berasal dari kontribusi pendapatan charter hire Utility Boat (UB) Gelatik yang telah beroperasi sejak Januari 2021, dan dari segmen sewa kapal, segmen pengelolaan kapal serta segmen keagenan kapal serta didukung kebijakan efisiensi biaya. Perseroan terus mengembangkan kegiatan pada bidang transportasi laut terdiri dari pengangkutan laut, logistik, dan jasa bongkar muat, melengkapi kegiatan usaha yang dilakukan entitas anak perseroan PT Wasesa Line (WL) dalam mengoperasikan dan menyewakan kapal milik sendiri maupun kapal milik pihak ketiga.
Sektor pelayaran menjadi lingkup potensial bagi MITI. Alasannya, sektor ekspor-impor saat ini tengah digencarkan, terutama setelah pandemi. Perdagangan antar-negara sedang dimaksimalkan untuk meningkatkan nilai jual produk Indonesia. Dari sisi prospek bisnis, MITI melalui anak usaha PT Wasesa Line mulai mengembangkan usaha pelayaran domestik pada awal Januari 2021.
NERACA Jakarta – Sebagai bentuk apresiasi kepada pemegang saham, PT Intanwijaya Internasional (INCI) berencana membagikan dividen tunai tahun buku 2024…
NERACA Jakarta – Di kuartal pertama 2025, PT Daaz Bara Lestari Tbk (DAAZ), salah satu pemain di sektor perdagangan komoditas…
Berhasil mencatatkan pertumbuhan laba di kuartal pertama 2025 dan juga seiring tren kenaikan harga, likuiditas, dan market capital membuat saham…
NERACA Jakarta – Sebagai bentuk apresiasi kepada pemegang saham, PT Intanwijaya Internasional (INCI) berencana membagikan dividen tunai tahun buku 2024…
NERACA Jakarta – Di kuartal pertama 2025, PT Daaz Bara Lestari Tbk (DAAZ), salah satu pemain di sektor perdagangan komoditas…
Berhasil mencatatkan pertumbuhan laba di kuartal pertama 2025 dan juga seiring tren kenaikan harga, likuiditas, dan market capital membuat saham…