Digital dan Syariah

 

Oleh : Ahmad Febriyanto, Mahasiswa FEB Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Kondisi dunia saat ini sedang memasuki perubahan yang sangat signifikan. Hal tersebut bermula dengan adanya digital yang semakin memudahkan segala bentuk pekerjaan manusia. Selain itu pada dua tahun terakhir fenomena pandemi yang terjadi semakin mendukung pembumian digital pada kehidupan sehari-hari manusia. Adanya digital pada saat pandemi terhitung sangat memudahkan manusia sebagaimana salah satu kebermanfaatan digital yaitu adalah menghapuskan jarak.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa dengan digital seluruh manusia dapat melakukan interaksi dan komunikasi tanpa bertemu langsung walau terpisah dengan jarak puluhan ribu hingga jutaan kilometer. Kebermanfaatan digital dan didukung dengan keadaan pandemi menyebabkan seluruh sektor berusaha menghadirkan pelayanan secara digital.

Begitu Pula dengan perbankan dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat. Transformasi bank menggunakan digital dituntut untuk tidak hanya mencetak kartu ATM bahkan lebih hingga menghadirkan layanan keuangan yang lebih inklusif dan real time online. Hal tersebut tentu didasarkan dengan kondisi masyarakat yang semakin cakap dengan digital dan guna mendukung program pemerintah dalam meningkatkan tingkat inklusi keuangan.

Dalam hal ini beberapa bank menghadirkan layanan M-Banking yang kemudian dapat diakses nasabah kapan saja dan dimana saja. Bahkan lebih dari itu perkembangan digital mulai membuat perbankan meminimalisir kantor cabang dan hanya mengandalkan digital dalam pelayanan produk perbankan pada nasabah. Kondisi perbankan yang semakin dituntut digital tersebut juga akan semakin memperjelas persaingan menggunakan digital pada sektor perbankan. Sehingga sinyal persaingan era digital ini harus segera dimaknai dan disikapi khususnya oleh bank syariah.

Iklim Persaingan

Bank syariah sebagai salah satu perbankan yang menawarkan produk-produk bank dengan berdasar pada basis syariah juga memiliki pengaruh penting di Indonesia. Potensi Indonesia dengan jumlah umat muslim sebesar 237,53 juta jiwa menjadi aset penting bagi bank syariah untuk kemudian terus mengembangkan produk yang ada. Sebab dari jumlah penduduk yang besar tersebut seharusnya merupakan ladang tersendiri bagi bank syariah untuk berkembang.

Namun kembali lagi bahwa bank syariah dalam pengembangan nya juga harus memperhatikan iklim persaingan perbankan pada era ini. Sebagaimana disebutkan bahwa iklim persaingan digital memang sudah tidak dapat lagi dihindarkan sehingga dapat dikatakan bahwa opsi berikutnya adalah melakukan digitalisasi pada produk-produk yang ada. Sebagaimana dilakukan oleh beberapa bank syariah di Indonesia dalam menghadirkan layanan digital seperti Bank Syariah Indonesia dengan BSI Mobile. Serta beberapa Unit Usaha Syariah bank digital seperti Bank Jago yang memiliki Jago Syariah dan telah mulai hadir dengan digital Jago Syariah.

Transisi menggunakan digital pada dasarnya menjadi keharusan pada era ini. Utamanya bagi perusahaan atau jenis usaha yang berkaitan dengan pelayanan masyarakat. Argumentasi tersebut didasari dengan keadaan iklim digital yang semakin kompleks. Sehingga bank syariah seperti Bank Jago Syariah dan BSI yang mulai menghadirkan layanan digital setidaknya dapat memenuhi kebutuhan nasabah. Selain itu dimulainya digitalisasi bank syariah pada dasarnya juga merawat potensi keuangan syariah yang besar yang ada di Indonesia.

Sebab hal tersebut menjadi penting bagi bank syariah khususnya sebab fakta yang terjadi saat ini aset potensi yang besar di Indonesia belum dimanfaatkan dengan optimal. Dengan kehadiran digital bank dengan basis syariah diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan nasabah khususnya bagi nasabah bank syariah. Namun dalam meningkatkan kepercayaan tersebut bank syariah perlu terus melakukan pendekatan pada nasabah.

Meningkatkan Kepercayaan

Aspek kepercayaan pada dasarnya merupakan suatu aspek yang mendasar dari kerja sama antara nasabah dengan sebuah perbankan. Dimulai dari aspek percaya tersebut hingga kemudian seluruh nasabah dapat melakukan kerja sama dan transaksi dengan sebuah perbankan. Pendekatan yang tepat menjadi kunci untuk kemudian meningkatkan kepercayaan masyarakat selain meningkatkan pelayanan dan produk yang ada.

Pendekatan pada masyarakat dimaksudkan untuk memberi pengarahan pada masyarakat terkait produk yang ada pada sebuah perbankan. Tentu hal tersebut juga menjadi penting bagi bank syariah mengingat pada fakta yang ada pemanfaatan keuangan syariah di Indonesia belum terlalu maksimal. Pendekatan yang dilakukan juga akan mempengaruhi perilaku keuangan nasabah atau meningkatkan literasi keuangan nasabah.

Sebagaimana program sinergi yang dilakukan OJK dan MES dalam penandatanganan MoU untuk terus mengembangkan keuangan syariah. Pengembangan tersebut dilakukan dengan pendekatan melalui seminar, lokakarya, dan forum diskusi yang berguna memberi pengertian pada masyarakat terkait keuangan syariah sehingga kepercayaan masyarakat semakin meningkat pada produk syariah. Fakta belum maksimalnya keuangan syariah juga dapat dilihat pada data survei OJK yang menyatakan per 2019 tingkat inklusi keuangan syariah di Indonesia mencapai 9% dan tingkat literasi keuangan syariah mencapai 8,93%.

Dengan total 87,18% populasi muslim tentu persentase tersebut dapat dikatakan belum maksimal. Sehingga kemudian pendekatan melalui seminar, lokakarya, dan forum diskusi lain menjadi penting untuk meningkatkan literasi keuangan syariah serta diharapkan juga akan memberi pengaruh pada peningkatan inklusi keuangan syariah. Dengan demikian hadirnya bank syariah dengan digital juga dapat diimbangi dengan kepercayaan masyarakat kepada keuangan syariah yang juga meningkat. Sehingga kemudian baru dapat dikatakan bahwa potensi yang ada dimanfaatkan dengan baik dan Indonesia siap menjadi pusat ekosistem keuangan syariah dunia.

BERITA TERKAIT

Tidak Ada Pihak yang Menolak Hasil Putusan Sidang MK

  Oleh : Dhita Karuniawati, Penelitti di Lembaga Studi Informasi Strategis Indonesia   Mahkamah Konstitusi (MK) mengumumkan hasil sidang putusan…

Investor Dukung Putusan MK dan Penetapan Hasil Pemilu 2024

  Oleh: Nial Fitriani, Analis Ekonomi Politik   Investor atau penanam modal mendukung penuh bagaimana penetapan hasil Pemilihan Umum (Pemilu)…

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Diprediksi Tetap Tinggi di 2024

  Oleh : Attar Yafiq, Pemerhati Ekonomi   Saat ini perekonomian global tengah diguncang oleh berbagai sektor seperti cuaca ekstrim,…

BERITA LAINNYA DI Opini

Tidak Ada Pihak yang Menolak Hasil Putusan Sidang MK

  Oleh : Dhita Karuniawati, Penelitti di Lembaga Studi Informasi Strategis Indonesia   Mahkamah Konstitusi (MK) mengumumkan hasil sidang putusan…

Investor Dukung Putusan MK dan Penetapan Hasil Pemilu 2024

  Oleh: Nial Fitriani, Analis Ekonomi Politik   Investor atau penanam modal mendukung penuh bagaimana penetapan hasil Pemilihan Umum (Pemilu)…

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Diprediksi Tetap Tinggi di 2024

  Oleh : Attar Yafiq, Pemerhati Ekonomi   Saat ini perekonomian global tengah diguncang oleh berbagai sektor seperti cuaca ekstrim,…