Di kuartal tiga 2022, PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI) membukukan rugi bersih periode berjalan sebesar US$ 17,78 juta atau turun 54,34% dibandingkan priode yang saham tahun lalu  rugi bersih sebesar US$ 38,94 juta. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Perolehan rugi bersih tahun berjalan GMFI dipengaruhi oleh jumlah pendapatan usaha pada kuartal III 2022 yang mencapai US$ 150,49 juta. Capaian ini menurun 8,99% dibanding kuartal III 2021 yang sebesar US$ 165,37 juta. Selain itu, GMFI juga mengalami penurunan jumlah beban usaha pada kuartal III 2022 yang mencapai defisit US$ 72,19 juta. Capaian ini menurun dibanding per kuartal III 2021 yang tercatat defisit sebesar US$ 74,84 juta.

Dengan demikian, rugi usaha pada kuartal III 2022 mencapai US$ 6,84 juta, turun 75,28% dibandingkuartal III 2021 yang mencatatkan rugi usaha sebesar Rp27,68 juta.Jumlah rugi khomprehensif periode berjalan kuartal III 2022 senilai US$ 14,78 juta, meningkat dibanding per kuartal III 2021 yang mencatat rugi khomprehensif sebesar US$ 37,02 juta.

Per 30 September 2022, total liabilitas GMFI tercatat menurun menjadi US$ 773,63 juta dari US$ 735,77 juta per 31 Desember 2021. Selain itu, jumlah defisit ekuitas perseroan hingga per kuartal III 2022 mengalami peningkatan menjadi US$ 353,16 juta dibanding posisi per akhir Desember 2021 yang senilai US$ 338,35 juta.

Sebagai informasi, tahun ini perseroan menargetkan pendapatan sebesar US$ 319 juta.  Rian Fajar Isnaeni, VP Corporate Secretary & Legal GMFI pernah bilang, target pendapatan tersebut meningkat sekitar 50% dari pencapaian tahun 2021. Untuk itu, perseroan pun telah menyiapkan sejumlah strategi bisnis yang akan dilakukan. Disebutkan, untuk memitigasi dampak penurunan pendapatan, perusahaan telah melakukan ekspansi pada segmen bisnis yang tidak terlalu terdampak oleh pandemi.