Peluang Pasar Indonesia dan Chile Makin Terbuka Luas

Jakarta – Menteri  Perdagangan  Zulkifli  Hasan dan Wakil  Menteri  Hubungan Ekonomi  Internasional  Chile  José  Miguel  Ahumada  menandatangani  Protokol  Perdagangan  Jasa  ke dalam Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif antara Pemerintah Indonesia dan Chile di  Jakarta Jakarta. 

NERACA

Penandatanganan Protokol tersebut menandai tercapainya  kesepakatan kerja sama perdagangan jasa dalam  kerangka Indonesia-Chile Comprehensive Economic Partnership Agreement (IC-CEPA). Protokol ini merupakan instrumen hukum bagi Persetujuan Perdagangan Jasa dalam persetujuan IC-CEPA yang telah diimplementasikan sejak 2019.

“Dengan ditandatanganinya Protokol tersebut, diharapkan penyedia jasa dari Indonesia akan dapat memanfaatkan  peluang  pasar  dan  meningkatkan  ekspor  jasa  ke  pasar  Chile  pada  sektor-sektor  yang telah  dikomitmenkan.  Dalam  Persetujuan  ini,  Chile  dan  Indonesia  membuka  peluang  yang  cukup  luas bagi  sektor  jasa  arsitektur,  jasa  teknik  (engineering),  jasa  telekomunikasi,  jasa  distribusi,  dan  jasa pariwisata,”terang Mendag Zulkifli Hasan atau biasa disapa Zulhas.

Zulhas menegaskan, Indonesia optimis bahwa Persetujuan Perdagangan Jasa IC-CEPA  akan  meningkatkan kepercayaan antara kedua negara untuk berdagang lebih banyak lagi, terutama bagi  pelaku  usaha Indonesia akan semakin antusias untuk memanfaatkan potensi perdagangan jasa dengan Chile.

Persetujuan Perdagangan Jasa IC-CEPA berhasil disepakati setelah sempat tertunda karena peningkatan kasus pandemi Covid-19 di kedua negara. Selanjutnya, Indonesia dan Chile akan segera memulai proses ratifikasi hingga implementasi sesuai prosedur domestik masing-masing.

“Persetujuan ini diharapkan dapat mendorong sinergi dalam perluasan akses pasar serta memperkuat pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19 bagi Indonesia dan Chile. IC-CEPA  merupakan  perjanjian dagang  bilateral  pertama  yang  dimiliki  Indonesia dengan negara Amerika  Latin. Kerja  sama  kedua negara harus terus dipererat dan dipertahankan,”jelas Zulhas.

Sementara Wakil Menteri Hubungan Ekonomi Internasional Chile, José Miguel Ahumada  menyampaikan, melalui perundingan ini hubungan perdagangan dan perekonomian kedua negara  memasuki tahap kematangan dan prioritas baru. 

Kedua negara dapat melipatgandakan sinergi  saling menguntungkan dalam mengembangkan dan  meningkatkan peluang usaha.

“Melalui Protokol ini, kedua negara dapat memanfaatkan secara penuh melalui  platform ekspor  dan impor untuk arus jasa di kawasan. Indonesia akan mendapat keuntungan adanya peluang perdagangan baru. Di sisi lain, Chile akan mendapat keuntungan dari Indonesia sebagai negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara,” imbuh Ahumada.

Persetujuan IC-CEPA merupakan persetujuan dagang bilateral yang bersifat  bertahap (incremental).Persetujuan ini diawali dengan persetujuan di sektor perdagangan barang yang ditandatangani pada 14 Desember 2017 dan diimplementasikan pada 10 Agustus  2019. 

Sebelumnya, kedua negara telah menyelesaikan proses perundingan perdagangan jasa melalui  empat putaran perundingan dan dalam kurun waktu satu tahun, sesuai dengan target penyelesaiannya.

Berdasarkan data yang diolah oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag), tren perdagangan  Indonesia dengan Chile sejak implementasi IC-CEPA terus menunjukkan peningkatan. Ekspor barang dari Indonesia ke Chile tumbuh 43 persen selama periode 2019 hingga 2021.

Utilisasi IC-CEPA bahkan naik hingga 10 kali lipat pada 2021 dibandingkan dengan 2019. Dengan ditandatanganinya Protokol Perubahan Persetujuan ini, nilai ekspor Indonesia ke Chile berpotensi terus tumbuh, terutama dari sisi ekspor sektor jasa. Sebelumnya, ekspor jasa Indonesia ke Chile pada 2015 - 2019 mengalami pertumbuhan sebesar 28,67 persen.

Seperti diketahui, Chile merupakan negara tujuan ekspor Indonesia ke-46 pada 2022. Sedangkan  sebagai mitra impor, Chile menempati urutan ke-49 sebagai negara asal impor.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada periode  Januari–September  2022,  nilai  ekspor  Indonesia ke Chile telah mencapai USD  253,99  juta, meningkat 43 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021.

Sementara itu, nilai impor Indonesia dari Chile pada periode Januari–September 2022 adalah USD 179,4 juta. Dengan demikian, Indonesia telah mencatat surplus perdagangan sebesar USD 74,59 juta dengan Chile di periode tersebut.

Produk ekspor utama Indonesia ke Chile pada 2022 adalah alas kaki, pupuk, kendaraan bermotor, organic surface-active agents; kacang locust, rumput laut, bit gula, dan tebu. Sementara itu, produk impor utama Indonesia dari Chile pada 2022 adalah anggur segar maupun kering, tembaga, bubur kayu kimia, bijih besi, serta lemak dan minyak ikan atau hewan laut.

Lebih lanjut, Chile juga merupakan hub yang dapat menjadi pintu masuk produk Indonesia ke kawasan  Amerika Latin. Sejak penerapan IC -CEPA pada  Agustus 2019, terjadi kenaikan yang sangat signifikan  pada nilai perdagangan Indonesia dengan Chile.

 

BERITA TERKAIT

Konsumen Cerdas Cipakan Pasar yang Adil

NERACA Jakarta – konsumen yang cerdas dapat berperan aktif dalam menciptakan pasar yang adil, transparan, dan berkelanjutan. Konsumen perlu meluangkan…

Sistem TI Pantau Pemanfaatan Kuota BBL

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik untuk mengawal…

UMKM Pilar Ekonomi Indonesia

NERACA Surabaya – Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) merupakan pilar ekonomi Indonesia. Pemerintah akan terus memfasilitasi kemajuan UMKM dengan…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Konsumen Cerdas Cipakan Pasar yang Adil

NERACA Jakarta – konsumen yang cerdas dapat berperan aktif dalam menciptakan pasar yang adil, transparan, dan berkelanjutan. Konsumen perlu meluangkan…

Sistem TI Pantau Pemanfaatan Kuota BBL

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik untuk mengawal…

UMKM Pilar Ekonomi Indonesia

NERACA Surabaya – Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) merupakan pilar ekonomi Indonesia. Pemerintah akan terus memfasilitasi kemajuan UMKM dengan…