Genjot Penjualan - Darmi Bersaudara Buka Pasar Ekspor Ke Korsel

NERACA

Jakarta – Dorong pertumbuhan penjualan, PT Darmi Bersaudara Tbk (KAYU) terus membuka pasar ekspor baru dan salah satunya ke Korea Selatan (Korsel). “Di bulan September 2022 ini, perseroan menurunkan tim untuk mendampingi tim teknis kontrol kualitas dari pihak pembeli untuk memastikan produk ekspor dari workshop kami telah memenuhi standar yang diminta oleh pasar di Korea Selatan,”kata Direktur Darmi Bersaudara, Nanang Sumartono Hadiwidjojo dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Emiten produsen kayu ini menjelaskan persiapan pengapalan ke Korea terus berjalan dan masih terus berkomunikasi dengan pembeli terkait teknis pelaksanaan. Per September 2022, KAYU telah mengekspor 110 kontainer sebanyak 209.336 pcs di tengah harga freight dan kontainer yang masih terus berkontraksi.

Terkait ketersediaan bahan baku ekspor ke wilayah-wilayah rintisan, KAYU berkoordinasi dengan pemasok baru sampai 2026, salah satunya menandatangani perjanjian kerja sama bilateral dengan perusahaan pemilik konsesi lahan di Indonesia timur. Lebih lanjut, KAYU juga tengah memproses sertifikasi kelayakan asal kayu untuk memenuhi kepatuhan tata kelola niaga kayu internasional, khususnya untuk ekspor ke Eropa dan Amerika Utara.

Sebagai informasi, KAYU saat ini masih mempersiapkan aksi korporasi untuk menggelar rights issue atau Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) yang rencananya akan terealisasi menjelang akhir 2022 atau awal 2023. Adapun dana hasil rights issue akan digunakan untuk menjamin ketersediaan kontainer dan pengendalian harga freight. “Namun demikian, tidak tertutup kemungkinan penggunaan dana tersebut diperluas untuk pengadaan sarana produksi, sebagai langkah awal mewujudkan rencana jangka panjang perseroan hingga 2026,”kata Nanang.

Perseroan di tahun ini mengaku optimistis kinerja akan lebih baik dibanding tahun lalu. Dimana perseroan menargetkan akan mengirimkan sebanyak 450 kontainer hingga akhir tahun. "Darmi Bersaudara telah memulainya dengan rencana kerja cukup optimistis, sekalipun dengan keterbatasan kontainer yang ada dan harga freight yang masih cukup tinggi, "ujar Nanang.

Sekadar informasi, tahun lalu bukanlah momentum yang mudah bagi KAYU. Perseroan menghadapi kendala pemasaran akibat merebaknya pandemi Covid-19 di negara tujuan ekspor, yakni Asia Selatan. Kondisi ini mengakibatkan kinerja terganggu. Pasar utama ekspor KAYU menjadi tidak mudah diakses dan mengalami perlambatan kinerja. Dapat dikatakan, perusahaan kehilangan mayoritas penjualan sehingga kinerja perseroan mengalami penurunan cukup signifikan.

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…