Telkom Pastikan Keandalan Jaringan Telekomunikasi Saat KTT G20

Telkom Pastikan Keandalan Jaringan Telekomunikasi Saat KTT G20
NERACA
Jakarta - Konferensi Tingkat Tinggi G20 adalah hajatan terbesar Indonesia tahun ini, dan karenanya persiapan pun dilakukan secara serius jauh sebelum acara berlangsung. Salah satu yang perlu mendapat perhatian khusus adalah keandalan jaringan telekomunikasi, keberadaannya menjadi krusial karena KTT G20 akan dihadiri para kepala negara dan pemerintahan anggota G20 dan awak media dari dalam dan luar negeri.
Operator telekomunikasi milik negara PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk sudah mempersiapkan kebutuhan jaringan telekomunikasi untuk KTT G20 di Bali sejak Juni. BUMN telekomunikasi itu, melalui Direktur Bidang Jaringan dan Solusi Teknologi Informasi Herlan Wijanarko menyampaikan bahwa secara umum persiapan pihaknya sudah mencapai 99,1 persen.
Persiapan menjelang KTT G20 harus dilakukan sejak Juni karena jaringan telekomunikasi yang diperlukan untuk acara tersebut harus terkoneksi dengan jalur jaringan di luar Bali, baik untuk jaringan domestik maupun jaringan internasional. Untuk jaringan domestik, infrastruktur di Bali terhubung melalui kabel bawah laut ke jaringan arah Pulau Jawa (dua jalur) dan Papua (tiga jalur). Herlan memastikan infrastruktur di Bali sangat aman.
Sementara di dalam Bali, Telkom memastikan keandalan jaringan telekomunikasi dengan mengerahkan Sentra Telepon Otomat (STO) antara lain di tiga lokasi. Fokus Grup Telkom untuk KTT G20 juga mencakup jaringan seluler, yaitu memastikan cakupan jaringan 4G dan 5G di lokasi acara utama KTT G20 mencapai 100 persen.
Selain lokasi utama penyelenggaraan KTT G20, ketersediaan layanan seluler juga mencakup hotel di sekitar lokasi acara, Garuda Wisnu Kencana dan Bandara Internasional Ngurah Rai. Data terbaru dari Telkom menyebutkan Bali memiliki total 7.570 menara base transceiver station (BTS) untuk jaringan 2G, 3G, 4G dan 5G. Pada minggu kedua Oktober, Telkom berupaya menyelesaikan proses untuk menjamin keamanan infrastruktur 31 BTS, memasang "access point" internet di sejumlah titik dan menyiapkan penggunaan 5G demi kelancaran jaringan telekomunikasi selama KTT G20 nanti.
Telkom menyatakan mereka bekerja sama dengan seluruh operator seluler yang beroperasi di Indonesia untuk memastikan kualitas jaringan telekomunikasi. Kolaborasi antaroperator seluler untuk perhelatan besar berskala internasional adalah hal yang wajar. Kolaborasi antaroperator seluler sangat diperlukan untuk acara besar KTT G20 karena selain Telkom, operator seluler lain juga menggelar jaringan di Bali. Itu membuat jaringan menjadi sangat aman.
Saat ini terdapat empat operator seluler yang beroperasi di Indonesia, yaitu Telkomsel milik Grup Telkom, XL Axiata dan Indosat Ooreedo Hutchison. Ketersediaan layanan seluler di lokasi utama dan sekitar KTT G20 juga termasuk "roaming" untuk delegasi dan tamu yang datang dari luar negeri.
Telkom juga sudah mengantisipasi akan ada lalu lintas telekomunikasi yang sangat tinggi selama KTT G20 November nanti. Pada akhir Oktober nanti, mereka berencana mengadakan pengecekan final kesiapan jaringan telekomunikasi bersama pemangku kepentingan, antara lain Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Kehadiran para kepala negara pada KTT G20 nanti akan menyebabkan penerapan keamanan yang super ketat. Ada kalanya pengamanan untuk kepala negara menimbulkan gangguan (jamming) pada jaringan telekomunikasi, misalnya pada jaringan WiFi. Untuk mengantisipasi hal seperti ini, Telkom menyiapkan internet broadband berbasis kabel, wired LAN, jika WiFi sewaktu-waktu terganggu oleh pengamanan untuk kepala negara.
Keamanan Siber
Selain keandalan jaringan, Telkom juga menyiapkan tim untuk mengantisipasi kendala jaringan telekomunikasi selama KTT G20. Di sejumlah titik di Bali, mereka menyiapkan posko yang beroperasi selama 24 jam sehari dan tujuh hari seminggu dan sekitar 340 teknisi yang hadir secara langsung untuk mengatasi kendala.
Telkom mengerahkan posko di Surabaya, Jawa Timur dan posko nasional di Jakarta untuk memantau keandalan jaringan telekomunikasi selama KTT G20. Salah satu isu yang diperhatikan Telkom untuk jaringan telekomunikasi KTT G20 adalah urusan keamanan siber, apalagi baru-baru ini Indonesia menghadapi serangan siber.
Telkom memastikan mereka sudah mengantisipasi serangan siber, baik dari domestik maupun internasional. Khusus untuk KTT G20, Telkom memasang pelindung yang mereka sebut "next generation firewall" untuk membentengi jaringan dari serangan siber. Termasuk dalam firewall yang mereka pasang adalah untuk menangkal serangan distributed denial-of-service (DDoS).
Sementara untuk keamanan data, Telkom memastikan tempat penyimpanan (storage) yang mereka gunakan sudah dipasangi enkripsi sehingga bisa memperkecil kemungkinan diretas. Pemerintah terus melakukan persiapan demi persiapan menjelang KTT G20 nanti, yang terbaru, Presiden Joko Widodo mengadakan rapat dengan para menteri untuk membahas substansi, kesiapan fisik dan rincian sesi untuk puncak acara G20 itu.

 

NERACA


Jakarta - Konferensi Tingkat Tinggi G20 adalah hajatan terbesar Indonesia tahun ini, dan karenanya persiapan pun dilakukan secara serius jauh sebelum acara berlangsung. Salah satu yang perlu mendapat perhatian khusus adalah keandalan jaringan telekomunikasi, keberadaannya menjadi krusial karena KTT G20 akan dihadiri para kepala negara dan pemerintahan anggota G20 dan awak media dari dalam dan luar negeri.

Operator telekomunikasi milik negara PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk sudah mempersiapkan kebutuhan jaringan telekomunikasi untuk KTT G20 di Bali sejak Juni. BUMN telekomunikasi itu, melalui Direktur Bidang Jaringan dan Solusi Teknologi Informasi Herlan Wijanarko menyampaikan bahwa secara umum persiapan pihaknya sudah mencapai 99,1 persen.

Persiapan menjelang KTT G20 harus dilakukan sejak Juni karena jaringan telekomunikasi yang diperlukan untuk acara tersebut harus terkoneksi dengan jalur jaringan di luar Bali, baik untuk jaringan domestik maupun jaringan internasional. Untuk jaringan domestik, infrastruktur di Bali terhubung melalui kabel bawah laut ke jaringan arah Pulau Jawa (dua jalur) dan Papua (tiga jalur). Herlan memastikan infrastruktur di Bali sangat aman.

Sementara di dalam Bali, Telkom memastikan keandalan jaringan telekomunikasi dengan mengerahkan Sentra Telepon Otomat (STO) antara lain di tiga lokasi. Fokus Grup Telkom untuk KTT G20 juga mencakup jaringan seluler, yaitu memastikan cakupan jaringan 4G dan 5G di lokasi acara utama KTT G20 mencapai 100 persen.

Selain lokasi utama penyelenggaraan KTT G20, ketersediaan layanan seluler juga mencakup hotel di sekitar lokasi acara, Garuda Wisnu Kencana dan Bandara Internasional Ngurah Rai. Data terbaru dari Telkom menyebutkan Bali memiliki total 7.570 menara base transceiver station (BTS) untuk jaringan 2G, 3G, 4G dan 5G. Pada minggu kedua Oktober, Telkom berupaya menyelesaikan proses untuk menjamin keamanan infrastruktur 31 BTS, memasang "access point" internet di sejumlah titik dan menyiapkan penggunaan 5G demi kelancaran jaringan telekomunikasi selama KTT G20 nanti.

Telkom menyatakan mereka bekerja sama dengan seluruh operator seluler yang beroperasi di Indonesia untuk memastikan kualitas jaringan telekomunikasi. Kolaborasi antaroperator seluler untuk perhelatan besar berskala internasional adalah hal yang wajar. Kolaborasi antaroperator seluler sangat diperlukan untuk acara besar KTT G20 karena selain Telkom, operator seluler lain juga menggelar jaringan di Bali. Itu membuat jaringan menjadi sangat aman.

Saat ini terdapat empat operator seluler yang beroperasi di Indonesia, yaitu Telkomsel milik Grup Telkom, XL Axiata dan Indosat Ooreedo Hutchison. Ketersediaan layanan seluler di lokasi utama dan sekitar KTT G20 juga termasuk "roaming" untuk delegasi dan tamu yang datang dari luar negeri.

Telkom juga sudah mengantisipasi akan ada lalu lintas telekomunikasi yang sangat tinggi selama KTT G20 November nanti. Pada akhir Oktober nanti, mereka berencana mengadakan pengecekan final kesiapan jaringan telekomunikasi bersama pemangku kepentingan, antara lain Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Kehadiran para kepala negara pada KTT G20 nanti akan menyebabkan penerapan keamanan yang super ketat. Ada kalanya pengamanan untuk kepala negara menimbulkan gangguan (jamming) pada jaringan telekomunikasi, misalnya pada jaringan WiFi. Untuk mengantisipasi hal seperti ini, Telkom menyiapkan internet broadband berbasis kabel, wired LAN, jika WiFi sewaktu-waktu terganggu oleh pengamanan untuk kepala negara.

Keamanan Siber

Selain keandalan jaringan, Telkom juga menyiapkan tim untuk mengantisipasi kendala jaringan telekomunikasi selama KTT G20. Di sejumlah titik di Bali, mereka menyiapkan posko yang beroperasi selama 24 jam sehari dan tujuh hari seminggu dan sekitar 340 teknisi yang hadir secara langsung untuk mengatasi kendala.

Telkom mengerahkan posko di Surabaya, Jawa Timur dan posko nasional di Jakarta untuk memantau keandalan jaringan telekomunikasi selama KTT G20. Salah satu isu yang diperhatikan Telkom untuk jaringan telekomunikasi KTT G20 adalah urusan keamanan siber, apalagi baru-baru ini Indonesia menghadapi serangan siber.

Telkom memastikan mereka sudah mengantisipasi serangan siber, baik dari domestik maupun internasional. Khusus untuk KTT G20, Telkom memasang pelindung yang mereka sebut "next generation firewall" untuk membentengi jaringan dari serangan siber. Termasuk dalam firewall yang mereka pasang adalah untuk menangkal serangan distributed denial-of-service (DDoS).

Sementara untuk keamanan data, Telkom memastikan tempat penyimpanan (storage) yang mereka gunakan sudah dipasangi enkripsi sehingga bisa memperkecil kemungkinan diretas. Pemerintah terus melakukan persiapan demi persiapan menjelang KTT G20 nanti, yang terbaru, Presiden Joko Widodo mengadakan rapat dengan para menteri untuk membahas substansi, kesiapan fisik dan rincian sesi untuk puncak acara G20 itu.

 

BERITA TERKAIT

Arus Balik Lebaran 2024, Pelita Air Capai On Time Performance 95 Persen

NERACA Jakarta – Pelita Air (kode penerbangan IP),maskapai layanan medium (medium service airline), mencapai rata-rata tingkat ketepatan waktu penerbangan atau on-time…

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace NERACA  Jateng - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi…

Moody's Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia

Moody's Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia  NERACA Jakarta - Lembaga pemeringkat Moody's kembali mempertahankan peringkat kredit atau Sovereign Credit Rating Republik…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Arus Balik Lebaran 2024, Pelita Air Capai On Time Performance 95 Persen

NERACA Jakarta – Pelita Air (kode penerbangan IP),maskapai layanan medium (medium service airline), mencapai rata-rata tingkat ketepatan waktu penerbangan atau on-time…

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace NERACA  Jateng - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi…

Moody's Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia

Moody's Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia  NERACA Jakarta - Lembaga pemeringkat Moody's kembali mempertahankan peringkat kredit atau Sovereign Credit Rating Republik…