Semester I-2022, Ekspor Batik Capai USD 27,42 juta - Pasar Batik Semakin Terbuka

Yogyakarta – Batik Indonesia dikenal memiliki kaitan erat dengan gambaran adat istiadat serta budaya di berbagai wilayah. Hampir setiap daerah memiliki ciri khas motif, karakteristik, maupun warna batik dengan keunikan masing-masing. Namun, kini batik Indonesia semakin digemari masyarakat dalam dan luar negeri.

NERACA

Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kementerian Perindustrian Doddy Rahadi mengatakan nilai ekspor produk batik Indonesia pada semester satu 2022 mencapai USD 27,42 juta.

"Sumbangsih industri batik terhadap devisa tercermin melalui capaian ekspor sepanjang tahun 2021 yang mencapai USD 46,24 juta dan pada semester I 2022 nilai ekspor batik mencapai USD 27,42 juta," kata Doddy di Yogyakarta, mengutip laman Antara.

Sehingga dalam hal ini, Doddy berharap kinerja industri batik yang baik ini dapat terus berkembang maju seiring dengan pulihnya kondisi ekonomi nasional pascapandemi Covid-19.

lebih lanjut Doddy mengungkapkan, Hari Batik Nasional merupakan bagian yang tidak terpisahkan atas pengukuhan badan PBB, UNESCO bahwa batik Indonesia menjadi warisan budaya tak benda peninggalan budaya dunia, yang ditetapkan pada 2 Oktober 2009.

"Pengukuhan UNESCO itu menjadi suatu kebanggaan dan sekaligus tantangan bagi bangsa Indonesia, karena seluruh pemangku kepentingan batik di Indonesia dituntut untuk terus melestarikan dan melindungi batik sebagai warisan budaya yang berkelanjutan," papar Doddy.

Lebih lanjut, Kepala BSKJI mengatakan tema Hari Batik Nasional tahun 2022 adalah "Batik Merangkai Indonesia". Batik sebagai budaya asli milik Indonesia kini telah tumbuh di daerah-daerah, yang bahkan tidak memiliki tradisi membatik.

Selain itu, tema Hari Batik Nasional itu juga sejalan dengan Presidensi G20 "Recover Together, Recover Stronger" yang tercermin dari besarnya tenaga kerja yang bergantung pada industri ini.
"Keberadaan industri batik Nusantara inilah yang diharapkan mampu menjadi sarana pemersatu Indonesia untuk pulih dan bangkit dari dampak pandemi yang saat ini tengah berlangsung," jelas Doddy.

Sementara itu, Kepala BBSPJIKB Kemenperin Hendra Yetty menambahkan rangkaian Hari Batik Nasional 2022 menyuguhkan sejumlah kegiatan, di antaranya fasilitasi sertifikasi Batikmark "Batik Indonesia" kepada industri batik Indonesia yang tersebar di Sumatera, Jawa, Madura, Kalimantan, hingga Papua.

Kemudian workshop batik bersama pelajar dan mahasiswa perwakilan dari berbagai pelosok Nusantara, online talkshow bertajuk NgoPPI (Ngobrol Pagi Penuh Inspirasi) secara daring setiap Kamis selama Agustus-November 2022 dengan topik terkait ragam dan keunikan batik eksotis Nusantara.

Kemudian, ada pasar batik, pameran batik, klinik konsultasi layanan jasa terkait batik, dan Seminar Nasional Industri Kerajinan dan Batik (SNIKB) 2022.

Sebelumnya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, “bagi saya pribadi, batik itu in my blood. Memakai batik merupakan cara kita untuk menghormati tradisi dan warisan budaya bangsa yang begitu baik, menghormati kearifan lokal, dan menunjukkan kecintaan kita terhadap produk-produk dalam negeri, juga mengembangkan industri kecil dan menengah (IKM) berbasis batik di Indonesia, dan tentu akan membantu memperkokoh perekonomian nasional.”

Di samping itu, lanjut Agus, batik juga memiliki nilai seni yang tinggi sehingga sangat fashionable untuk digunakan dalam berbagai acara atau kegiatan baik resmi maupun kasual. “Jadi, ada makna dan manfaat besar dalam kebiasaan atau tradisi kita menggunakan batik, baik dari aspek fesyen, aspek sosial budaya, maupun aspek ekonomi,” imbuh Agus.

Menurut Agus, pengembangan industri batik, membutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak. Pemerintah bekerja sama dengan berbagai stakeholder seperti asosiasi, pelaku usaha, desainer, akademisi, marketplace, hingga influencer untuk dapat mengembangkan, memperkenalkan, serta mempromosikan potensi kekayaan batik Indonesia.

“Dalam kesempatan ini, Bank Mandiri hadir mendukung kegiatan komunitas, dan juga Yayasan Batik Indonesia (YBI) yang terus menerus mengawal pengembangan batik dan telah ditetapkan sebagai Non-Governmental Organization (NGO) berdasarkan hasil Sidang UNESCO di Paris pada tanggal 7 Juli 2022,” kata Agus.

Pada kesempatan tersebut, Agus mengimbau komunitas batik di berbagai daerah di Indonesia untuk dapat mengajukan Perlindungan Kekayaan Intelektual (HKI) Indikasi Geografis bagi ciri khas batik di daerahnya. Indikasi Geografis dapat diberikan bagi produk batik yang telah memiliki reputasi dan ciri khas yang berkaitan dengan faktor alam, faktor manusia, maupun gabungan faktor keduanya pada batasan geografis setempat. HKI tersebut diberikan secara kolektif dan dimiliki secara komunal oleh masyarakat produsen batik setempat.

Salah satu komunitas batik yang telah mendapatkan Indikasi Geografis adalah Paguyuban Batik Nitik Yogyakarta, yang juga turut berpartisipasi pada Pameran Hari Batik Nasional kali ini. Penerapan Perlindungan Kekayaan Intelektual Batik tentunya mampu memacu pengembangan dan pelindungan ciri khas batik dari berbagai daerah di Indonesia sehingga industri batik yang mayoritas digeluti oleh pelaku usaha IKM dapat terus membantu menggerakan roda perekonomian di masyarakat.

“industri batik, yang merupakan bagian dari industri tesktil, juga menjadi salah satu sektor andalan dalam implementasi peta jalan terintegrasi Making Indonesia 4.0,” jelas Agus

 

BERITA TERKAIT

Kunci Cermat Bermedia Sosial - Pahami dan Tingkatkan Kompetensi Platform Digital

Kecermatan dalam bermedia sosial sangat ditentukan oleh pemahaman dan kompetensi pengguna terkait platform digital. Kompetensi tersebut meliputi pemahaman terhadap perangkat…

IKM Tenun Terus Dipacu

NERACA Jakarta – Dalam menjaga warisan budaya nusantara, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berupaya mendorong pengembangan sektor industri kerajinan dan wastra…

PLTP Kamojang Jadi Salah Satu Rujukan Perumusan INET-ZERO

NERACA Jakarta – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tengah menyusun Dokumen…

BERITA LAINNYA DI Industri

Kunci Cermat Bermedia Sosial - Pahami dan Tingkatkan Kompetensi Platform Digital

Kecermatan dalam bermedia sosial sangat ditentukan oleh pemahaman dan kompetensi pengguna terkait platform digital. Kompetensi tersebut meliputi pemahaman terhadap perangkat…

IKM Tenun Terus Dipacu

NERACA Jakarta – Dalam menjaga warisan budaya nusantara, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berupaya mendorong pengembangan sektor industri kerajinan dan wastra…

PLTP Kamojang Jadi Salah Satu Rujukan Perumusan INET-ZERO

NERACA Jakarta – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tengah menyusun Dokumen…