Endemi & Sport Tourism

 

Oleh: Dr. Edy Purwo Saputro, MSi., Dosen Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Solo

 

Hari Pariwisata Sedunia - World Tourism Day  (WTD) – diperingati setiap 27 September dan kali ini temanya “Rethingking Tourism”. Hal ini menarik dicermati karena endemi pasca pandemi menjanjikan kebangkitan sektor kepariwisataan untuk mendulang devisa. Pandemi 2 tahun terakhir telah membuyarkan target semua sektor, meski di sisi lain era endemi telah muncul. Oleh karena itu, seiring dengan endemi maka sejumlah sektor kini telah bergerak ke arah positif dan karenanya sektor pariwisata juga mulai bangkit.

Fakta ini bisa terlihat dari sukses acara MotoGP di Mandalika pada 18-20 Maret lalu dan juga sejumlah konser musik. Artinya, acara Formula E pada 4 Juni lalu di Jakarta memacu optimisme pasca pandemi. Panitia Jakarta E-Prix 2022 juga sukses merekrut sejumlah sponsor demi mendukung gelaran tersebut dan diharapkan mendukung sport tourism. Sukses Jakarta E-Prix berdampak bagi Otda dan kepariwisataan, terutama sport tourism.

Pariwisata di era Otda menarik dicermati karena berkepentingan dengan penerimaan di pusat dan daerah. Salah satu isu era otda dan pariwisata yang menarik yaitu sukses dari MotoGP Mandalika dan juga Jakarta E-Prix. Keduanya memberikan kesempatan kepada Indonesia menjadi tuan rumah yaitu race kedua berlabel MotoGP Mandalika di Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika pada 18-20 Maret lalu dan yang kedua yaitu Jakarta E-Prix Sabtu 4 Juni 2022. Beralasan jika race MotoGP dan Jakarta E-Prix bisa menjadi pelipur lara di tengah pandemi 2 tahun.

Selain itu, sukses ajang MotoGP Mandalika dan Jakarta E-Prix memacu gairah kepariwisataan, terutama dari sport tourism yang diyakini berdampak sistemik. Artinya, tidak ada alasan untuk tidak memetik prospek suksesnya race MotoGP Mandalika 18-20 Maret 2022 lalu dan Jakarta E-Prix pada 4 Juni 2022.

Potensi Kepariwisataan

Keyakinan terhadap peran penting race MotoGP Mandalika dan Jakarta E-Prix terkait kepariwisataan terlihat dari antusiasme para pembalap dalam kedua race itu. Paling tidak hal ini terlihat dari medsos pembalap yang menyampaikan informasi terkait keindahan lokasi baik Mandalika atau Jakarta dan secara tidak langsung ini memaparkan eksotisme Indonesia umumnya. Oleh karena itu, realitas ini memacu daya tarik kepariwisataan dan publik di luar yang sebelumnya tidak begitu mengenal kedua lokasinya maka sejak ada pemberitaan menjadi terbuka mindset-nya.

Implikasi tentu akan terbangun sikap positif yang dalam teoritis pemasaran akan berdampak terhadap niat kunjungan ke Indonesia pada umumnya dan ke race tersebut pada khususnya (selaras dengan era Otda). Jadi, dari kedua sport tourism ini diharapkan memacu kembali gairah kepariwisataan nasional dan pastinya juga berdampak sistemik terhadap kepariwisataan di semua daerah.

Perubahan sikap positif tersebut harus terus distimulasi dengan berbagai informasi positif sehingga mampu berkelanjutan terhadap penciptaan sikap positif dengan harapan adalah berkunjung ke Indonesia pada umumnya. Implikasi tentu tidak dapat diciptakan dengan waktu sesaat terutama pasca race. Oleh karena itu, perlu adanya program sistematis dan berkelanjutan sehingga pasca race tidak kemudian terlupakan dan ironisnya bisa menjadi mangkrak karena tidak ada geliat yang hidup dan menghidupi lokasi race tersebut. Jadi asa pasca hajatan MotoGP Mandalika dan Jakarta E-Prix haruslah tetap ada agar geliat kepariwisataan, terutama sport tourism bisa terus tumbuh – berkembang.

Fakta lain yang juga menarik dari kedua race itu yaitu fenomena pandemi di sejumlah negara yang sebelumnya sempat memicu kekhawatiran akan keberlanjutan kedua race. Betapa tidak imbas dari pandemi sempat membuat regulasi semakin ketat, bukan hanya bagi pembalap tetapi juga penonton. Padahal ajang balap otomotif merupakan salah satu olahraga balapan yang sangat menarik tidak hanya dari aspek kepariwisataan tapi juga kepentingan ekonomi – bisnis.

Kasus ini yang secara tidak langsung memacu Malaysia menggelar balapan MotoGP di Sepang. Ironisnya pada tahun 2021 lalu MotoGP Sepang Malaysia dibatalkan akibat pandemi (seharusnya terjadwal pada 22-24 Oktober 2021). Kekhawatiran yang terjadi di Sepang sempat juga memicu keresahan terhadap agenda pelaksanaan race yaitu MotoGP di Mandalika dan Jakarta E-Prix.

Sejumlah pihak di Kementerian Olahraga harus berjibaku untuk mensukseskan pelaksanaan karena race MotoGP Mandalika dan Jakarta E-Prix menjadi taruhan terkait pencitraan Indonesia di masa depan. Kepastian kedua race MotoGP Mandalika dan juga Jakarta E-Prix menjadi penghibur pandemi karena ada mata rantai kompleks, termasuk missal menghidupkan hunian hotel dan kepariwisataan secara umum yang selaras dengan semangat era Otda demi memacu penerimaan daerah.

Terlepas dari kemeriahan dan kehebohan race MotoGP Mandalika dan Jakarta E-Prix, pastinya mata rantai sukses kedua race harus berkelanjutan karena kemanfaatannya tidak hanya bersifat lokal, tapi juga nasional, termasuk juga dari kepentingan mengembalikan citra dan daya tarik kunjungan kepariwisataan yang selama pandemi 2 tahun terakhir ini meredup. Oleh karena itu, semua upaya harus dilakukan untuk memacu kembali minat kunjungan dan membangkitkan sport tourism sebagai salah satu magnet kepariwisataan di era global. Sinergi dari sukses race MotoGP Mandalika dan Jakarta E-Prix tentu juga menyajikan berbagai kejutan yang menarik untuk dinikmati.

Prospek Cerah

Pelajaran menarik dari MotoGP Mandalika dan Jakarta E-Prix adalah kesuksesan dari hajatan race meski di sisi lain diakui masih ada beberapa aspek yang harus dibenahi, termasuk misal aspek kebersihan pasca balapan. Terkait ini sempat viral kondisi ruang penonton yang penuh bungkus bekas makanan-minuman pasca MotoGP Mandalika dan ini haruslah menjadi catatan bagi Jakarta E-Prix. Selain itu eksistensi sang pawang juga sempat viral karena sejumlah kontroversi, baik dari aspek budaya maupun keagamaan.

Terlepas dari itu semua, pastinya sukses hajatan race MotoGP Mandalika dan Jakarta E-Prix menjadi torehan di sejarah emas sport tourism di Indonesia. Oleh karena itu pasca MotoGP Mandalika dan Jakarta E-Prix perlu kejelasan hajatan yang lain sehingga tidak terlupakan dan diharapkan pastinya tidak terbengkalai, apalagi mangkrak. Kekhawatiran ini tentu bukan tanpa alasan.

MotoGP Mandalika dan Jakarta E-Prix memberikan prospek cerah bagi kepariwisataan pada khususnya dan sport tourism pada umumnya. Mengembalikan citra kepariwisataan yang sempat 2 tahun terdampak karena pandemi maka perlu ada strategi dan terobosan yang jitu untuk memacu daya tarik kunjungan ke Indonesia. Mata rantai kepariwisataan sangat kompleks sehingga gairah kepariwisataan membangkitkan geliat ekonomi bisnis pasca pandemi yang telah berlangsung 2 tahun terakhir.

Jadi, membangun era Otda juga sangat perlu untuk menghidupkan kepariwisataan karena dampak sistemiknya kompleks. Semoga pasca pandemi menuju endemi geliat kepariwisataan semakin bergariah karena hal ini berdampak sistemik terhadap geiiat ekonomi bisnis secara berkelanjutan.

BERITA TERKAIT

Bansos Pangan atau Beras oleh Bapanas dan Bulog Langgar UU Pangan dan UU Kesejahteraan Sosial?

  Oleh: Anthony Budiawan, Managing Director PEPS (Political Economy and Policy Studies) Presiden Joko Widodo memutuskan perpanjangan pemberian Bantuan Sosial…

Pembangunan Papua Jadi Daya Tarik Investasi dan Ekonomi

  Oleh : Clara Anastasya Wompere, Pemerhati Ekonomi Pembangunan   Bumi Cenderawasih memang menjadi fokus pembangunan yang signifikan di era…

Pastikan Stabilitas Harga dan Stok Beras, Pemerintah Komitmen Ketahanan Pangan

  Oleh : Nesya Alisha, Pengamat Pangan Mewujudkan ketahanan pangan di Indonesia sangat penting karena memiliki dampak besar pada stabilitas…

BERITA LAINNYA DI Opini

Bansos Pangan atau Beras oleh Bapanas dan Bulog Langgar UU Pangan dan UU Kesejahteraan Sosial?

  Oleh: Anthony Budiawan, Managing Director PEPS (Political Economy and Policy Studies) Presiden Joko Widodo memutuskan perpanjangan pemberian Bantuan Sosial…

Pembangunan Papua Jadi Daya Tarik Investasi dan Ekonomi

  Oleh : Clara Anastasya Wompere, Pemerhati Ekonomi Pembangunan   Bumi Cenderawasih memang menjadi fokus pembangunan yang signifikan di era…

Pastikan Stabilitas Harga dan Stok Beras, Pemerintah Komitmen Ketahanan Pangan

  Oleh : Nesya Alisha, Pengamat Pangan Mewujudkan ketahanan pangan di Indonesia sangat penting karena memiliki dampak besar pada stabilitas…