Butuh Solusi Tunggal dan Raksasa untuk Pendidikan di Timur Indonesia

 

NERACA

Jakarta - Pendidikan di Indonesia belum merata. Ada beberapa daerah yang kualitas pendidikannya baik, namun banyak juga daerah yang justru terbelakang, terlebih yang letaknya jauh dari ibukota seperti di Timur Indonesia. Muncul asumsi-asumsi miring tentang Timur Indonesia yang cenderung negatif seperti intoleran, serba kekurangan, bahkan rentan terhadap kekerasan. 

Kenyataannya, kondisi yang terjadi di lapangan tidak selalu sesuai dengan asumsi-asumsi yang disebarluaskan. Sejauh ini, langkah paling ideal untuk memahami Timur Indonesia dengan menginjakkan kaki disana secara langsung. Namun, dengan inisiasi Yayasan Gerakan Indonesia Mengajar melakukan langkah sebaliknya. Menghadirkan masyarakat dari berbagai wilayah Timur Indonesia untuk bercerita dan berdiskusi secara langsung dengan mereka melalui Konferensi : Pendidikan di Timur Indonesia.

Menurut Ketua Yayasan Gerakan Indonesia Mengajar Hikmat Hardono, dibutuhkan solusi yang tunggal dan raksasan untuk mengatasi berbagai persoalan pendidikan khususnya di Timur Indonesia. “Selama 12 tahun Gerakan Indonesia Mengajar mengirim pengajar muda ke wilayah Timur Indonesia, tantangan masih relatif ada dan selalu berulang. Namun, kami belum bisa mengatasi masalah tersebut sendirian. Karena dibutuhkan solusi tunggal dan raksasa dan kita harus sepakat,” kata Hikmat saat ditemui di Kementerian Pendidikan dan Budaya (Kemendikbud) Jakarta, Selasa (20/9).

Lewat Konferensi Pendidikan di Timur Indonesia, Hikmat menyampaikan bahwa akan menghadirkan berbagai pembicara secara langsung yang mengalami dan menyelami bagaimana sesungguhnya pendidikan di Timur Indonesia. Para pembicara nantinya akan menuturkan fakta-fakta, membagikan potret-potret perjuangan di daerah dan mengajak untuk sama-sama menyelami realita.

Sejauh ini, Gerakan Indonesia Mengajar telah mempunyai 12 angkatan dengan 1.155 pengajar muda yang dikirim ke 38 Kabupaten di seluruh Indonesia. Salah satu pengajar muda yaitu Iffah Sulistyawati yang telah mengajar selama 1 tahun di Kabupaten Maybrat, Papua Barat. Iffah tidak menyangka bahwa Kabupaten Maybrat memiliki akses informasi yang lebih baik dari dugaannya.

“Aliran listrik disana sudah 24 jam, bahkan sinyal disana sudah 4G. Alhasil masyarakat disana sudah dapat menikmati informasi dengan baik. Mereka tau Youtube, Tik Tok dan Facebook. Namun yang jadi permasalahan adalah mereka tidak tau bagaimana memanfaatkan. Semua peralatan sudah terfasilitasi dengan baik, hampir semua sekolah di Maybrat punya fasilitas akan tetapi kesiapan sumber daya manusia yang mengerti ini belum ada,” katanya.

Konferensi Pendidikan di Timur Indonesia akan berlangsung selama 2 hari mulai 24-25 September di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Jakarta. Berbagai pihak seperti masyarakat Timur Indonesia, para penggerak pendidikan, Pemerintah Daerah dan Pusat, NGO, hingga akademisi dan peneliti bersama-sama akan memaparkan kenyataan kondisi pendidikan di wilayah Timur.

“Selama dua hari ini, berbagai asumsi atau mitos akan terpatahkan. Dan Indonesia Mengajar bersama seluruh orang yang terlibat dalam konferensi, pada akhirnya memenuhi cita-cita bersama yaitu dengan memperdengarkan cerita realita wilayah Timur yang selama ini orang lain belum pernah tau,” pungkas Hikmat. 

BERITA TERKAIT

40.164 Sekolah Miliki Siswa Berkebutuhan Khusus

    Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyebutkan terdapat 40.164 satuan pendidikan formal di Indonesia yang memiliki peserta…

Perpusnas Bikin Kegiatan Mudik Asyik Baca Buku

  Perpustakaan Nasional (Perpusnas) menyambut baik kegiatan mudik asyik baca buku tahun 2024 yang diinisiasi oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan…

Mengajak Anak untuk Ikut Mudik, Perhatikan Hal Ini

  Datangnya bulan Ramadan selalu bersamaan dengan persiapan umat muslim untuk pulang ke kampung halaman dengan tujuan berkumpul bersama keluarga…

BERITA LAINNYA DI

40.164 Sekolah Miliki Siswa Berkebutuhan Khusus

    Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyebutkan terdapat 40.164 satuan pendidikan formal di Indonesia yang memiliki peserta…

Perpusnas Bikin Kegiatan Mudik Asyik Baca Buku

  Perpustakaan Nasional (Perpusnas) menyambut baik kegiatan mudik asyik baca buku tahun 2024 yang diinisiasi oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan…

Mengajak Anak untuk Ikut Mudik, Perhatikan Hal Ini

  Datangnya bulan Ramadan selalu bersamaan dengan persiapan umat muslim untuk pulang ke kampung halaman dengan tujuan berkumpul bersama keluarga…