Dukung pemberdayaan perempuan untuk mandiri secara ekonomi, Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) melakukan pendampingan dan pembinaan terhadap pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk memiliki daya saing dan termasuk naik kelas dalam bisisnya. Hal inilah yang dirasakan pelaku Pintya Dwanita Ayu, pelaku UMKM Batik Prateshi dari Semarang Jawa Tengah yang terbantu atas dukungan dari YDBA.

Sebagai informasi, batik Pratesthi sendiri merupakan UMKM binaan YDBA yang aktif mengikuti berbagai program pembinaan, antara lain Pelatihan dan Pendampingan 5R (Ringkas, Rapi, Resik,
Rawat, Rajin), Pelatihan Digital Marketing, Pelatihan dan Pendampingan Cost Accounting dan
mengikuti berbagai pameran yang difasilitasi oleh YDBA.

Kata Pintya Dwanita Ayu, kemajuan bisnis batiknya tidak lepas dari dukungan dan bantuan YDBA sehingga memiliki omset setahunnya Rp 250 juta hingga Rp 290 juta. “Berkat pendampingan YDBA, bisnis batik printing ini juga berhasil tembus pasar ekspor di Jepang, Dubai, Malaysia, Singapura dan Korea Selatan, “ujarnya di Jakarta, kemarin.

Perjalanan bisnis batiknya saat ini terus berkembang, disampaikanya dari tahun 2018 hingga saat ini sudah memiliki enam tenaga kerja dan masih terbuka untuk menyerap tenaga kerja. Menurutnya, pasar batik printing dan ecofunding ini masih sangat menjanjikan lantaran harganya terjangkau dan terlebih trennya terus meningkat. Saat ini produksi tiap bulannya, kata Ayu, mampu mencapai 80 pis.

Selanjutnya dalam pengembangan bisnisnya pasca pandemi Covid-19, kerajinan batik eco print ini juga menyasar untuk pembuatan gift atau souvenir. Pasalnya, pasarnya juga sangat menjanjikan dan permintaannya meningkat.

Sementara Ketua Pengurus YDBA, Sigit P. Kumala memberikan apresiasi atas kegigihan UMKM batik milik Pintya Dwanita Ayu. Bahkan kerajinan batik ini berhasil menyerap tenaga kerja dan mampu menggali potensi kaum perempuan untuk mandiri.”Semoga apa yang disampaikan dapat memberikan inspirasi dan manfaat untuk rekan-rekan media di kemudian hari, khususnya Rekan-Rekan yang tertarik untuk terjun ke dunia usaha,’’ujarnya.

Sebagai informasi, batik Pratesthi berdiri sejak Desember 2015 dengan fokus pada dunia fashion dan craft, yaitu batik & ecoprint. Prateshi memiliki visi, yaitu pemberdayaan wanit dan ibu rumah tangga untuk berpikir, berproses dan berinovasi melalui industri batik, craft dan ecoprint dengan
memegang prinsip ramah lingkungan untuk mengenalkan warisan budaya Indonesia, khususnya budaya Jawa.

Pratesthi memiliki 4 misi, yaitu empowerment atau pemberdayaan untuk menyediakan
lapangan kerja bagi Wanita sebagai partner bekerja, workshop sebagai tempat berkarya dan
menambah kreativitas masyarakat umum, environment friendly product dengan motif-motif
ecoprint yang unik, dan preservation atau pelestarian di skala regional, nasional dan
internasional.