Pelaku Ekraf Didorong Tingkatkan Soft Skill

NERACA

Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mendorong pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) ekonomi kreatif (ekraf) dapat meningkatkan kapasitas dan kapabilitas termasuk memiliki soft skill komunikasi yang baik untuk dapat menunjang kegiatan sehingga dapat memaksimalkan peluang dalam mendorong kebangkitan ekonomi dan terbukanya lapangan kerja. 

Diharapkan para pelaku ekraf di subsektor kuliner khususnya para barista dapat memiliki keahlian yang terstandardisasi termasuk dalam soft skill mereka. 

“Bimtek (bimbingan teknis) ini adalah bekal dari kita, jangan selesai pelatihan ini terus berhenti, karena practice makes prefect. Ada berapa tips untuk terjun menekuni ini, yakni dengan melihat barista lain yang lebih sukses. Seperti kalau bekerja harus ramah, sopan, fleksibel, dapat diandalkan, kalau bikin kopi jangan pakai lama, dan tahu tentang kopi,” kata Sandiaga. 

Bimtek “Tematik” sendiri merupakan program Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) untuk memberikan pelatihan dan pendampingan melalui re-skilling, up-skilling, dan new skilling dengan menghadirkan mentor yang kompeten di bidangnya. Untuk Tematik di Jakarta ini dihadiri oleh 100 pelaku ekonomi kreatif.

Sandiaga mengatakan, 77 persen UMKM saat ini belum terdigitalisasi. Oleh karenanya, ia mendorong agar pelaku UMKM untuk go digital, dan menghadirkan konten kreatif. Sebab, pelaku UMKM ekonomi kreatif sangat terbantukan dengan konten kreatif.

"60 persen lebih ternyata konten kreatif ini berperan penting pada pertumbuhan omzetnya,” kata Sandiaga. 

Menurut Sandiaga Indonesia sedang menjadi spotlight ekonomi kreatif dunia menyusul akan digelarnya World Conference on Creative Economy (WCCE) 2022 di Bali bulan Oktober mendatang. Dari 100 peserta Tematik, nantinya akan dipilih peserta terbaik untuk bisa tampil dalam acara tersebut.

"Kalau kita bekerja keras, siapa tahu (peserta pelatihan) pelaku UMKM bisa mendapatkan kesempatan tampil di WCCE 2022.  Kita harapkan juga ini menjadi penyemangat kita dalam menciptakan 1,1 juta lapangan kerja baru di tahun ini dan 4.4 juta lapangan kerja baru di tahun 2024,” kata harap Sandiaga.

Direktur Pengembangan SD Ekraf Kemenparekraf/Baparekraf Erwinta Dianti mennambahkan, “untuk Tematik kali ini Kemenparekraf memilih subsektor barista (kuliner) dikarenakan subsektor ini memiliki potensi yang sangat besar. Subsektor kuliner 41,5 persen berkontribusi pada PDB (produk domestik bruto).”

Disisi lain, untuk endorong pelaku ekraf maka Kemenparekraf/Baparekraf juga meluncurkan program “Baparekraf Digital Innovation Lab (BEDIL) 2022” sebagai upaya mengakselerasi digitalisasi produk dan jasa di subsektor ekraf.

“Baparekraf Digital Innovation Lab 2022” akan menjadi ruang bagi pelaku ekraf dalam meningkatkan kualitas dan kompetensi diri guna memasuki ekosistem ekonomi digital. Program pendampingan ini akan meliputi aspek pengembangan ide, membuat konten audio visual di kanal media sosial, hingga pemasaran digital produk-produk kreatif.

Tidak hanya itu BEDIL  juga mendukung penguatan ekosistem ekonomi digital di Indonesia melalui engagement dan on boarding pelaku ekraf ke dunia digital. Tujuan dan target ini yang menjadi keinginan kami untuk dapat dicapai melalui program BEDIL.

Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf, Muhammad Neil El Himam pun mengakui bahwa, promosi tanpa batas geografis akan melebarkan etalase produk ekonomi kreatif dan membuka peluang yang sama potensialnya dengan berpasar secara konvensional bila ditekuni sungguh-sungguh. 

Terlebih pandemi Covid-19 telah mendorong kedekatan masyarakat terhadap dunia digital. Gaya berkomunikasi baru akan menetap dan bahkan akan menjadi lebih baik. Pelaku ekonomi kreatif harus dapat memanfaatkan kesempatan ini dari sisi promosi maupun penjualan.

Pemerintah akan memfasilitasi, akan hadir dan bekerja sama dan tentunya antusiasme pelaku ekonomi kreatif yang sangat luar biasa ini dapat difasilitasi.

Berbagai aktivitas sektor parekraf menunjukkan semangat kebangkitan yang sudah di depan mata, untuk membuka peluang usaha terbuka, dan penciptaan lapangan kerja. 

“Diharapkan, pasca mengikuti BEDIL ini, para peserta sudah siap untuk berkreasi dengan memanfaatkan perangkat dan platform digital dan ke depannya dapat menjadi champion yang mampu menginspirasi pelaku ekraf lain untuk bertransformasi digital,” harap El Himam.

Seperti diketahui bahwa pada 2030 mendatang, ekonomi digital Indonesia diyakini akan tumbuh setidaknya delapan kali lipat dan menjadi berkontribusi 18 persen terhadap PDB.

Dalam hal ini, pemerintah benar-benar berharap pariwisata dan ekonomi kreatif dapat berkembang. Apalagi Kemenparekraf berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah (Pemda) juga akan membangun Politeknik Pariwisata Sragen guna menghasilkan sumber daya manusia (SDM) parekraf yang unggul dan berdaya saing. 

 

 

 

BERITA TERKAIT

Konflik Iran dan Israel Harus Diwaspadai Bagi Pelaku Industri

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memantau situasi geopolitik dunia yang tengah bergejolak. Saat ini situasi Timur Tengah semakin…

Soal Bisnis dengan Israel - Lembaga Konsumen Muslim Desak Danone Jujur

Yayasan Konsumen Muslim Indonesia, lembaga perlindungan konsumen Muslim berbasis Jakarta, kembali menyuarakan desakan boikot dan divestasi saham Danone, raksasa bisnis…

Tiga Asosiasi Hilir Sawit dan Forwatan Berbagi Kebaikan

NERACA Jakarta – Kegiatan promosi sawit dan bakti sosial diselenggarakan Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) bersama tiga asosiasi hilir sawit yaitu…

BERITA LAINNYA DI Industri

Konflik Iran dan Israel Harus Diwaspadai Bagi Pelaku Industri

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memantau situasi geopolitik dunia yang tengah bergejolak. Saat ini situasi Timur Tengah semakin…

Soal Bisnis dengan Israel - Lembaga Konsumen Muslim Desak Danone Jujur

Yayasan Konsumen Muslim Indonesia, lembaga perlindungan konsumen Muslim berbasis Jakarta, kembali menyuarakan desakan boikot dan divestasi saham Danone, raksasa bisnis…

Tiga Asosiasi Hilir Sawit dan Forwatan Berbagi Kebaikan

NERACA Jakarta – Kegiatan promosi sawit dan bakti sosial diselenggarakan Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) bersama tiga asosiasi hilir sawit yaitu…