Dorong Santri Ponpes Modern Didorong Jadi Enterpreneur

NERACA

Sukoharjo - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mendorong santriwan dan santriwati Pondok Pesantren Modern Islam Assalaam Sukoharjo, Jawa Tengah, untuk menjadi entrepreneur di sektor ekonomi kreatif sebagai upaya membangkitkan ekonomi dan membuka lapangan kerja.

Santri harus bisa membangun Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur. Salah satu cara mencapai tujuan tersebut adalah dengan menjadi entrepreneur.

"Santri harus menjadi entrepreneur-enterpreneur unggul, sukses, dan membangun peradaban Islam yang Rahmatan lil alamin serta membangun Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur," kata Sandiaga.

Sandiaga pun mengungkapkan dengan menjadi enterpreneur, santri bisa menjadi pembuka peluang usaha dan lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia. "Dengan memulai jiwa enterpreneurship, memulai usaha, membuka lapangan kerja (santri) bisa menjadikan perwujudan Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur," ungkap Sandiaga.

Sandiaga menuturkan pihaknya akan menjalin kerja sama dengan Ponpes Modern Islam Assalaam pada 2023 untuk mengembangkan potensi ekonomi kreatif yang ada di sana. "(Potensi yang akan dikembangkan) 2D animation, 3D animation, dan content creation dalam konteks podcast," terang Sandiaga.

Sebelumnya, Sandiaga pun pernah mengatakan dengan memanfaatkan platform digital, santri bisa menjadi produsen informasi dan literasi, penggerak konten-konten serta produk bermutu yang bernilai islami.

Santri Digitalpreneur Indonesia 2022 digelar dengan tujuan untuk menciptakan santri yang berkarakter dan berintegritas tinggi dalam menghasilkan karya serta memberdayakan santri unggulan hingga mampu bersaing di industri kreatif dan digital.

"Harapan saya ini akan membuka suatu platform perjuangan ekonomi Islam baru. Di mana santri-santri ini akan menjadi lokomotif pembukaan lapangan kerja dan juga usaha-usaha di bidang digital dengan konten-konten yang baik dan ekonomi kreatif secara menyeluruh," harap Sandiaga.

“Jadi secara kuantitas kita memiliki Sumber Daya Manusia yang mumpuni. Bayangkan jika 1 persen saja dari total 5 juta santri bisa berdaya membuat konten kreatif digital yang bermanfaat untuk umat, itu berarti ada tambahan 50.000 konten kreator baru di Indonesia. Tinggal bagaimana kita meningkatkan kualitas, menciptakan ekosistem yang baik, dan bisa memberdayakan para santri dengan memberikan ilmu, pelatihan, pengalaman, serta koneksi di bidang industri kreatif dan digital,” papar Sandiaga.

Sehingga dalam hal ini pemerintah mendorong santriwan dan santriwati untuk dapat memanfaatkan platform digital dalam berkarya.

Lebih lanjut menurut hasil pemetaan Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Pendidikan Agama dan Keagamaan, pada tahun 2020 dan 2021 terdapat 90,48 persen dari 11.868 pesantren sudah memiliki unit usaha. Bahkan sebanyak 2,58 persen pesantren memiliki 3-5 jenis usaha. 

"Sinergi dan kolaborasi bisa kita bangun dengan kuat, maka akan mendatangkan dampak yang besar bagi pembangunan perekonomian di Indonesia. Termasuk yang datang dari lingkungan pesantren," tambah Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki. 

Tahun 2022 ini, sambung Teten, Kementerian ingin mewujudkan Pemulihan Transformatif pada UMKM dan Koperasi. Yaitu, pemulihan yang tidak sekadar tumbuh kembali seperti kondisi sebelum pandemi, tetapi sekaligus menyiapkan usaha mikro kecil dan menegah (UMKM) dan koperasi lebih siap menghadapi krisis ataupun perubahan lingkungan di masa-masa akan datang. 

"Ke depan KemenKopUKM (Kementerian Koperasi dan UKM) akan menyasar langsung pelaku UMKM dan koperasi anak muda, perempuan, dan fokus untuk mendukung pengembangan usaha ramah lingkungan. Tentunya keterlibatan santri-santri muda dan alumni pesantren sangat kami harapkan," imbau Teten. 

Hal senada diungakpkan oleh Menteri BUMN Erick Thohir bahwa, pihaknya juga siap mendorong terciptanya wirausaha baru. BUMN dalam hal ini diminta oleh Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) untuk mengintervensi menuntaskan kesenjangan sosial. Di mana salah satu upayanya dengan memperkuat ekonomi umat, yakni dari pesantren. 

"Indonesia ini masyarakat muslimnya terbesar, tapi kita tidak masuk 10 bahkan 5 besar industri halalnya. Untuk itu kami mendorong PBNU menjadi mercusuar kebangkitan ekonomi dengan kerja sama BUMN (Badan Usaha Milik Negara) dan PBNU (Pengurus Besar Nahdlatul Ulama)," kata Erick. 

 

 

 

 

 

BERITA TERKAIT

Konsumen Cerdas Cipakan Pasar yang Adil

NERACA Jakarta – konsumen yang cerdas dapat berperan aktif dalam menciptakan pasar yang adil, transparan, dan berkelanjutan. Konsumen perlu meluangkan…

Sistem TI Pantau Pemanfaatan Kuota BBL

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik untuk mengawal…

UMKM Pilar Ekonomi Indonesia

NERACA Surabaya – Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) merupakan pilar ekonomi Indonesia. Pemerintah akan terus memfasilitasi kemajuan UMKM dengan…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Konsumen Cerdas Cipakan Pasar yang Adil

NERACA Jakarta – konsumen yang cerdas dapat berperan aktif dalam menciptakan pasar yang adil, transparan, dan berkelanjutan. Konsumen perlu meluangkan…

Sistem TI Pantau Pemanfaatan Kuota BBL

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik untuk mengawal…

UMKM Pilar Ekonomi Indonesia

NERACA Surabaya – Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) merupakan pilar ekonomi Indonesia. Pemerintah akan terus memfasilitasi kemajuan UMKM dengan…