Sinergi Budayawan Muslim Dapat Bentengi Bangsa

NERACA

Jakarta - Wakil Presiden Ma'ruf Amin berharap agar sinergi bangsa dan budayawan Muslim dapat menciptakan karya yang membentengi bangsa dari budaya destruktif.

"Dalam 'multaqa' ini saya berharap tercipta sinergi antarseniman dan budayawan Muslim untuk membentengi bangsa ini dari budaya-budaya destruktif. Sekaligus tercipta kekuatan kreatif yang melahirkan gagasan-gagasan dan karya-karya yang positif bagi bangsa ini," kata Wapres Ma'ruf saat membuka "Multaqa Seniman dan Budayawan Muslim Se-Indonesia, FGD dan Rakornas Lembaga Seni Budaya Peradaban Islam (LSBPI) Majelis Ulama Indonesia (MUI)" secara virtual, Selasa (2/8).

Dalam sejarah peradaban Islam di Indonesia, Wapres menjelaskan bahwa banyak para dai dan mubaligh yang mendakwahkan Islam juga merupakan seniman ulung, atau paling tidak menggunakan seni sebagai wasilah dakwah, tidak terkecuali karya-karya sastra popular yang dikenal belakangan ini.

"Jika kita baca pelan-pelan karya-karya para sastrawan, kita akan menemukan ada banyak jejak pesan dakwah di sana. Puisi-puisi D. Zawawi Imron, Emha Ainun Nadjib dan puisi-puisi Gus Mus sepenuhnya adalah dakwah. Demikian juga kebanyakan puisi Taufiq Ismail yang dilagukan oleh Bimbo," ungkap Wapres.

Mengutip satu hadis, yang diriwayatkan oleh sahabat nabi bernama Al Barra’ bin Azib radhiyallahu ‘anhuma. Dalam hadis itu, Nabi Muhammad SAW meminta Hassan bin Tsabit radhiyallahu ‘anhu agar merangkai syairnya untuk menumbangkan kepongahan para penyair musyrikin yang saat itu sangat gencar menghina dan melecehkan Allah dan Rasul-Nya.

"Menurut saya, ini juga doa bagi semua penyair Muslim, semua sastrawan Muslim, semua seniman Muslim, dan budayawan Muslim yang menulis dan menciptakan karyanya untuk membela Allah dan rasul-Nya, untuk membela kebajikan dan kebenaran," tambah Wapres.

Wapres juga menyebut banyak seniman yang sejatinya adalah juga seorang dai atau memiliki fitrah sebagai penyeru kebajikan.

Misalnya, Raja Ali Haji dari Pulau Penyengat Kepulauan Riau dengan karya Gurindam Dua Belas; K.H. Bisri Mustofa yang tidak hanya menulis Tafsir Al Ibriz tetapi juga menulis syair-syair yang indah dalam bahasa Jawa berjudul "Ngudi Susilo"; dari Semarang ada K.H. Bukhori Masruri yang dinyanyikan oleh Grup Kasidah Nasida Ria seperti "Perdamaian", "Damailah Palestina", dan "Tahun 2000" serta Ketua MUI Pertama Buya Hamka yang adalah seorang ulama yang pujangga dan sekaligus pujangga yang ulama.

Di daerah lain ada juga Ki Asep Sunandar Sunarya, dalang wayang golek terkenal dari Tanah Pasundan maupun Ki Entus Susmono, dalang dari Tegal yang humoris itu sering memasukkan pesan dakwah dalam pagelaran wayang kulit yang didalanginya.

Sebelumnya, Ketua Panitia Acara Multaqa Seniman dan Budayawan Muslim Se-Indonesia, FGD dan Rakornas Lembaga Seni Budaya Peradaban Islam (LSBPI) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Erick Yusuf menyampaikan tujuan acara ini sebagai media kolaborasi antarpihak terkait untuk memberikan solusi masyarakat melalui seni dan budaya.

"Acara ini selain silaturahim juga merapatkan barisan menyatukan semuanya, seniman, budayawan, para alim ulama, praktisi untuk bersama-sama bisa saling berkolaborasi dan bersinergi bisa menguraikan permasalahan keumatan dari sisi seni budaya," ujar Erick. Ant

 

 

BERITA TERKAIT

Indonesia Potensial dalam Pengembangan Ekonomi Digital

NERACA Jakarta - Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria mengatakan bahwa Indonesia memiliki potensi yang besar dalam pengembangan…

Urbanisasi Berdampak Positif Jika Masyarakat Punya Keterampilan

NERACA Jakarta - Deputi Bidang Pengendalian Penduduk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Bonivasius Prasetya Ichtiarto menyatakan bahwa perpindahan…

Hari Kartini Momentum Perempuan Kembangkan Diri

NERACA Jakarta - Anggota Komisi V DPR RI Novita Wijayanti menilai peringatan Hari Kartini pada 21 April menjadi momentum bagi…

BERITA LAINNYA DI

Indonesia Potensial dalam Pengembangan Ekonomi Digital

NERACA Jakarta - Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria mengatakan bahwa Indonesia memiliki potensi yang besar dalam pengembangan…

Urbanisasi Berdampak Positif Jika Masyarakat Punya Keterampilan

NERACA Jakarta - Deputi Bidang Pengendalian Penduduk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Bonivasius Prasetya Ichtiarto menyatakan bahwa perpindahan…

Hari Kartini Momentum Perempuan Kembangkan Diri

NERACA Jakarta - Anggota Komisi V DPR RI Novita Wijayanti menilai peringatan Hari Kartini pada 21 April menjadi momentum bagi…