Berdayakan Warga Rentan Ekonomi - Bukit Asam Berikan Pendampingan Produksi Tusuk Sate

Bantu meningkatkan ekonomi masyarakat dan juga tanggung jawab sosial perusahaan, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) memberdayakan warga kalangan rentan ekonomi untuk memproduksi tusuk sate yang ternyata hingga kini masih banyak diimpor oleh sejumlah pihak. Disampaikan, program pendampingan ke warga lanjut usia (lansia) dan kelompok rentan lainnya (janda, difabel, dan rumah tangga miskin) dilakukan di kawasan Pelabuhan Tarahan, Desa Sidomulyo, Lampung, telah dilakukan sejak tahun 2018.

Manager SDM, Umum, Keuangan dan CSR PTBA Unit Pelabuhan Tarahan, Hamdani mengatakan, perseroan dalam melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR) bekerja sama dengan Paguyuban Krajan sehingga saat ini terdapat 23 kelompok pembuatan tusuk sate dengan 129 anggota yang diberdayakan. Sedangkan total penerima manfaat program ini mencapai 651 orang,”Dalam menjalankan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) ini. PTBA berkolaborasi dengan pemerintah, para praktisi, dan masyarakat. Program ini sebagai wujud nyata kepedulian terhadap pembangunan berkelanjutan (sustainability) karena dilakukan budidaya dan hilirisasi bambu,” ujarnya di Jakarta, kemarin.

Kegiatan produksi tusuk sate ini, ujar dia, diharapkan dapat dipenuhi kebutuhan dalam negeri yang masuk dalam program Bamboo for Life yang dijalankan PTBA di area Pelabuhan Tarahan. Penanaman bambu ini dilakukan untuk merestorasi lahan yang gersang. Disebutkan bahwa saat ini terdapat sebanyak 13.624 pohon bambu 49 hektare dengan serapan karbon mencapai 3.509 ton CO2e per tahun.

Dalam Program Bamboo for Life ini, PTBA bukan hanya membantu masyarakat memproduksi tusuk sate, tapi juga membuat beragam produk turunan seperti pupuk organik cair, hand sanitizer, obat herbal cuka bambu hingga disinfektan. Dikatakan, program Bamboo for Life berhasil membawa PTBA meraih penghargaan Proper Emas secara berturut-turut pada 2020 dan 2021.

Ketua Paguyuban Krajan, Samadi mengatakan, pengembangan produksi tusuk sate ini membantu mengatasi persoalan pengangguran di Desa Sidomulyo. Melalui program PTBA ini, setiap anggota kelompok pembuatan tusuk sate bisa memperoleh pendapatan Rp1,2 juta per bulan karena rata-rata mampu memproduksi 5 kilogram per hari dengan harga jual Rp8.000 per kilogram.

Dia mengungkapkan, program pengembangan produksi tusuk sate berawal dari keprihatinan warga lantaran Indonesia mengimpor produk ini dari negara lain. Karena itu pada tahun ini, Samadi menargetkan dapat melibatkan hingga 1.000 orang lansia dalam produksi tusuk sate ini. Dengan demikian, kebutuhan tusuk sate bisa terpenuhi dari produksi dalam negeri. "Selama ini tusuk sate itu ternyata impor. Kebutuhannya di Jakarta dan Surabaya mencapai empat kontainer per bulan, dengan satu kontainer berisi 27 ton,” kata dia.

Pada 2022 ini, dia menambahkan, dengan asumsi sebanyak 1.000 lansia yang terlibat maka dapat memproduksi 5 ton tusuk sate per hari sehingga kebutuhan dalam negeri dapat terpenuhi.

BERITA TERKAIT

Peduli Lingkungan - SML Resmikan SVM, Penukar Sampah Botol Plastik

Wujudkan komitmen bisnis berkelanjutan dan ramah lingkungan, Sinar Mas Land (SML) melalui Living Lab Ventures (LLV) menggandeng Plasticpay, sebuah startup…

Semarak Halal bil Halal - FIFGroup Berbagi Kebahaagiaan Bersama 35 Panti Asuhan

Setelah perayaan hari raya Idul Fitri 1445 Hijriah, penting untuk tetap menghidupkan semangat kebaikan dan saling berbagi kepada sesama. Dalam…

Gen-Z dan Milenial Pilar Penentu Pengelolaan Hutan Lestari

Generasi muda yang masuk dalam kelompok umur Gen-Z dan Milenial dinilai memiliki kreativitas dan penuh dengan gagasan inovatif serta mampu…

BERITA LAINNYA DI CSR

Peduli Lingkungan - SML Resmikan SVM, Penukar Sampah Botol Plastik

Wujudkan komitmen bisnis berkelanjutan dan ramah lingkungan, Sinar Mas Land (SML) melalui Living Lab Ventures (LLV) menggandeng Plasticpay, sebuah startup…

Semarak Halal bil Halal - FIFGroup Berbagi Kebahaagiaan Bersama 35 Panti Asuhan

Setelah perayaan hari raya Idul Fitri 1445 Hijriah, penting untuk tetap menghidupkan semangat kebaikan dan saling berbagi kepada sesama. Dalam…

Gen-Z dan Milenial Pilar Penentu Pengelolaan Hutan Lestari

Generasi muda yang masuk dalam kelompok umur Gen-Z dan Milenial dinilai memiliki kreativitas dan penuh dengan gagasan inovatif serta mampu…