Mandiri-Citilink Perluas Bisnis Kartu Kredit

NERACA

Jakarta-- PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) bekerjasama dengan Citilink Indonesia guna memberikan kenyamanan bagi pemegang Mandiri kartu kredit dalam memperoleh tiket penerbangan. Adapun MoU kerjasama ditandatangani Executive Vice President Coordinator Consumer Finance Bank Mandiri Mansyur S Nasution dan CEO Citilink Indonesia, Arif Wibowo, di Jakarta, Selasa (17/7)

Melalui kerjasama ini, pemegang Mandiri Kartu Kredit dapat menikmati program yang memberikan harga khusus tiket Citilink untuk pembelian di Sales Office Citilink Indonesia dan Mandiri Travel Center. Kerjasama promosi bersama ini akan berlangsung selama 12 bulan sejak 17 Juli 2012 hingga 17 Juli 2013.

Menurut Executive Vice President Coordinator Consumer Finance Bank Mandiri Mansyur S Nasution mengatakan, perkembangan uang plastik yang semakin tinggi dan telah menjadi gaya hidup masyarakat.

Selain itu, kata Mansyur, mendorong Bank Mandiri terus menciptakan terobosan baru baik kenyamanan dan kemudahan bagi nasabah dalam  bertransaksi dengan Mandiri Kartu Kredit. "Kerjasama ini merupakan upaya progresif Bank Mandiri untuk mengakomodir semakin tingginya pemakaian kartu kredit dalam setiap transaksi belanja masyarakat," ujarnya

Mansyur menambahkan kemudahan menggunakan Mandiri Kartu Kredit menjadi faktor utama yang mendorong Bank Mandiri menjadi salah satu bank dengan kekuatan baru di segment retail, khususnya pada bisnis travel dan airlines dengan penetrasi yang semakin meluas.

Sementara itu, Handayani, Senior Vice President  Consumer Card Bank Mandiri, mengatakan volume pemakaian Mandiri Kartu Kredit pada segmen retail akan terus meningkat. Untuk pemegang kartu Kredit Bank Mandiri saja telah mencapai lebih dari 2,6 juta pemegang kartu dengan nilai transaksi sampai Juni 2012 lebih dari Rp8,3 triliun (unaudited) atau tumbuh lebih dari 23 persen dibandingkan periode yang sama pada 2011.  "Kami optimistis kerjasama ini akan dapat meningkatkan penjualan tiket sampai dengan Rp100 miliar sampai Desember 2012,” pungkasnya. **cahyo

 

 

BERITA TERKAIT

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…

Farad Cryptoken Merambah Pasar Indonesia

  NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…

OJK: Kewenangan Satgas Waspada Iinvestasi Diperkuat

NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…

BERITA LAINNYA DI

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…

Farad Cryptoken Merambah Pasar Indonesia

  NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…

OJK: Kewenangan Satgas Waspada Iinvestasi Diperkuat

NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…