Startup Insurtech Rey Raih Pendanaan US$4,2 Juta

 

NERACA

Jakarta - Rey, startup insurtech kesehatan yang terintegrasi pertama di Indonesia mengumumkan pendanaan baru sebesar US$4,2 juta. Seri pendanaan dipimpin oleh Trans-Pacific Technology Fund (TPTF), Genesia Ventures, dan PT Reycom Document Solusi (RDS). CEO dan Co-Founder Rey Evan Wijaya Tanotogono menjelaskan bahwa Rey bercita-cita turut berkontribusi mewujudkan masyarakat Indonesia yang lebih sehat dan terproteksi.

“Untuk itu, Rey membuka seluas-luasnya akses masyarakat terhadap asuransi kesehatan yang disesuaikan dengan kebutuhan dengan biaya terjangkau sekaligus bisa mendapatkan layanan kesehatan yang lebih baik. Hal ini lantaran ia melihat penetrasi asuransi di Indonesia masih rendah dan layanan kesehatan sampai saat ini masih terkonsentrasi pada wilayah tertentu,” katanya di Jakarta, Rabu (6/7).  

Disamping itu, Rey juga merilis produk- produk asuransi eksklusif yang merupakan produk signature miliknya yang akan menjadi komponen utama membership Rey dengan didukung oleh ekosistem kesehatan, kebugaran, dan klaim cashless yang terintegrasi dari ujung ke ujung (end to end). Dari sisi teknologi, Rey berhasil memperoleh sertifikasi ISO/IEC 27001/2013 yang merupakan standarisasi Manajemen Informasi, perlindungan, dan enkripsi data.

Rey menjadi aplikasi kesehatan pertama di Indonesia yang menerapkan sistem membership berbasis proteksi. Sinergi antara layanan kesehatan dan produk proteksi menjadikan akses terhadap layanan kesehatan lebih pasti, terjangkau, dan terintegrasi ujung ke ujung. Layaknya layanan streaming music dan hiburan, Member Rey dapat berlangganan dengan biaya yang cukup terjangkau. Dalam membership Rey, masing-masing Member dapat memilih produk proteksi kesehatan yang sesuai dengan perlindungan. Produk proteksi ini telah dilengkapi dengan fitur-fitur ekosistem kesehatan sehingga Rey hadir menjadi one-stop solution yang melindungi sekaligus melayani kebutuhan kesehatan para Member.

Proteksi kesehatan yang dapat diakses melalui Rey saat ini mencakup rawat jalan dan rawat inap. Saat pertama kali menjadi Member maka membershipnya sudah mencakup manfaat rawat jalan yang disediakan dari polis Rey Outpatient Care dan dilengkapi dengan fitur-fitur utama Rey, yaitu ReyCare, ReyCard, dan ReyFit. Semuanya dapat diperoleh dengan harga langganan mulai dari Rp35 ribu per bulan saja.

ReyCare merupakan fitur yang melayani Member dalam mengakses seluruh layanan kesehatan. Mulai dari chat dokter online sepuasnya untuk mendapatkan triase dan tindakan lanjutan yang sesuai, penebusan resep online, dan pembuatan janji dengan dokter offline (tatap muka), hingga proses pembayaran yang terjadi di rumah sakit. Semuanya dilakukan tanpa biaya tambahan, dilakukan secara digital melalui aplikasi Rey, dan dibantu oleh tim ReyCare yang ramah.

Selain ReyCare, Member juga akan memperoleh ReyCard, yaitu kartu debit berbasis jaringan GPN yang dapat digunakan sebagai metode pembayaran cashless di faskes mana pun di seluruh Indonesia. Terakhir, Member Rey juga dimotivasi untuk terus menjalankan hidup lebih sehat melalui fitur ReyFit. Sementara itu, polis Rey Outpatient Care sendiri menanggung biaya medis apabila Member sampai berobat offline, termasuk konsultasi dokter umum dan dokter spesialis, pemeriksaan laboratorium, tebus resep obat lewat aplikasi, rawat jalan darurat akibat kecelakaan.

Apabila Member ingin menambahkan dengan rawat inap, harganya sangat terjangkau dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Rey menawarkan tiga cakupan rawat inap. Adapun yang paling komprehensif, Rey Complete Care, mengcover semua kondisi kesehatan selama tidak masuk ke dalam pengecualian. Rey Complete Care memberikan pertanggungan biaya medis rawat inap hingga batas limit tahunan Rp1 miliar, perawatan kamar 1 tempat tidur di Indonesia dan Malaysia. Semuanya sesuai tagihan atau as charge. Tambahan polis rawat inap Rey Complete Care dapat diperoleh Member mulai dari Rp105 ribu per bulan saja.

Salah satu praktisi kedokteran, dr.Adam Prabata, turut memberikan pendapatnya. “Integrasi antara layanan kesehatan online dan offline serta didasari oleh kontinuitas data akan sangat membantu proses kesembuhan pasien menjadi lebih cepat dan efisien. Menyaksikan langsung doctor chat demo yang ditampilkan Rey, saya kira akan sangat membantu para pelaku industri kesehatan menjalankan misi literasi kesehatan, yaitu menyadarkan masyarakat agar menjalankan hidup sehat dan segera melakukan pengobatan jika sakit serta tidak melakukan diagnosa diri sendiri. Tidak harus mendatangi fasilitas kesehatan langsung untuk penyakit tertentu, cukup manfaatkan konsultasi online,” sebut dr.Adam.

Perihal klaim yang sulit dan kurang transparan merupakan salah satu pain point yang telah diidentifikasi oleh Rey dari pengguna asuransi di Indonesia. Oleh karena itu, proses ini dimodifikasi agar menjadi sesederhana mungkin dan dapat dilakukan hanya dengan mengakses gadget Member saja.

BERITA TERKAIT

RUPST SSIA Sepakati Pembagian Deviden Rp70, 58 Miliar

    NERACA Jakarta – PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) bagikan dividen sebesar Rp 70,58 miliar dari laba ditahan…

Bank Mandiri Taspen Siapkan Tiga Strategi untuk Dorong Profitabilitas

    NERACA Jakarta – PT Bank Mandiri Taspen (Bank Mantap) menyiapkan tiga strategi utama untuk mendorong pertumbuhan profitabilitas secara…

BRI Catat Green Financing Capai Rp89,9 Triliun - Triwulan I/2025

    NERACA Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mencatat portofolio pembiayaan hijau (green financing) hingga…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

RUPST SSIA Sepakati Pembagian Deviden Rp70, 58 Miliar

    NERACA Jakarta – PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) bagikan dividen sebesar Rp 70,58 miliar dari laba ditahan…

Bank Mandiri Taspen Siapkan Tiga Strategi untuk Dorong Profitabilitas

    NERACA Jakarta – PT Bank Mandiri Taspen (Bank Mantap) menyiapkan tiga strategi utama untuk mendorong pertumbuhan profitabilitas secara…

BRI Catat Green Financing Capai Rp89,9 Triliun - Triwulan I/2025

    NERACA Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mencatat portofolio pembiayaan hijau (green financing) hingga…