Kejar Target Ekspor US$5 Miliar, Industri Furnitur Butuh Investasi, Teknologi dan SDM

 

 

NERACA

Jakarta – Industri mebel dan kerajinan menargetkan ekspor mebel dan kerajinan mencapai US$5 miliar hingga 2025. Hingga saat ini, berdasarkan data dari Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI), ekspor telah mencapai US$3,4 miliar. Menurut Ketua Presidium HIMKI Abdul Sobur, angka tersebut mengalami tren kenaikan bahkan disaat pandemi.

“Target ekspor US$5 miliar itu sudah dicanangkan pada 2016, namun kok lama sekali tercapainya. Baru saat pandemi angkanya malah melompat,” kata Sobur dalam Konferensi Pers Pameran Ifmac dan Woodmac 2022, di Jakarta, Selasa (5/7).

Menurut Sobur, setidaknya dibutuhkan tiga pilar untuk mencapai target ekspor. Pertama investasi, teknologi dan Sumber Daya Manusia (SDM). “Ketiganya itu saling melengkapi. Makanya teknologi itu penting untuk menunjang pertumbuhan industri,” jelas Sobur.

Untuk memenuhi kebutuhan teknologi di industri furniture, PT Wahana Kemalaniaga Makmur (Wakeni) bekerjasama dengan Deustche Messe menggelar pameran International Furniture Manufacturing Components (IFMAC) dan Woodmac yang akan digelar pada 21-24 September 2022 di Jakarta International Expo Kemayoran.

Menurut General Manager Wakeni Sofianto Widjaja, pameran perdagangan terbesar di Indonesia ini akan melayani industri produksi furniture dan menghadirkan mesin-mesin pengolahan kayu. “Dengan ditundanya pameran IFMAC selama 2 tahun akibat pandemi membuat penyelenggaraan IFMAC dan Woodmac jadi momen yang dinanti-nanti oleh para pelaku industri untuk memenuhubi kebutuhan merek,” jelasnya.

Ratusan eksibitor akan hadir dari beberapa negara antara lain Austria, Australia, Cina, Finlandia, Indonesia, Italia, Malaysia, Thailand, Turki, Amerika Serikat, Singapura dan Jerman. Para produsen dan pengrajin furniture di Indonesia berharap mendapatkan teknologi yang terkini seperti mesin-mesin CNC, solusi software CAD/CAM untuk industri pembuatan furniture manufacturing dan woodworking 4.0 dan mesin-mesin primary dan secondari.

Ditambahkan Sobur, tiga pilar yaitu investasi, teknologi dan SDM menjadi pondasi HIMKI untuk bisa memberikan produk furniture yang terbaik. Soal SDM, HIMKI mendorong agar para tenaga kerja mempunyai keahlian terutama untuk menguasai teknologi. “Kalau padat karya saja tidak cukup, harus melek terhadap teknologi,” jelasnya.

Disamping itu, SDM juga mesti sadar akan perkembangan desain terbaru. “Kami juga mendorong para produsen furniture ini bisa mempekerjakan desainer supaya bisa menjadi value eded tersendiri. Karena untuk mengejar target ekspor US$5 miliar itu bisa dengan cara meningkatkan volume dan value. Nah, kami sedang berusaha untuk meningkatkan value produk,” ucapnya.

Ia juga mengkritisi kebijakan pemerintah tentang Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) yang diterapkan dari hulu hingga ke hilir. Menurutnya, jika SVLK dilakukan secara berlapis maka akan kontraproduktif. “Kalau di hulu sudah mandatory SVLK, di hilirnya sudah tidak perlu lagi. Karena ini bisa menjadi beban tersendiri,” pungkasnya.

BERITA TERKAIT

Jadilah Individu Beretika di Dunia Nyata Maupun Digital

Jadilah Individu Beretika di Dunia Nyata Maupun Digital NERACA Banyuwangi - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab  NERACA Probolinggo - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…

Perhatikan Batasan dalam Berkonten di Media Sosial

  NERACA Jember - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo RI) berkomitmen meningkatkan literasi digital masyarakat menuju Indonesia #MakinCakapDigital2024. Dalam rangka…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Jadilah Individu Beretika di Dunia Nyata Maupun Digital

Jadilah Individu Beretika di Dunia Nyata Maupun Digital NERACA Banyuwangi - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab  NERACA Probolinggo - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…

Perhatikan Batasan dalam Berkonten di Media Sosial

  NERACA Jember - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo RI) berkomitmen meningkatkan literasi digital masyarakat menuju Indonesia #MakinCakapDigital2024. Dalam rangka…