RUPST BEI Angkat Iman Rachman Jadi Dirut

NERACA

Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Bursa Efek Indonesia (BEI) 2022 menetapkan Iman Rachman menjadi Direktur Utama BEI Periode 2022-2026 menggantikan Inarno Djajadi yang akan menjabat sebagai Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

RUPST juga menetapkan I Gede Nyoman Yetna, Kristian Sihar Manullang, Risa Effennita Rustam, Irvan Susandy, Sunandar, dan Jeffrey Hendrik, sebagai direktur BEI Periode 2022-2026. Tiga nama pertama sebelumnya menjabat sebagai direktur dalam jajaran direksi periode 2018-2022.”Kami tim yang ada saat ini sangat mengapresiasi direksi sebelumnya dan kami sangat yakin apa yang telah dicapai oleh direksi sebelumnya itu yang pertama pasti akan kami tindaklanjuti, hal-hal yang sudah baik kami tindaklanjuti. Hal-hal yang belum selesai dilakukan akan kita lakukan sebagai direksi yang baru dan beberapa hal pengembangan akan kita lakukan bersama-sama," kata Iman di Jakarta, kemarin.

Dirinya juga menyampaikan, selain melanjutkan program-program strategis, pihaknya juga akan bersinergi dengan seluruh pemangku kepentingan serta melakukan inovasi produk-produk di pasar modal."Sebagai direksi periode 2022-206, sebagian dari kami akan melanjutkan sehingga ada kesinambungan direksi sebelumnya. Tiga dari tujuh direksi yang ada adalah direksi pada periode sebelumnya. Artinya kami berkeyakinan kita akan bisa memastikan keberlanjutan program," tuturnya.

Selaku direktur utama, dia juga akan memastikan seluruh direksi bisa melaksanakan semua rencana strategisnya. Misalnya, bursa akan melakukan peningkatan efisiensi selaku wadah bagi perusahaan untuk menghimpun permodalan. Iman berharap BEI bisa menjadi bursa yang atraktif bagi perusahaan untuk mencatatkan sahamnya atau listing.”Kami juga akan melakukan peningkatan likuiditas perdagangan. Oleh karena itu, kami berharap target-target direksi bisa dipenuhi," ujar Iman.

Sementara itu, lanjut Iman, pihaknya mencoba menangkap aspirasi target indikator di pasar modal dari Anggota Dewan Komisioner OJK saat uji kelayakan dan kepatutan beberapa waktu lalu dengan menyusun target yang akan dicapai pada 2026 nanti. Salah satu target ADK OJK yaitu mencapai kapitalisasi pasar Rp15.000 triliun pada 2027."Contohnya kapitalisasi pasar pada 2026, kami harapkan bisa capai Rp13.500 triliun dengan jumlah investor meningkat lebih dari dua kali dibanding saat ini. Sementara jumlah emiten meningkat lebih dari 100% pada 2026," kata Iman.

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…